Analisis Saham

Bedah Saham AKRA: Emiten dengan Prospek Cerah di 2022

Tetap Cuan Meski Pandemi, Ini Potensi Saham AKRA

Ajaib.co.id – AKR Corporindo (saham AKRA) merupakan perusahaan yang didirikan di Surabaya pada 28 November 1977. Perusahaan berdiri dengan nama PT Aneka Kimia Raya dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada Juni 1978.

Anggaran Dasar Perusahaan menjelaskan ruang lingkup kegiatan usaha AKRA di antaranya, bidang industri barang kimia, perdagangan umum dan distribusi utamanya bahan kimia dan bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Selain itu, menjalankan usaha dalam bidang logistik, pengangkutan (termasuk untuk pemakaian sendiri dan mengoperasikan transportasi baik melalui darat maupun laut serta pengoperasian pipa penunjang angkutan laut).

Kemudian, penyewaan gudang dan tangki termasuk perbengkelan, ekspedisi dan pengemasan, menjalankan usaha dan bertindak sebagai perwakilan dan/atau peragenan dari perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri, kontraktor bangunan dan jasa lainnya kecuali jasa di bidang hukum.

Saat ini, AKR Corporindo Tbk melakukan kegiatan distribusi produk bahan bakar minyak (BBM) ke pasar industri, distribusi dan perdagangan bahan kimia (seperti caustic soda, sodium sulfat, PVC resin dan soda ash). Bahan kimia ini digunakan oleh berbagai industri di Indonesia sesuai dengan perjanjian distribusi dengan produsen asing dan lokal, penyewaan gudang, kendaraan angkutan, tangki dan jasa logistik lainnya.

Pada September 1994, AKRA mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AKRA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 15.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham. Dengan harga penawaran Rp4.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 03 Oktober 1994.

Meski Pandemi, Laba Bersih AKRA Naik di Q3 2020

Mengutip dari cnbcindonesia.com, saham AKRA mencatatkan laba bersih yang selama Januari hingga September 2020 mencapai Rp665,4 miliar, angka naik 17,7% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp565,2 miliar.

Sementara itu, dari sisi pendapatan mengalami penurunan sekitar 8,3% menjadi Rp13,86 triliun dari periode yang sama pada 2019 yang sebesar Rp15,12 triliun.

Melihat dari laporan keuangan perusahaan terlihat ada peningkatan laba atas penjualan aset tetap neto yang mencapai Rp22,8 miliar dari Januari-September 2019 yang hanya sebesar Rp 2,2 miliar.

Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan capaian ini terlihat positif jika diperhatikan masih situasi pandemi covid-19. Adapun peningkatan untuk volume penjualan BBM menjadi pendorong capaian kinerja hingga kuartal ketiga ini.

Selama kuartal 1, AKRA dinilai telah mengelola risiko secara efektif. Walaupun terjadi naik-turun harga minyak dan produk kimia yang signifikan. Selain itu, perusahaan juga melaporkan kontribusi positif dari kawasan industri JIIPE di Gresik.

Pihaknya pun mempertahankan momentum pertumbuhan perseroan tetapi tetap memperhatikan dampak covid terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan baku juga bahan bakar. Selain itu, neraca AKR juga tetap kuat dengan rasio gearing yang rendah 25% untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020, dan arus kas operasi meningkat.

Tren Bisnis AKRA Turun Sejak 2017, Tapi Tetep Cuan

Emiten AKR Corporindo Tbk, sudah mencatatkan tren bisnis yang turun sejak 2017 hingga 2019. Namun, perusahaan masih tetap mendapatkan laba setiap tahunnya hingga 2019. Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari informasi finansial perseroan (dalam miliar rupiah).

Periode Akhir: 31/12/2021 31/12/2020 31/12/2019 31/12/2018 31/12/2017
Total Pendapatan 25.707 17.715 21.703 23.548 18.288
Laba Kotor 2.293 2.047 1.892 1.554 1.867
Pendapatan Operasi 1.454 1.257 1.095 9.361 N/A
Laba Bersih 1.111 9.2491 7.1720 1.644 N/A

Mengutip dari kontan.co,id, saham AKRA berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp21,70 triliun sepanjang tahun 2019. Nilai ini memang terhitung turun 7,81% dari pendapatan pada 2018 yang mampu mencapai Rp23,54 triliun. Namun, saham AKRA, kembali menunjukkan eksistensinya di tahun 2021, di mana saham AKRA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp25,708 triliun.

Dalam menghadapi pandemi covid-19 yang masih berlangsung saat ini, model bisnis AKR sebagai distributor memastikan mekanisme harga BBM dan kimia yang efektif. Selanjutnya, berupaya tidak membawa risiko kerugian persediaan. Di samping itu, AKRA juga mempunya pendapatan yang beragam guna meminimalisir adanya penurunan pendapatan.

Adapun untuk rasio-rasio dari bisnis ARKA di sepanjang 2021 berikut datanya:

Rasio 2021
ROA 6%
ROE 19,63%

Riwayat Pembagian Dividen Saham AKRA

Dividen menjadi salah satu faktor yang membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Dilihat dari riwayat pembagian dividen, saham AKRA selalu membagikan sahamnya secara rutin 2 kali dalam 1 tahun sejak tahun 2010. Hal ini tentu sangat menarik bagi kamu yang ingin menanmakan saham didalamnya.

Tahun Dividen Tunai Jenis
2022 25,00 (IDR) Interim
2021 17,00 (IDR) Final
2021 60,00 (IDR) Interim
2020 75,00 (IDR) Final
2020 50,00 (IDR) Interim
2019 50,00 (IDR) Final
2019 60,00 (IDR) Interim
2018 120,00 (IDR) Final
2018 120,00 (IDR) Interim
2017 100,00 (IDR) Final
2017 100,00 (IDR) Interim
2016 50,00 (IDR) Final
2016 70,00 (IDR) Interim
2015 20,00 (IDR) Final
2015 100,00 (IDR) Interim
2014 80,00 (IDR) Final
2014 50,00 (IDR) Interim
2013 65,00 (IDR) Final
2013 50,00 (IDR) Interim
2012 65,00 (IDR) Final
2012 40,00 (IDR) Interim
2011 25,00 (IDR) Final
2011 200,00 (IDR) Interim
2010 2,00 (IDR) Final
2010 30,00 (IDR) Interim
2010 135,00 (IDR) Interim

Harga Saham AKRA

Harga saham AKRA hari ini berada di angka Rp1.450 per lembar saham. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan harga saham AKRA pada awal tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa saham AKRA menunjukkan kinerja baiknya di tahun ini, sehingga kamu bisa mempertimbangkan untuk membelinya.

Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Vol. Perubahan%
01/12/2022 1.450 1.390 1.465 1.390 34,45M +4.69%
01/11/2022 1.385 1.560 1.580 1.310 1,08B -11.22%
01/10/2022 1.560 1.350 1.560 1.325 1,33B +15.56%
01/09/2022 1.350 1.200 1.455 1.140 1,40B +12.50%
01/08/2022 1.200 1.260 1.290 1.140 1,08B -4.00%
01/07/2022 1.250 1.025 1.250 895 1,20B +21.36%
01/06/2022 1.030 1.130 1.215 1.025 1,13B -8.04%
01/05/2022 1.120 1.070 1.140 975 691,04M +4.67%
01/04/2022 1.070 910 1.080 865 967,31M +17.58%
01/03/2022 910 765 970 725 1,42B +20.53%
01/02/2022 755 735 800 685 871,51M +3.42%
01/01/2022 730 822 882 700 1,06B -11.19%
Tertinggi: 1.580 Terendah: 685 Selisih: 895 Rata-Rata: 1.151 Perubahan%: 76

Bagaimana Prospek Saham AKRA Ke depannya?

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diprediksi mengalami lonjakan harga komoditas, khususnya batu bara, yang berimbas terhadap peningkatan permintaan bahan bakar minyak (BBM).

Kinerja keuangan dan saham perseroan juga akan didukung atas pencatatan sebanyak 40 hektare penjualan lahan industru JIIPE dengan perkiraana sebanyak 90% akan dicatatkan dalam laporan keuangan per kuartal IV-2022. Begitu juga dengan kinerja bisnis kimia menunjukkan prospek solid didukung makin banyaknya proyek HPAL tuntas.

Sejumlah faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham AKRA dari Rp1.500 menjadi Rp1.800 dengan rekomendsi dipertahankan beli.

BRI Danareksa Sekuritas memperkirkan lonjakan laba bersih AKR Corporindo menjadi Rp1,80 triliun tahun ini, dibandingkan relisasi tahun lalu Rp1,11 triliun. Pendapatan perseroan juga diproyeksikan melesat dari Rp25,70 triliun menjadi Rp 35,19 triliun.

Menurut Hasan Barakwan, Analis BRI Danareksa Sekuritas, mereka mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga direvisi naik menjadi Rp .800. Target tersebut merefleksikan keyakinan bahwa AKRA memiliki infrastruktur yang lebih baik dan model bisnis yang defensif sebagai keunggulan perseroan di tengah tantangan supply chain.

Ia juga mengatakan bahwa segmen penjualan BBM akan diuntungkan atas peningkatan aktivitas pertambangan batu bara sejalan dengan harga jual yang solid. Bahkan, diproyeksikan produksi batu bara dalam negeri mencapai 665 juta ton tahun ini atau bertumbuh 8%, dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu.

Peningkatan volume produksi tersebut berimbas langsung terhadap kenaikan permintaan BBM. Faktor utamanya adalah kenaikan harga batu bara global yang memicu peningktan aktivitas pertambangan yang berimpliksi terhadap kenaikan volume permintaan BBM.

Tertarik menjadi investor AKRA? Yuk cek sahamnya sekarang melalui Ajaib dan lakukan transaksi saham, kapan dan di mana saja langsung lewat Ajaib!

Cara beli saham AKRA di Ajaib pun mudah. Kamu hanya perlu mendownload aplikasinya dan buka rekening saham didalamnya. Namun, pastikan sebelum beli saham yang kamu inginkan cek terlebih dulu grafik saham AKRA dan lakukan analisis saham AKRA atau saham lain yang ingin kamu beli lewat aplikasi Ajaib.

Dengan begitu, kamu bisa melakukan investasi saham dengan profit lebih tinggi. Apalagi saat ini AKRA menjadi saham pilihan yang memiliki prospek baik.

Nah, bagi kamu investor Ajaib yang memiliki dana besar untuk memulai investasi saham, sekarang Ajaib juga telah dilengkapi dengan layanan Ajaib Prime yang memberikan pelayanan eksklusif bagi kamu. Hanya dengan berinvestasi mulai dari Rp2 miliar kamu bisa mendapatkan berbagai layanan eksklusif, mulai dari konsultasi portofolio dengan Relationship Manager profesional, bebas biaya broker hingga 3 kali lipat, serta mendapatkan promo investasi terbatas hanya untuk kamu. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi kamu sekarang juga di Ajaib.

Artikel Terkait