Jadi Trader Handal, Saham

Sudah Membuat Trading Plan? Ini Cara Membuat & Mengubahnya!

Trading Plan

Ajaib.co.id – Semua trader saham sebaiknya memiliki trading plan (rencana trading) sebelum memperjual-belikan saham mana pun. Tapi, apakah trading plan itu harus dilaksanakan apa adanya secara ketat atau boleh diubah-ubah? Kita sebenarnya boleh mengubah trading plan yang sudah dibuat, tetapi ada aturan tertentu untuk melakukannya.

Apa itu Trading Plan?

Trading Plan merupakan rencana bertransaksi dalam instrumen investasi. Dalam membuat trading plan, kamu perlu memahami dan mempersiapkan beberapa hal seperti memahami jenis-jenis trading, mempelajari analisis trading dengan aplikasi simulasi trading atau akun demo, dan mempersiapkan modal, serta memiliki mindset trader yang profesional.

Dengan adanya trading plan yang jelas, mental mu akan lebih siap dan terhindar dari kebingungan ketika melihat perubahan harga pasar. Trading plan juga akan membuat kamu terbiasa membaca berbagai peluang transaksi trading.

Dilema dalam Menerapkan Trading Plan

Trader membuat trading plan dengan tujuan agar mampu agar mampu membuat keputusan secara objektif dan sistematis, sehingga terbebas dari gangguan emosi negatif. Kalau sudah punya trading plan, investor tidak akan bingung lagi bertanya-tanya tentang saham apa yang bagus. Investor juga takkan panik memilih hold atau cut loss ketika menyaksikan harga jatuh. Semua proyeksi skenario sudah terangkum dalam trading plan, dan investor cukup melaksanakan sesuai rencana saja.

Kelihatannya sederhana sekali, bukan!? Meski demikian, realita sering kali berbeda dari rencana. Faktanya, investor acap menyesali trading plan yang baru setengah jalan. Bisa jadi karena “bisikan tetangga” ataupun lantaran perubahan kondisi pasar.

Cara Mudah Membuat Trading Plan

Bagi kamu yang ingin membuat trading plan, berikut beberapa langkah yang bisa kamu ikuti.

1. Pahami stock universe

Hal pertama yang perlu dipersiapkan dalam membuat trading plan adalah memahami stock universe atau kumpulan saham besar yang nantinya akan dipilih untuk ditransaksikan dalam trading saham online maupun disimpan pada portofolio jangka panjang.

Cobalah mulai dengan mencatat 30 saham yang memiliki indeks terbaik. Pilih beberapa saham yang terdiri dari satu atau beberapa kategori, misalnya saham BUMN, perbankan, farmasi, atau kombinasi. Dari saham yang sudah dipilih cobalah buat catatan mengenai indeks terbaik dan sesuaikan dengan kriteria yang diinginkan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui berapa besar kenaikan yang dimiliki perusahaan.

2. Membuat target risiko yang dapat ditangani

Tidak sedikit trader memiliki strategi dollar cost averaging atau membeli saham dengan cara cicilan selama periode tertentu. Namun, penting juga untuk memperhatikan pembuatan target risiko yang dapat ditangani. Misalnya kamu perlu menanggung risiko yang minim dengan patokan sekitar 2% dari penurunan saham.

Dari strategi ini, jika penurunan saham sudah ada pada kapasitas level risiko yang telah ditetapkan, kamu dapat melepaskannya. Inilah yang bisa disebut sebagai trading plan di mana aturan tersebut dibuat untuk tetap disiplin dan konsisten mempertahankan ataupun melepaskan saham.

3. Menentukan batas take profit atau cash loss

Kamu juga perlu menentukan berapa lembar unit saham yang ingin dibeli dan pastikan untuk menetapkan kapan waktu untuk menahan atau memindahkan saham ke batas level yang diinginkan. Seorang trader perlu mengetahui momentum yang pas untuk melakukan hal ini.

Dengan begitu, trading plan dapat dilakukan dengan membuat catatan berapa banyak kamu telah melakukan take profit sehingga dapat memprediksi berapa kenaikan atau penurunan saham yang terjadi. Pada catatan inilah kamu bisa membuat daftar rencana apa yang akan dilakukan kedepannya, technical analysis apa selanjutnya, dan sebagainya.

Baca Juga: Bolehkah Mengubah Strategi Trading, Kapan Waktu yang Tepat?

4. Memasang harga jual saham

Selanjutnya, kamu juga dapat memasukkan penentuan harga jual saham ke dalam trading plan. Dengan begitu kamu bisa memiliki target jika ingin menjual saham di harga tertentu. Sebab jika tidak, kamu akan kebingungan dan tidak tahu harus mengambil langkah yang seperti apa.

5. Pengambilan langkah cut loss

Aktivitas trading saham ada kalanya tidak selalu berjalan sesuai rencana, bahkan ada kemungkinan meleset karena harga saham yang dibeli tidak mengalami pergerakan sesuai harapan. Apabila mengalami hal ini, kamu bisa coba mengambil langkah cut loss.

Cut loss dapat direncanakan dengan cara menjual saham yang harganya lebih rendah dari harga beli. Bisa dibilang rencana ini menjadi strategi darurat yang dapat diambil untuk mencegah berbagai kerugian yang lebih besar karena harga saham Indonesia terus merosot.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik, Cut Loss atau Risiko Trading Saham Lainnya?

Acuan Penting untuk Mengubah Trading Plan

Trading plan bagi trader saham itu ibarat aturan main bagi pesepakbola atau pemain badminton. Aturan main dapat dimodifikasi ketika terjadi hal-hal di luar dugaan seperti cuaca buruk, bencana alam, atau atlet kena serangan jantung di tengah-tengah permainan. Tapi mereka tidak boleh mengubah-ubah aturan main hanya karena terjadi perubahan peluang menang/kalah salah satu kubu.

Demikian pula ketika trader saham ingin mengubah trading plan yang sudah dibuat. Berikut ini dua tips saham untuk memudahkan kamu dalam mempertimbangkan perubahan trading plan:

1. Hindari mengubah orientasi jangka waktu holding saham

Jika kamu merencanakan trading harian, maka benar-benar laksanakan sebagaimana adanya. Jangan sampai niat “beli saham pagi dan jual sore”, malah berubah menjadi “beli tahun ini dan jual tahun depan”. Fenomena seperti ini sangat marak di kalangan investor, padahal benar-benar buruk bagi profitabilitas. Kalau salah langkah, portofolio bisa penuh terisi saham-saham gocap yang tidak bisa naik lagi.

2. Ambang take profit dan cut loss boleh dinaikkan, tetapi sebaiknya jangan diturunkan 

Misalnya kamu membeli suatu saham sebelum rilis laporan keuangannya dengan target take profit pada hari publikasi data tersebut. Kinerja keuangan ternyata jauh lebih baik daripada perkiraan publik dan harga sahamnya meroket. Di sini, kamu bisa menaikkan take profit ke tingkat harga lebih tinggi sambil mengatrol cut loss ke tingkat break-even (BEP) atau lebih.

Contoh lain, umpamanya kamu membeli saham suatu perusahaan properti tadi pagi. Siang harinya, beredar kabar bahwa semua jajaran manajemen top-nya diciduk KPK karena terlibat skandal suap dan beberapa tuduhan kriminal lain. Kamu boleh saja langsung cut loss setelah mendengar kabar tersebut (asalkan sudah jelas bukan hoaks).

Intinya, kamu tidak boleh mengubah trading plan tanpa adanya peristiwa market mover atau situasi yang benar-benar di luar ekspektasi. Ketentuan ini terutama berlaku bagi trader yang sudah mulai jual-beli saham dengan modal uang sungguhan.

Kalau kamu masih dalam tahap belajar dengan cara berlatih simulasi trading saham dengan uang virtual, boleh-boleh saja mengubah trading plan. Pemula justru dapat mengeksplorasi lebih banyak wawasan melalui eksperimen memodifikasi trading plan-nya. Pastikan saja bahwa kamu punya tujuan terarah dalam eksperimen itu. Setelah berhasil menggodok trading plan yang ampuh dan siap dijalankan dengan modal uang sungguhan, kamu harus mampu menerapkannya secara disiplin.

Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal

Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait