Analisis Saham

Wait and See Jika Tertarik Mengoleksi Saham NATO

Saham NATO

Ajaib.co.id – PT Surya Permata Andalan Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan. Perusahaan dengan kode saham NATO ini memulai bisnis secara komersial pada tahun 2016 yang memiliki kegiatan usaha mengelola hotel dan resort di wilayah Bali seperti Mangosteen Hotel and Private Villa di Ubud, The Seri Villas di Seminyak, dan Luna2 di Seminyak.

Kegiatan bisnis tersebut dijalankan melalui beberapa anak perusahaan meliputi PT Pelangi Anugerah Buana, PT Roku Bali Internasional Indonesia, dan PT Mimpi Design Hotel. Saham NATO terbilang baru mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa saham pada tahun 2019 dengan harga penawaran sebesar Rp103 per lembar saham.

Mayoritas saham NATO saat ini dipegang oleh PT Karunia Berkah Jaya Sejahtera dengan jumlah 36,25 persen kepemilikan. Di mana, pergerakan harga saham NATO saat ini memang sedang melemah, namun berada di atas harga penawaran sebesar Rp545 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Jumat 11 Juni 2021.

Lalu, apakah saham NATO layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini, mengingat emiten yang berada di sektor pariwisata ini menjadi salah satu sektor terdampak paling besar di masa pandemi Covid-19 dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan ke depannya? Mari kita bedah kinerja saham NATO.

Hingga Desember 2020, Kinerja Bisnis NATO Tercatat Kurang Memuaskan

PT Nusantara Properti Internasional Tbk yang telah berganti nama menjadi PT Surya Permata Andalan Tbk dengan kode saham NATO ini mencatatkan kinerja bisnis yang turun di tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan NATO di tahun 2020, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan dari realisasi tahun 2019 sebesar Rp17,79 miliar menjadi Rp1,63 miliar.

Hal tersebut juga memengaruhi raihan laba yang turun menjadi Rp900,70 juta dari raihan laba di tahun 2019 sebesar Rp3,29 miliar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua aktivitas dilakukan di rumah saja, memberikan dampak besar pada penurunan jumlah wisatawan lokal maupun asing sehingga hotel dan penginapan harus ditutup termasuk hotel-hotel yang dikelola NATO di wilayah Bali.

Baru Mencatatkan Saham di Bursa, Kinerja Bisnis NATO Terpantau Positif

Terlepas dari kondisi pandemi, kinerja bisnis NATO dalam 2 tahun terakhir sebelum dan sesudah mencatatkan sahamnya di bursa justru terpantau positif. Walaupun pendapatan turun, namun NATO berhasil menumbuhkan raihan laba.

Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam miliar rupiah):

Laporan Laba Rugi 2019 2018
Pendapatan bersih 17.788 23.017
Laba kotor 13.558 18.579
Laba tahun berjalan 3.314 3.059

Mengingat, saham NATO yang baru melantai di bursa  pada tahun 2019, maka dapat dilihat kinerja keuangannya berdasarkan 1 tahun sebelum mencatatkan sahamnya dan 1 tahun setelah mencatatkan sahamnya. Berdasarkan data tersebut, maka secara penjualan NATO mengalami penurunan di tahun 2029.

Akan tetapi, raihan laba berhasil tumbuh dari laba di tahun 2018 atau sebelum sahamnya dicatat di bursa saham. Hanya saja, NATO harus dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19 pada tahun pertamanya di bursa saham. Hal tersebut juga yang menjadi kendala untuk perseroan meningkatkan kinerja bisnis sebagai emiten baru.

Padahal sebelumnya, saham NATO terus mengalami peningkatan setelah beberapa bulan berada di bursa dengan harga saham yang jauh dari harga penawaran sebelumnya. Lalu, harga saham NATO perlahan turun seiring dengan kinerja perseroan di tahun 2020 yang juga menurun. Di samping itu, kinerja bisnis perseroan di tahun 2019 terbilang positif.

Selain dari nominal yang diraih, jika dilihat dari rasio keuangannya bisnis NATO memang dalam kondisi yang sehat. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:

Rasio 2019
ROA -0,2%
ROE 3,8%
NPM 18,5%
CR 3.912,9%
DER 6%

Bagaimana dengan Prospek Bisnis NATO ke Depan dengan Kondisi Masa Pandemi Saat Ini?

Melihat prospek bisnis emiten berkode saham NATO ini tentu bisa dilakukan dengan mengetahui strategi bisnis seperti apa yang akan dilakukan khususnya untuk memperbaiki kinerja bisnis di tahun ini. Mengingat, sektor dari bisnis PT Surya Permata Andalan merupakan sektor yang paling terdampak masa pandemi Covid-19.

Di mana, imbauan untuk beraktivitas hanya di rumah saja melalui pembatasan sosial berskala besar di awal-awal masa pandemi harus membuat bisnis NATO tertekan dengan penutupan sejumlah hotel dan resort.

Memasuki tahun 2021, perseroan tentu berharap perekonomian dan bisnis bisa kembali pulih sehingga aktivitas pariwisata akan kembali berjalan.

Hal ini juga didukung oleh distribusi vaksinasi Covid-19 yang mulai berjalan sejak awal tahun 2021 sehingga hal tersebut menjadi sentimen positif bagi bisnis NATO di tahun ini.

Pertumbuhan bisnis ini juga nantinya bakal berdampak pada pergerakan harga saham NATO di bursa. Mengingat, saham NATO yang baru melantai di bursa sejak tahun 2019.

Dengan begitu, saham NATO bisa menjadi pilihan bagi para investor untuk dikoleksi. Sementara untuk strategi bisnis perseroan di tahun 2021 ini masih belum diinformasikan secara resmi.

Hal ini berarti strategi yang dilakukan tahun lalu dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis masih terus dilakukan. Di mana, perseroan juga masih tetap memantau keadaan ekonomi saat ini yang masih dilanda masa pandemi.

Selain itu, untuk anggaran belanja modal atau capex juga belum diinformasikan secara resmi jumlahnya. Hal tersebut seiring dengan rencana bisnis yang belum ditentukan sehingga capex juga masih direncanakan.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek.

Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait