Saham

Yuk Investasi Saham FILM, Dukung Kemajuan Perfilman Nasional

Saham FILM

Ajaib.co.id – Perusahaan perfilman belum banyak yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diantara yang sudah ada ialah saham FILM dari PT. MD Pictures Tbk. Perusahaan yang dipimpin oleh Manoj Dhamoo Punjabi bisa dibilang punya pergerakan yang menarik di pasar modal.

Kebangkitan film nasional sudah bisa dirasakan saat ini. Setelah sempat mati suri, kini perfilman nasional sudah mulai kembali mendominasi layar lebar di tanah air. Memiliki penonton hingga jutaan sudah bukan hal yang asing lagi di perfilman nasional saat ini.

Dukungan terhadap perfilman nasional tidak saja dapat ditunjukkan dengan pergi menonton film buatan sineas tanah air serta menolak pembajakan. Lebih jauh lagi, kamu bisa tunjukkan dengan berinvestasi pada saham FILM milik PT MD Pictures Tbk.

PT. MD Pictures Tbk adalah Rumah Produksi yang telah berhasil memproduksi beragam film layar lebar berkualitas di Indonesia. Karya-karya sukses yang sempat mencapai angka penonton tertinggi antara lain Ayat-Ayat Cinta, Surga Yang Tak Dirindukan, Habibie & Ainun, Danur, Rudy Habibie dan masih banyak lagi.

Emiten ini pertama kali melantai di bursa saham pada 7 Agustus 2018 lalu. Kala itu ada 1,3 miliar lembar saham yang ditawarkan dengan harga Rp 210 per lembar. IPO yang dilakukan berhasil mengantongi dana sebanyak Rp 274 miliar. Saat ini, perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,13 triliun.

Saat ini, saham FILM dimiliki oleh PT MD Graha Utama sebaai pemegang saham utama dengan 60% saham dan PT MD Global Media dengan 25% saham. Manoj Dhamoo Punjabi selaku Direktur Utama MD Pictures diketahui juga memiliki saham di perusahaan tersebut. Kepemilikan sahamnya mencapai 0,57%.

Perusahaan ini diketahui memiliki cukup banyak rencana produksi yang meyakinkan. Diprediksi kinerjanya akan semakin membaik dalam beberapa waktu mendatang. Hanya saja memang pandemi tidak memberikan sentimen yang positif untuk industri kreatif.

Kenal Lebih Jauh Saham FILM, Emiten Pertama di Bidang Rumah Produksi

MD Pictures resmi melepas sahamnya ke publik pada hari Selasa (7/8/2018). Penawaran Saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO) kode saham FILM tersebut dilepas sebanyak 1,30 miliar saham dengan harga Rp210 per saham.

Momen FILM melantai perdana disambut baik oleh para investor. Nilainya pun segera melonjak hampir 50% ke angka Rp314 per saham. Hingga akhirnya hari perdana FILM dibuka ke publik berhasil membukukan dana Rp274,63 miliar.

Sempat Diisukan Saham Gorengan

Kenaikan saham FILM yang tergolong sangat cepat sempat membuatnya terkena isu sebagai saham gorengan. Pasalnya, sejak awal melantai harga FILM terus merangkak naik dari Rp210 per saham menjadi Rp1.520 per saham atau naik 623,81% sejak pertama kali diperdagangkan.

Hingga akhirnya BEI memberlakukan penghentian sementara (suspensi) untuk menenangkan dan memberi waktu. Langkah BEI ini bertujuan agar pelaku pasar menimbang informasi atas perusahan yang dimiliki oleh Manoj Punjabi tersebut. Tudingan itu pun tidak terbukti.

Manoj Punjabi sendiri menampik isu tersebut. Manoj mengatakan, faktor kedekatan emosional merupakan salah satu penyebab sahamnya laris manis. Selain karena sebagai satu-satunya produsen film yang melantai di bursa saham, pada saat saham MD Pictures dilepas ke publik, banyak artis dan selebritis tanah air yang ikut membeli sahamnya.

Sebut saja seperti Prilly Latuconsina, Shandy Aulia, Pandji Pragiwaksono, Fedi Nuril dan banyak lagi. Kalangan selebritis itu ikut menyerbu penjualan sahamnya sehingga ikut mendongkrak kenaikan harganya pula.

Perjalanan Harga Saham FILM

Manoj Punjabi merupakan pemilik mayoritas saham FILM sebanyak 59,9% setelah sempat menjual sahamnya pada tanggal 9 Juli 2019 sebanyak 2,6%. Dari penjualan tersebut Manoj disebut mendapatkan Rp172,9 miliar.

Harga saham pada saat dilepas Manoj berada pada posisi Rp700 per lembar. Kemudian pada akhir Juli 2020, harga FILM ditutup pada level Rp900 per saham. Perusahaan yang memiliki bidang usaha studio perfilman ini mencatat penjualan Rp 250,25 miliar pada tahun 2019 lalu, turun 14,86% ketimbang tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih FILM melorot 44,10% menjadi Rp 60,93 miliar dari tahun sebelumnya yang masih mencapai Rp 109,05 miliar.

