Dunia Kerja

Sistem Kartu Prakerja, Program untuk Tingkatkan SDM

Sistem Kartu Prakerja, Program untuk Tingkatkan SDM

Ajaib.co.id – Sebelum sistem Kartu Prakerja resmi diluncurkan oleh pemerintah pada 11 April 2020 lalu. Wacana penerbitan program satu ini dihujani begitu banyak kritik dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat Indonesia dan para pejabat negara.

Saat itu, program pemerintah ini dianggap hanya bermuatan politis semata. Terlepas dari pro dan kontra penerbitan Kartu Prakerja, tujuan utama dari program pemerintah satu ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi masyarakat agar bisa bersaing dalam dunia kerja.

Seperti diketahui, saat ini pelatihan kerja bisa milenial dapatkan melalui kursus online yang dikembangkan oleh sejumlah startup edukasi di Indonesia. Walaupun begitu, yang menjadi masalahnya adalah banyak masyarakat yang tidak bisa mengakses pelatihan online tersebut dikarenakan keterbatasan dana.

Apa yang Ditawarkan Kartu Prakerja?

Kartu Prakerja diketahui memberikan bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta kepada para penerima program ini. Berdasarkan pantauan redaksi Ajaib dari berbagai mitra Prakerja, biaya pelatihan yang ditawarkan saat ini berkisar sekitar Rp300 ribuan, dengan begitu milenial bisa memaksimalkan uang bantuan yang diberikan untuk membeli dan mengikuti kursus online setidaknya sebanyak 3 kali.

Selain itu, sistem Kartu Prakerja juga memberikan insentif bagi para penerima bantuan yang sudah mengikuti pelatihan minimal sebanyak 1 kali. Jika milenial belum sama sekali mengikuti pelatihan di Kartu Prakerja, milenial tidak akan diberikan insentif sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan.

Insentif sebesar Rp600 ribu ini akan ditransfer langsung ke rekening atau akun uang digital masing-masing penerima. Milenial bisa mendaftarkan akun uang digital yang dimiliki, seperti OVO, GoPay, LinkAja, DANA, serta menggunakan rekening BNI.

Tujuan Pemerintah Bukan Hanya Sekedar Memberikan Bantuan Uang

Di awal peluncurannya pada 2020 lalu, banyak masyarakat yang menganggap bahwa seharusnya pemerintah tidak perlu mewajibkan penerima bantuan Prakerja mengikuti pelatihan terlebih dahulu agar memperoleh bantuan insentif.

Mereka beralasan bahwa masyarakat saat ini lebih membutuhkan bantuan uang tunai untuk menyambung hidup dibanding mengikuti pelatihan yang bisa meningkatkan kompetensi. Pemerintah melalui sistem Kartu Prakerja melihat bahwa pandemi Covid-19 berdampak langsung terhadap menurunnya perekonomian.

Perekonomian yang menurun ini akan mengakibatkan masyarakat kehilangan daya beli di pasar karena mereka banyak yang mengalami PHK hingga pengurangan jam kerja. Hal ini tentunya membuat penghasilan masyarakat kian menuruan.

Dari kalangan masyarakat yang terdampak tersebut, ternyata banyak dari mereka yang sebenarnya termasuk generasi angkatan kerja. Kelompok masyarakat ini termasuk para anak-anak muda yang berstatus fresh graduate yang baru menyelesaikan masa studinya.

Dengan begitu, sambil memberikan bantuan kepada mereka melalui insentif Prakerja sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan. Pemerintah juga ingin menciptakan generasi masyarakat yang siap kerja sehingga pelatihan Prakerja yang diberikan diharapkan dapat menambah kompetensi dari kelompok masyarakat tersebut.

Sertifikat yang Diterbitkan dari Pelatihan di Sistem Kartu Prakerja diakui Dunia Kerja

Agar nantinya sertifikat Prakerja yang diperoleh bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Tentunya sertifikat tersebut harus diakui oleh dunia kerja. Hal ini seringkali ditanyakan oleh masyarakat di luar sana.

Sertifikat yang milenial peroleh dari Kartu Prakerja bisa dimanfaatkan saat melamar pekerjaan. Dengan adanya sertifikat ini, milenial bisa memperkaya CV agar punya peluang yang lebih besar untuk dilirik oleh perusahaan.

Polemik terkait apakah sertifikat Kartu Prakerja diakui oleh dunia industri atau tidak, hal ini pernah diungkapkan langsung oleh Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, ia mengatakan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan para pengusaha di Indonesia agar para alumni Prakerja dapat terserap di sektor industri. Walaupun begitu, tak ada satu peserta Kartu Prakerja yang dijamin akan mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti pelatihan.

Semua ini kembali lagi pada masing-masing individu dalam memanfaatkan program bantuan dari pemerintah ini dari segi kemampuan. Karena pemerintah tidak bisa memaksakan para peserta ini untuk terjun ke dunia kerja, bila kemampuannya dinilai belum cukup atau memadai.

Mitra Kartu Prakerja bisa dijadikan sebagai salah satu database bagi para perusahaan di luar sana yang sedang mencari talenta terbaik. Di mana, melalui koordinasi dengan Hipmi, Apindo, dan Kadin. Perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga kerja bisa menghubungi mitra lembaga pelatihan Kartu Prakerja.

Sistem Kartu Prakerja Banyak Diadopsi oleh Negara-Negara Maju

Latar belakang diterbitkannya program bantuan Kartu Prakerja bagi masyarakat yakni menggabungkan antara faktor kesejahteraan dan juga pendidikan. Program serupa juga diketahui diadopsi oleh negara-negara maju di dunia.

Seperti negara Estonia, di Eropa negara satu ini dikenal sebagai negara yang memiliki pendidikan yang sangat maju, tak terkecuali dalam hal teknologi. Di negara Estonia, program pengangguran yang diberikan berupa asuransi.

Dana ini diperoleh dari sumbangan dari 1,4% gaji pekerja dan 2,8% pengusaha. Dana asuransi ini digunakan untuk membayar biaya premi asuransi para pekerja yang menganggur.

Tunjangan ini diperuntukkan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, masyarakat yang sedang mencari pekerjaan, dan hingga mahasiswa. Milenial yang tinggal di negara ini bisa digaji walaupun menganggur dengan besaran tunjangan sebesar Rp61 ribu per hari.

Masyarakat Indonesia Patut Berbangga, Ternyata Sistem Kartu Prakerja Diadopsi dari Negara Maju

Tercatat bukan hanya Estonia saja yang diketahui memberikan tunjangan kepada kelompok masyarakat pengangguran dan berpenghasilan rendah. Melainkan, negara seperti Jerman, Jepang, Irlandia, Rusia, dan Perancis diketahui merupakan sejumlah negara yang juga memberikan gaji atau tunjangan kepada masyarakat pengangguran di negaranya.

Jika kita berkaca dengan negara-negara maju yang sudah redaksi Ajaib sebutkan di artikel ini. Ternyata, sistem Kartu Prakerja yang memberikan insentif sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan dan insentif pengisian survei sebesar  Rp50 ribu sebanyak tiga kali. Dana ini bisa milenial gunakan untuk mencari pekerjaan sambil meningkatkan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan yang tersedia di Kartu Prakerja.

Bahkan, jika milenial lebih cerdas lagi dalam mengelola uang yang didapatkan dari program Kartu Prakerja, milenial bisa menyisihkan 30% dari uang tersebut untuk diinvestasikan pada saham atau reksa dana di aplikasi Ajaib. Hasil investasi saham atau reksa dana tersebut nantinya bisa digunakan sebagai modal usaha. Bagaimana cara daftar Kartu Prakerja?

Milenial bisa mendaftarkan diri sebagai peserta Kartu Prakerja secara online lewat situs resmi Kartu Prakerja. Saat proses pendaftaran, milenial perlu menyiapkan dua dokumen yakni KTP dan KK sebagai syarat daftar Kartu Prakerja.

Itulah beberapa hal mengenai kartu prakerja yang harus kamu ketahui. Dengan mendaftar sebagai salah satu penerima kartu prakerja, kamu bisa mengikuti berbagai macam pelatihan yang nantinya dapat membantu kamu upgrade skill. Sehingga, akan membantu kamu mendapat pekerjaan di kemudian hari.

Artikel Terkait