Emiten sektor industri dapat menjadi pilihan ditengah kembali bergeliatnya industri manufaktur Indonesia. S&P Global mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September 2022 berada pada level ekspansif sebesar 53,7, angka ini melesat dibandingkan posisi Agustus sebesar 51,7.
Adapun PMI manufaktur Indonesia berada diatas rata-rata PMI manufaktur kawasan ASEAN yang tercatat sebesar 53,5. Solidnya kondisi perekonomian Indonesia menjadi pendorong meningkatnya jumlah pesanan baru dan output produksi seiring dengan permintaan, serta daya beli masyarakat yang terakselerasi.
Berikut saham-saham Sektor Industri yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 17 – 21 Oktober 2022:
Weekly Watchlist: Saham Sektor Industri Sepekan
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Industri potensial dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. PT Arwana Citramulia Tbk – ARNA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ARNA melesat naik 12% sejak awal tahun hingga tanggal 14 Oktober 2022 pada harga Rp900 per lembar sahamnya;
- Saham ARNA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan September 2022 sebesar Rp1,7 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham ARNA di bulan September 2022 mencapai 413.228 lot;
- ARNA Sepanjang Semester I-2022 berhasil membukukan penjualan neto Rp 1,35 triliun, angka ini meningkat 8,91% YoY. Kinerja tersebut turut ditopang kinerja bottom line ARNA, yaitu laba bersih tumbuh 38.4% YoY dari Rp220,9 miliar menjadi Rp305,8 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, ARNA mencoba reversal dari fase bearish jangka pendeknya, ditutup di atas MA-5 dan MA-20 harinya. Volume terlihat mengalami kenaikan, stochastic golden cross di area netral dan MACD bar histogram pada level positif. Support 870, resistance 950, cut loss jika break 850.
2. PT Kobexindo Tractors Tbk – KOBX
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham KOBX melesat naik 64% sejak awal tahun hingga tanggal 14 Oktober 2022 pada harga Rp412 per lembar sahamnya;
- Saham KOBX tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan September 2022 sebesar Rp1,5 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham KOBX di bulan September 2022 mencapai 830.577 lot;
- Sepanjang paruh pertama 2022 KOBX mencatatkan kenaikan pendapatan 43,77% YoY menjadi sebesar US$81,09 juta dari sebelumnya US$56,4 juta. Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 61,5% YoY menjadi US$4,5 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, KOBX berada pada fase bullish. Pergerakan harga berada di atas MA-5, MA-20 dan MA-50. Indikator MACD bar histogram berada pada level positif dan MACD line berada di atas garis centerline. KOBX berpotensi menguji resistance di level harga 438 dengan pertimbangan support pada level harga 390.
3. PT Superkrane Mitra Utama Tbk – SKRN
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham SKRN melesat naik 109% sejak awal tahun hingga tanggal 14 Oktober 2022 pada harga Rp1.830 per lembar sahamnya;
- Saham SKRN tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan September 2022 sebesar Rp522 juta per harinya;
- Volume perdagangan pada saham SKRN di bulan September 2022 mencapai 85.336 lot;
- Sepanjang Semester I-2022 SKRN berhasil membukukan laba bersih yang melonjak 4.778% menjadi sebesar Rp58 miliar. Hasil tersebut ditopang oleh pendapatan SKRN yang turut tumbuh 72,95% YoY dari Rp167,26 miliar menjadi Rp289,29 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, SKRN pada tren bullish, berpotensi masih bergerak di atas MA-5 dan MA-20. Indikator MACD bar histogram pada level positif dan MACD line berada di atas garis centerline. SKRN berpotensi menguji resistance di level harga 1.940 dengan pertimbangan support pada level harga 1.700.
4. PT MNC Asia Holding Tbk – BHIT
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BHIT melesat naik 12% sejak awal tahun hingga tanggal 14 Oktober 2022 pada harga Rp63 per lembar sahamnya;
- Saham BHIT tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan September 2022 sebesar Rp41 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham BHIT di bulan September 2022 mencapai 122.752.933 lot;
- BHIT mengalami penurunan pendapatan 2,2% YoY menjadi Rp8,32 triliun. Dari sisi laba bruto meningkat 1,2% YoY menjadi Rp6,68 triliun. Adapun Aset BHIT tumbuh 1,9% YoY menjadi Rp66,3 triliun dan liabilitas menyusut 0,2% YoY menjadi Rp26,78 triliun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, BHIT bergerak bearish jangka pendek. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan Indikator histogram bar MACD telah melemah terbatas. BHIT berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 67 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 60.
5. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk – CAKK
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham CAKK melesat naik 126% sejak awal tahun hingga tanggal 14 Oktober 2022 pada harga Rp224 per lembar sahamnya;
- Saham CAKK tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan September 2022 sebesar Rp5,8 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham CAKK di bulan September 2022 mencapai 5.891.323 lot;
- Sepanjang paruh pertama tahun 2022 CAKK berhasil meraih kenaikan pendapatan 8,4% YoY menjadi Rp135,82 miliar. Alhasil, secara bottom line laba bersih meningkat 50,78% YoY menjadi Rp3,80 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, CAKK pada fase sideways dalam jangka pendek sampai menengah. Pergerakan harga berada di atas MA-5, MA-20 dan MA-50. Indikator stochastic oscillator bergerak naik pada area netral dan MACD line berada di atas garis centerline. CAKK berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 236 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 200.
6. PT Mulia Industrindo Tbk – MLIA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham MLIA melesat naik 17% sejak awal tahun hingga tanggal 14 Oktober 2022 pada harga Rp520 per lembar sahamnya;
- Saham MLIA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan September 2022 sebesar Rp10 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham MLIA di bulan September 2022 mencapai 3.930.086 lot;
- Sepanjang Semester I-2022 MLIA berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 100,7% YoY menjadi Rp479,10 miliar. Perolehan tersebut sejalan dengan pendapatan bersih MLIA yang melonjak 23,71% YoY menjadi Rp2,52 triliun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, MLIA berpotensi reversal dari fase bearish jangka pendek.Volume beli menguat. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas. MLIA berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 550 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 500.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas:
- Chisty Maryani
- Fadli Julian
- Ratih Mustikoningsih
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.