Perencanaan Keuangan

Seperti Apa Keuangan Keluarga yang Sehat? Ayo Cek Tandanya

Ajaib.co.id – Memiliki keuangan keluarga yang sehat adalah cita-cita semua orang. Keuangan keluarga yang sehat bisa berdampak ke banyak hal, mulai dari dana pendidikan anak, investasi dan manajemen aset, asuransi jiwa, dana pensiun, hingga rekreasi.

Maka itulah, pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik dan transparan harus dilakukan sejak dini bersama pasangan, sejak fase awal pernikahan.

Sayangnya, pengelolaan keuangan yang baik dan transparan ini kadang diabaikan oleh para pasangan karena dianggap tabu. Misalnya, salah satu pasangan menyembunyikan cicilan pribadi dan suka menghabiskan uang secara konsumtif untuk gaya hidup.

Jika pasangannya tidak tahu kebiasaan ini, bisa jadi pertengkaran akan terjadi suatu hari.

Jadi, ayo cek tanda kondisi keuangan keluarga yang sehat berikut ini. Apakah keluargamu termasuk di dalamnya?

1.     Punya Catatan Keuangan

Catatan keuangan ternyata bukan hal yang bisa disepelekan karena ini merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Tujuan dari catatan keuangan adalah agar kamu dan pasangan bisa mengetahui total pemasukan, pengeluaran primer termasuk tagihan dan cicilan, serta tabungan bulanan.

Kamu bisa melakukan pencatatan manual di dalam buku, aplikasi smartphone, atau dalam file Excel. Asalkan rutin dan konsisten dilakukan, catatan keuangan ini bisa dijadikan sebagai perhitungan investasi dan persiapan kondisi keuangan keluarga di masa depan.

2.     Punya Tabungan

Jika kamu dan pasangan punya tabungan minimal 10% dari penghasilan, selamat! Artinya kalian sudah mampu menyisihkan pemasukan untuk kebutuhan di masa yang akan datang.

Langkah berikutnya adalah memisahkan tabungan untuk masing-masing kebutuhan seperti pendidikan, rekreasi, atau investasi.

Jika kamu dan pasangan sama sekali tidak punya tabungan, berarti ada sistem pengelolaan keuangan yang harus dievaluasi. Apalagi jika uang tidak jelas perginya, lenyap tak bersisa.

3.     Punya Dana Cadangan

Dana cadangan alias dana darurat merupakan satu elemen keuangan yang kerap terlupakan terutama oleh keluarga muda. Berbeda dengan asuransi yang sifatnya menutup sebagian kecil dari hal yang terjadi di luar perkiraan, dana darurat bisa digunakan untuk menyelamatkan kondisi keuangan keluarga di waktu yang tidak terduga.

Beberapa kondisi yang membutuhkan dana darurat misalnya renovasi rumah, mendadak kehilangan pekerjaan, biaya berobat karena sakit, atau inisiatif bisnis.

Perhitungan sederhana mempersiapkan dana darurat dalam keuangan keluarga yang sehat adalah setidaknya saldo minimal mencapai 6-12 kali pengeluaran rutin bulanan. Misal dalam sebulan pengeluaranmu adalah Rp10 juta, maka saldo dana daruratmu minimal adalah Rp60 juta.

4.     Cicilan atau Utang Kurang dari 35% Penghasilan

Batas aman memiliki utang atau cicilan dalam pengaturan keuangan keluarga adalah 35%. Persentase itu sudah termasuk cicilan rumah, koperasi, kartu kredit, dan sebagainya. Faktor berikutnya yang harus diperhatikan dalam manajemen utang adalah alokasi utang.

Apakah utang yang kamu lakukan merupakan utang produktif? Utang produktif punya tujuan modal kerja atau investasi, misalnya rumah untuk tinggal atau kendaraan untuk digunakan sehari-hari.

Nah, jika jumlah utang untuk kebutuhan konsumtif lebih banyak dibanding utang produktif, kamu harus waspada dan melakukan evaluasi bersama pasangan.

5.     Punya Proteksi

Kalau kamu dan pasangan sudah punya proteksi, artinya kalian sudah melakukan manajemen keuangan yang sehat. Kamu sudah bisa mengalokasikan penghasilan dan mengerti pentingnya proteksi untuk hal-hal yang tidak bisa diprediksi.

Jenis asuransi dasar yang bisa dialokasikan untuk keluarga adalah jiwa, kesehatan, pendidikan, dan kendaraan. Semuanya bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan alokasi dana tentunya.

Selain lima hal mendasar di atas untuk mengukur keuangan keluarga yang sehat, ada satu hal lagi yang kini sudah mulai dilakukan oleh keluarga muda, yaitu melakukan investasi jangka pendek atau jangka panjang. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang kerap dipilih.

●       Reksa Dana

Reksa dana adalah jenis investasi yang cocok untuk pemula karena dibantu pengelolaannya oleh manajer investasi. Nantinya, investasi kamu bisa berubah menjadi portofolio investasi seperti obligasi, saham, pasar mata uang, dan lain-lain.

●       Deposito

Deposito adalah produk dari bank yang menawarkan penyimpanan uang dengan sistem setoran berjangka. Menariknya, suku bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan biasa, yaitu 5%-8%.

●       Tabungan Emas

Tabungan emas biasanya dipilih karena nilainya yang stabil. Kamu juga bisa membelinya secara satuan tergantung dana yang dimiliki, mulai dari 1gr hingga 1kg.

Selain itu, harga emas juga mengikuti pergerakan harga emas dunia sehingga kamu bisa melakukan jual beli sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan.

●       Saham

Jika kamu memiliki uang dingin, saham bisa dipilih sebagai salah satu bentuk investasi. Pilihlah perusahaan dengan reputasi dan model bisnis yang aman seperti perbankan atau consumer goods sehingga bisa dipastikan kamu bisa meraup untung.

Itu dia tanda keuangan keluarga yang sehat. Jika kamu dan pasangan sudah memiliki tanda-tanda di atas, artinya kalian sudah merencanakan keuangan keluarga dengan matang.

Satu hal yang tidak bosan agar kondisi keuangan keluarga sehat adalah transparansi dalam pengelolaan uang. Jangan sampai ada yang menyembunyikan pengeluaran apalagi untuk gaya hidup konsumtif agar tidak menyesal di kemudian hari.

Artikel Terkait