Selama pandemi ini, pergerakan saham FILM bisa dikatakan ambles tak terkendali. Pada perdagangan saham 2 September 2020, harga sahamnya ada di angka Rp212 per lembar. Alasannya karena penutupan bioskop yang menjadian sektor utama bisnis perusahaan ini terhenti.

Namun angin segar sepertinya akan segera datang dengan kabar pembukaan kembali bioskop setelah lebih dari 5 bulan berhenti beroperasi. Terbukti, Berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (27/8/2020) hingga pukul 09.46 WIB, saham FILM sudah menguat 29,84 persen atau 57 poin ke level Rp248. Nilai transaksi saham FILM sudah mencapai Rp8,42 miliar yang didominasi oleh aksi jual beli pelaku pasar dalam negeri yang mayoritas menggunakan broker Mirae Asset Sekuritas.

Penguatan saham FILM ternyata tidak terjadi tiba-tiba. Harga saham produsen film Habibie dan Ainun tersebut sudah bergerak naik sejak Selasa (25/8/2020) sebesar 1,76 persen dan Rabu (26/8/2020) sebesar 10,4 persen. Adapun, selama seminggu terakhir saham FILM sudah menguat 43,53 persen.

Penguatan saham satu-satunya emiten produsen film ini ternyata tidak diikuti dengan pergerakan saham ritel bioskop CGV Cinemas yakni PT Graha Prima Layar Tbk. (BLTZ). Saham BLTZ terpantau masih berada di level stagnan yakni Rp3.600, tidak bergerak dari level pertengahan Juli lalu.

Selama ini, sektor perfilman menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang cukup menjanjikan dalam menyumbang pendapatan negara. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif jumlah penonton bioskop pada 2018 mencapai 52,5 juta orang. Peningkatan ini dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah bioskop yang ada di Tanah Air.

Menurut data dari Katalog Film Indonesia (KFI), dalam kurun waktu antara 2012-2016, jumlah bioskop di Indonesia hanya terdapat 145 bioskop dengan total 609 layar. Kemudian pada 2017 jumlah ini meningkat menjadi 1.518 layar. Pada 2018, jumlah bioskop di Indonesia mencapai 312 unit dengan 1.681 layar.

Hal ini berdampak langsung pada meningkatnya sumbangan industri film pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Data Kementerian Keuangan pada 2015 menyebut industri film hanya menyumbang 0,16 persen dari total PDB. Di tahun 2018, jumlah itu melonjak signifikan menjadi 6,09 persen dari total PDB.

Kenapa Harus Berinvestasi Saham?

Nilai sentimentil, seperti menyukai film, memang bukan faktor utama atau satu-satunya untuk memutuskan berinvestasi dan membeli saham FILM milik PT MD Pictures Tbk. Oleh karena itu, teliti profil perusahaan serta menganalisa tren kinerja saham, harus kamu lakukan sebelum memutuskan menginvestasikan uangmu.

Salah satu alasan penting dalam berinvetasi saham pada perusahaan dalam negeri, adalah sebagai bentuk nasionalisme. Mungkin kamu bertanya-tanya, apa kaitannya antara nasionalisme dengan investasi saham?

Faktanya, 60% pemilik saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini masih didominasi investor asing. Sehingga jika suatu ketika para investor asing tersebut secara serentak menarik investasinya, hal tersebut dapat menyebabkan perekonomian bangsa menjadi lumpuh.

Maka dari itu, dengan berinvestasi pada perusahaan dalam negeri, bisa menunjukkan nasionalisme. Selain itu, juga merupakan peran nyata dalam membangun perekonomian bangsa. Kini kamu juga sudah bisa berinvestasi di saham perusahaan pilihanmu dengan lebih mudah lewat aplikasi Ajaib.

Ajaib memudahkan investor pemula sepertimu melakukan transaksi saham. Ajaib mengunggulkan fitur-fitur pendukung untuk membantu penggunanya berinvestasi lebih baik dan lebih cerdas, seperti fitur notifikasi Ajaib Alert, Competitive Ranking, dan News Highlight.

Dalam fitur notifikasi Ajaib Alert, akan membantu pengguna menjadi yang pertama tahu kapan saat terbaik untuk buy maupun cut loss saham pilihan mereka. 

Untuk fitur Competitive Ranking, akan memungkinkan pengguna untuk mengetahui kekuatan fundamental perusahaan, dibandingkan dengan kompetitornya. Competitive Ranking juga untuk mengedukasi pengguna agar lebih kenal dengan saham yang dipilihnya.

Ajaib juga akan aktif mencari dan merangkumkan saham yang jadi sorotan oleh media ternama melalui fitur News Highlight. Melalui fitur ini, pengguna bisa mengetahui sentimen pasar, dan peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi harga saham sebelum akhirnya melakukan keputusan investasi.

Jadi, apakah saham FILM akan masuk dalam portofoliomu?

Artikel Terkait