Ajaib.co.id – Uang 50 ribu di Indonesia merupakan nominal terbesar ketiga setelah uang pecahan 100 ribu dan 75 ribu. Perlu diketahui, uang pecahan 75 ribu adalah uang pecahan edisi khusus untuk menyambut HUT RI ke-75 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada 2020 lalu.
Walaupun begitu uang pecahan 75 ribu masih jarang kita jumpai di masyarakat saat melakukan transaksi keuangan sehari-hari. Mereka lebih banyak menggunakan uang pecahan 50 ribu, 100 ribu, dan uang pecahan dengan nominal lebih kecil lainnya.
Uang kertas maupun uang logam yang diterbitkan di suatu negara melalui bank sentral tidak akan kebal akan inflasi. Melainkan, uang tersebut akan mengalami pengurangan nilai akibat inflasi. Oleh karenanya, kita tidak bisa membandingkan nilai uang 50 ribu pada tahun 2010 dengan nilai uang 50 ribu masa kini.
Tentunya nilai uang tersebut akan mengalami perubahan daya beli ketika masyarakat menggunakannya. Redaksi Ajaib bisa memberikan contoh sederhana dari pengurangan suatu nilai mata uang saat bertransaksi seperti berikut ini:
Jika dulu kamu punya tabungan di bank sebesar Rp50 juta hingga Rp60 juta, kamu bisa menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah tipe 21 pada 2010 silam. Namun, bagaimana dengan sekarang?
Tentunya uang sebesar itu hanya bisa digunakan untuk membayar uang muka saja saat beli rumah. Karena rumah tipe 21 saat ini bisa dihargai mulai Rp145 juta hingga Rp500 juta.
Mahal atau murahnya harga rumah tipe 21 ini tergantung dari lokasi rumah tersebut berada. Bila kamu memilih perumnas, tentunya kamu masih bisa menemukan rumah tipe 21 berada di kisaran harga di bawah Rp200 juta.
Ini adalah contoh dan bukti bahwa uang yang kamu miliki saat ini dan di masa depan akan mengalami perubahan dari segi nilai, serta daya beli.
Uang 50 Ribu Zaman Sekarang Bisa Buat Apa?
Inflasi adalah faktor utama mengapa biaya-biaya yang ada saat ini setiap tahunnya kian tinggi saja. Mungkin kamu sering mendengar keluhan dari orang tua perihal mahalnya biaya pendidikan anak saat ini. Apakah kamu tahu berapa rata-rata kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya?
Rata-rata kenaikan biaya pendidikan akibat inflasi adalah sebesar 10% – 20% per tahun. Inilah alasan mengapa banyak orang tua yang menyiasati mahalnya biaya pendidikan anak dengan hidup berhemat, misalnya membatasi uang jajan anak. Jadi, sebagai seorang anak kamu juga perlu memahami betapa sulitnya orang tua untuk menyekolahkanmu hingga bisa lulus dari perguruan tinggi.
Untuk membalas kebaikan orang tuamu selama ini, mulai sekarang kamu perlu lebih menghargai uang yang kamu miliki. Kamu bisa menggunakan uang 50 ribu yang ada di dompetmu untuk berbagai hal yang positif.
- Ajak Orang Tua untuk Makan Bersama
Alangkah baiknya bila kamu bisa berbagi kebahagian dengan orang-orang tercinta, misalnya orang tua. Kamu bisa mengajak kedua orang tuamu untuk makan di luar. Walaupun hanya punya uang 50 ribu, kamu bisa mencari tempat makan yang sederhana, misalnya kamu bisa memilih makan di warung nasi kucing dengan menu makanan yang murah meriah.
Dalam hal ini, bukan berapa besar uang yang kamu keluarkan. Melainkan, kamu dan orang tuamu bisa duduk bareng sambil berkomunikasi satu sama lain untuk mendiskusikan berbagai hal, termasuk perihal masa depan. Kamu bisa secara berkala mengajak orang tua untuk makan bersama dengan menggunakan uang yang ditabung dari uang jajan sehari-hari.
- Gunakan Uang untuk Tujuan Masa Depan
Dengan uang 50 ribu, sebenarnya milenial bisa menggunakan uang tersebut untuk gaya hidup. Misalnya minum kopi di warung kopi ternama sekalipun. Namun, jika kamu terlalu sering untuk minum kopi bersama teman di warung kopi, hal ini bisa menjadi sebuah bentuk pemborosan karena kamu menggunakan uang tersebut untuk hal yang bersifat konsumtif.
Agar kebiasaan konsumtif ini bisa dikurangi secara bertahap, milenial perlu teredukasi terlebih dahulu perihal pentingnya keuangan untuk masa depan. Bagaimana cara mempelajarinya? Di tengah kemajuan zaman seperti sekarang, kamu bisa dengan mudah mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan bagi milenial lewat berbagai publikasi yang dipublikasikan di internet.
Seperti halnya ketika kamu membaca artikel Ajaib ini, artikel yang dipublikasikan di website Ajaib setiap harinya bertujuan untuk membantu menyadarkan generasi muda Indonesia untuk tidak menggunakan uang secara sembarang. Lantaran, kamu masih memiliki beban keuangan hingga 20 – 30 tahun dari sekarang.
Oleh sebab itu, dengan memiliki tujuan keuangan yang ingin diraih di masa depan, setidaknya kamu akan lebih menghargai uang yang kamu miliki, apalagi jika uang tersebut kamu cari dengan susah payah dengan harus banting tulang untuk bekerja setiap harinya.
Inflasi Meroket, Investasi Bisa Jadi Pilihan
Untuk mempermudah kamu dalam mengatur keuangan, kamu bisa menyusun skala prioritas kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier berdasarkan metode yang dipopulerkan oleh Elizabeth Warren (50:30:20).
Di mana, metode ini juga menitikberatkan bahwa setiap orang harus menyisihkan uangnya untuk menabung dan berinvestasi setidaknya sebesar 20% dari penghasilan bulanan. Sedangkan, 50% untuk kebutuhan dan 30% lainnya untuk keinginan.
Bagi generasi milenial yang sudah berkeluarga, dana darurat ideal yang perlu dimiliki setidaknya sebesar 3 bulan gaji. Untuk mempersiapkan dana darurat ini, milenial bisa berinvestasi di reksa dana pasar uang. Jenis investasi satu ini punya keunggulan dari segi risiko yang rendah dan bisa mendapatkan return yang lebih besar dibanding deposito.
Milenial bisa menyiapkan dana darurat mulai sekarang dengan berinvestasi pada reksa dana di aplikasi Ajaib. Kamu bisa mulai berinvestasi di Ajaib dengan modal 50 ribu saja. Reksa dana bisa menjadi pilihan investasi aman bagi milenial yang baru terjun berinvestasi di pasar modal.