Analisis Saham

Wait and See Dulu Sebelum Mengoleksi Saham BOSS

saham-boss

Ajaib.co.id – PT Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS) merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang manajemen pertambangan batu bara. Perusahaan berkode saham BOSS ini didirikan pada tahun 2011 dengan mulai memproduksi dan pengiriman pada Januari 2013. Di mana, pengiriman pertama tersebut dilakukan ke pedagang besar meliputi Avra, Glencore, Peabody, Trafigura, dan masih banyak lainnya.

BOSS sendiri menjadi perusahaan batu bara pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia dengan suntikkan dana eksplorasi dari Pemerintah Jepang melalui agennya yaitu Japan Oil Gas Metal Corporation disingkat JOGMEC. Mayoritas saham BOSS saat ini dipegang oleh PT Megah Prakarsa Utama dengan jumlah 23,79 persen kepemilikan saham.

Saham BOSS sendiri terbilang baru diperdagangkan secara publik melalui bursa saham pada tahun 2018 dengan harga penawaran sebesar Rp400 per lembar saham. Saat ini, pergerakan harga saham BOSS memang tidak sebesar tahun-tahunnya baru melantai di bursa yaitu di angka Rp70 per lembar saham pada penutupan perdagangan Jumat, 27 Agustus 2021.

Hal ini jelas disebabkan oleh beberapa faktor yang memengaruhi harga saham BOSS berada di bawah harga penawaran. Lalu, apakah saham BOSS masih layak untuk dikoleksi dengan pergerakan harga yang cukup rendah?

Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan ke depannya? Mari kita bedah kinerja saham BOSS

Pendapatan Menurun, BOSS Menderita Kerugian di Kuartal Ketiga Tahun 2020

Masa pandemi Covid-19 tampak memberikan dampak negatif bagi emiten pertambangan batu bara termasuk BOSS. Di mana, perseroan catatkan pendapatan yang menurun menjadi Rp155,9 miliar dari realisasi pendapatan di periode sama di tahun 2019 sebesar Rp189,4 miliar.

Walaupun pendapatan turun tipis, namun perseroan justru menderita kerugian dalam jumlah besar.

Kerugian di kuartal ketiga tahun 2020 yang dialami BOSS mencapai Rp51,58 miliar yang berbanding terbalik dengan raihan laba di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,79 miliar. Hal ini disebabkan oleh beban pokok penjualan yang meningkat hampir mendekati total pendapatan di periode tersebut sebesar Rp135,8 miliar.

Hal ini tentu memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada pergerakan harga saham BOSS di bursa saham. Dengan begitu, para investor harus menganalisa secara matang terkait saham BOSS jika tertarik untuk mengoleksi.

Walau Baru Melantai di Bursa, Kinerja Keuangan BOSS dalam 3 Tahun Terakhir Tampak Positif

Terlepas dari kondisi pandemi, emiten batu bara berkode saham BOSS ini memang memiliki kinerja yang terpantau positif jika dilihat berdasarkan 3 tahun terakhir atau semenjak mencatatkan sahamnya di bursa.

Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam miliar rupiah):

Berdasarkan data tersebut, diketahui secara penjualan BOSS terpantau positif, walaupun masih belum konsisten secara pertumbuhan. Di mana, realisasi pendapatan tersebut mampu mencatatkan raihan laba setiap tahunnya oleh perseroan. Oleh karena itu, mengapa kinerja keuangan perseroan dalam 3 tahun terakhir terpantau positif.

Walaupun begitu, penurunan laba BOSS sendiri di tahun 2019 disebabkan oleh sejumlah beban yang mengalami peningkatan seiring dengan pendapatan yang meningkat. Mulai dari beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan yang meningkat sehingga menggerus raihan laba di tahun tersebut.

Sementara di tahun 2019 hingga kuartal ketiga, perseroan masih mampu mencatatkan raihan laba, walaupun jumlahnya menurun. Walaupun begitu, jika dilihat berdasarkan rasio keuangannya memang bisnis sedang tidak begitu sehat.

Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 per kuartal ketiga melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:

Melihat Prospek Bisnis BOSS ke Depannya yang Baru Mencatatkan Sahamnya di Bursa

Selain fundamental perusahaan, rencana bisnis yang bakal dilakukan setiap emiten merupakan hal selanjutnya yang harus dipahami oleh calon investor sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian saham. Apalagi jika investasi saham yang dilakukan secara jangka panjang sehingga dibutuhkan pemahaman terkait rencana bisnis untuk melihat prospek bisnis ke depannya.

Hal ini juga berlaku pada emiten batu bara PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk berkode saham BOSS yang terbilang baru mencatatkan sahamnya di bursa. Di mana, sebagai emiten yang baru beberapa tahun memperdagangkan sahamnya secara publik di bursa, pastinya ada sejumlah strategi bisnis yang akan dilakukan ke depannya untuk meningkatkan kinerja bisnis.

Mengingat, kinerja bisnis memberikan pengaruh yang besar bagi pergerakan harga saham BOSS di bursa. Melihat prospek bisnisnya di tahun 2021 sendiri, BOSS harus bisa memperbaiki kinerja yang negatif di tahun 2020. Di mana, perseroan menderita kerugian yang salah satunya dipengaruhi oleh masa pandemi Covid-19.

Tidak heran, jika harga saham BOSS saat ini memang mengalami penurunan karena kinerja bisnis yang juga menurun. Akan tetapi, dari pihak perseroan sendiri belum memberikan informasi secara resmi terkait rencana dan strategi bisnis maupun aksi korporasi yang dapat membantu perbaikan kinerja keuangan di tahun ini.

Oleh karena itu, jika investor ingin mengoleksi saham BOSS, masih harus menunggu hingga perseroan memberikan konfirmasi terkait kinerja bisnis. Untuk saat ini, saham BOSS masih belum direkomendasikan untuk dikoleksi.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait