Analisis Saham

Bedah Saham NFCX di Tahun 2023, Masih Layak Dikoleksi?

Ajaib.co.id – PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) merupakan perusahaan yang berdiri pada tanggal 26 Agustus 2013.  Menilik pada Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup bisnis NFCX bergerak dalam bidang usaha jasa teknologi informasi, digital dan telekomunikasi. NFCX ini mempunyai beberapa jenis lini usaha yang berbasis teknologi untuk melakukan penjualan barang dan jasa.

Kemudian, perusahaan juga mengembangkan teknologi berbasis pemindaian kode batang. Dengan tujuan untuk membantu pelaku usaha khususnya dan masyarakat pada umumya untuk terjun memasuki gaya hidup digital yang mulai berkembang.

Beberapa produk yang dimiliki NFC di antaranya, Portal Aggregator Pulsa Digital NFCXC.com, Portal e-commerce SelaluAda.com, dan Portal e-commerce barang bekas Tawarin.com.

Pada 29 Juni 2018 lalu, NFCX mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pernyataan ini berupa untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham NFCX (IPO) kepada masyarakat sebanyak 166.667.500 saham.

Dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp1.850 per saham. Saham-saham NFCX tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Juli 2018.

Apakah saham NFCX masih layak dikoleksi? Bagaimana keadaan fundamental perusahaan saat ini dan apa rencana bisnis yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham NFCX.

Bisnis NFCX Mengalami Peningkatan Pendapatan, Namun Terjadi Penurunan Laba

Terlepas dari kondisi pandemi, emiten PT NFC Indonesia Tbk memang sudah mencatatkan bisnis yang moncer. Baik dari segi pendapatan dan laba bersih mengalami peningkatan sejak 2017 hingga 2022. Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil dari laporan keuangan perseroan (dalam jutaan rupiah):

KomponenQ2 20232022202120202019
Total Pendapatan2,47 triliun9,83 triliun8,88 triliun7,59 triliun6,15 triliun
Laba Kotor37,73 miliar124,66 miliar120,65 miliar103,73 miliar108,96 miliar
Laba Bersih-0,57 miliar23,49 miliar162,08 miliar23,94 miliar35,51 miliar
Total Aset2,06 triliun1,85 triliun1,92 triliun1,40 triliun1,34 triliun
Total Liabilitas665,06 miliar486,43 miliar539,49 miliar944,05 miliar854,19 miliar
Total Ekuitas1,39 triliun1,37 triliun1,38 triliun459,93 miliar459,93 miliar

Dari data tersebut, secara penjualan NFCX memang terus mengalami peningkatan per tahunnya. Meski begitu, laba bersih tahun berjalan perusahaan mengalami penurunan di akhir tahun 2022.

Jika dilihat dari rasio keuangannya memang kondisi bisnis NFCX saat ini sedang kurang sehat. Berikut data yang diambil dari ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 dari informasi finansial perseroan:

RasioQ2 2020Q2 2021Q2 2022Q2 2023
Return on Equity (RoE)1,05%13,12%0,50%-0,09%
Return on Assets (RoA)0,37%4,62%0,21%-0,03%
Gross Profit Margin (GPM)1,22%1,27%1,28%1,38%
Operating Profit Margin (OPM)0,73%0,62%0,44%0,3%
Net Profit Margin (NPM)0,24%2,36%0,61%0,05%
Current Ratio (CR)315,05%361,85%321,88%275,50%
Debt to Equity Ratio (DER)92%74%86%107%

M Cash Tambah Kepemilikan Saham NFCX di awal September 2023

PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) selaku pemegang saham pengendali PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) kembali menambah kepemilikan sahamnya pada 1 – 6 September 2023. Abraham Theofiles Direktur Utama NFCX dalam keterangan tertulisnya menyampaikan MCAS telah membeli sebanyak 1.942.500 lembar saham NFCX di harga Rp6.418 per saham senilai Rp12,4 miliar.

MCAS juga pernah membeli sebanyak 308.000 lembar saham NFCX di harga Rp5.399 per saham pada 14 – 21 Maret 2023. “ujuan transaksi ini adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung. Pasca pembelian pada september lalu, maka kepemilikan saham MCAS di NFCX bertambah 341,02 juta lembar saham atau setara dengan 51,15%, dibandingkan sebelumnya 339,08 juta lembar saham atau setara dengan 50,86%.

Peluang & Tantangan Bisnis NFCX

Dilansir dari CNBC Indonesia, pertumbuhan riten dan ecommerce di Indonesia bisa menjadi katalis positif bagi perusahaan. Akan tetapi, persaingan bisnis berupa solusi sejenis, misalnya di solusi periklanan cloud digital, dari pesaing terdekat bisa menjadi penghambat pertumbuhan NFCX ke depan.

Apalagi saat ini NFCX gencar mempromosikan motor listrik Volta, tentu saja karena dukungan pemerintah yang besar industri EV di Indonesia terbilang cerah. Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan insentif senilai Rp 7 juta per motor listrik kepada 200.000 unit motor di 2023 dengan TKDN 40% atau lebih.

Selain itu, program kedua diberikan kepada 50.000 motor berbahan bakar fosil yang bersedia melakukan konversi ke listrik. Adapun, program ini diperuntukkan bagi motor dengan CC rendah. Target penerima bantuan adalah pelaku UMKM utamanya khususnya penerima KUR lalu BPUM. Dengan demikian, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1,7 juta triliun bagi 250.000 motor listrik tersebut.

Informasi terbaru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan program konversi dari sepeda motor BBM ke listrik dapat mencapai 150 ribu unit di tahun depan. Sistem pergantian baterai SGB ala NFCX-SiCepat dan kerja sama dengan sejumlah perusahaan di industri terkait EV terbilang merupakan terobosan yang menarik dan segmen motor listrik bisa menjadi pendorong pendapatan perusahaan.

Hanya saja, persaingan di motor listrik akan semakin ketat apabila pemain-pemain besar, macam Astra, mulai semakin serius menggarap segmen tersebut. Oleh karena itu, NFXC perlu memanfaatkan peluang pasar tersebut dengan membuktikan kepada investor lewat pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan ke depan. Apalagi, valuasi saham NFCX sangat mahal dan rawan untuk dikoleksi jangka menengah dan panjang.

Bagaimana Prospek Bisnis Teknologi ke Depannya? Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?

Prospek investasi saham sektor teknologi di Indonesia menunjukkan potensi yang menarik di tengah perkembangan global. Dengan mengadopsi teknologi yang semakin meluas, sehingga mampu  menawarkan solusi inovatif dalam berbagai layanan digital, e-commerce, fintech, dan teknologi lainnya.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian – Airlangga Hartanto, prospek investasi saham di sektor teknologi dari sisi nilai ekonomi teknologi digital di Indonesia sendiri ditaksir bisa mencapai US$130 miliar di tahun 2025 mendatang. Nilai ekonomi tersebut bahkan masih akan terus meningkat hingga US$300 miliar di tahun 2030 nanti. Dari sisi pemerintah sendiri untuk mendongkrak pertumbuhan sektor teknologi, akan terus melakukan lebih banyak penetrasi penggunaan internet di seluruh daerah di Indonesia.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait