Saham

Sempat Terjun Bebas, Saham UNVR Perlahan Bangkit

Saham UNVR (Unilever Indonesia) mencoba bangkit setelah terjun bebas di pertengahan tahun 2019. Pada 18 April lalu, saham UNVR berada di posisi Rp49.400 per lembar sahamnya.

Namun, harga saham UNVR menurun drastis pada 17 Mei 2019 di angka Rp41.600 per lembarnya. Jika dikalkukasi, harga saham UNVR sudah turun hingga Rp 7.800 atau 15,79 persen.

Kendati demikian, secara pelahan, saham UNVR bangkit. Pada 28 Agustus 2019, nilai saham perusahaan yang memiliki lini bisnis produk kecantikan ini berada di angka Rp47.875 per lembarnya. Sejak terjun bebas, saham UNVR menanjak naik hingga 10,28 persen.

Bahkan, pada 16 Agustus 2019 lalu, mereka telah menggunakan sebagian belanja modal di tahun ini untuk ekspansi sebanyak Rp650 miliar. Sepanjang 2019, perusahaan ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,1 triliun.

Uang belanja itu digunakan Unilever untuk menambah kapasitas untuk beberapa produk. Di antaranya es krim Seru dan deodorant Rexona. Unilever juga akan menggunakan belanja modal untuk membeli etalase alias freezer untuk menjual es krim Seru.

“Selama ini, kami hanya menjual di Surabaya dan sekitarnya, semester dua ini kami akan melebarkan area pemasaran ke Jabodetabek,” terang Governance & Corporate Affairs Director dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso.

Untuk diketahui, es krim Seru merupakan produk es krim Unilever yang baru diluncurkan pada akhir tahun lalu. Unilever memasarkan produk ini untuk menyasar pasar menengah bawah.

Di semester dua, rencana penambahan kapasitas produk baru akan dilakukan. Salah satunya produk deodorant. Tak hanya itu, emiten barang konsumsi ini juga akan meluncurkan dua produk baru hingga akhir tahun ini.

Todak hanya membuat produk baru saja, Unilever juga mengeluarkan varian baru di segmen home & personal care. Misalnya ada Sunlight Higienis Plus, Sunlight Anti Bau, POND’S Instabright Glow Up Cream, Citra Sheet Mask dan varian lainnya.

Di lini bisnis lain yang digarap sister company PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Unilever Oleochemical Indonesia, berharap bisa mendapatkan fasilitas penangguhan pajak untuk jangka waktu tertentu (tax holiday) lagi. Pasalnya, pembangunan kawasan Sei Mangkei, Sumatra Utara masih tergolong minim.

Hingga kini, Unilever Oleochemical telah menghasilkan fatty acid, capric acid, glycerine dan lainnya dengan kapasitas 250.000 ton. “Sekitar 85 persen produk kami ekspor ke India, Jerman dan lain-lain untuk kebutuhan Unilever global,” terang Sancoyo.

Berdasarkan catatan, pertumbuhan pendapatan Unilever hanya tumbuh 1,2 persen saja dibandingkan semester pertama di tahun 2018. Hal ini berimbas pada laba Unilever yang juga naik tipis menjadi Rp3,69 triliun. Angka naik 5,12 persen dibanding semester pertama di tahun 2018 yang sebesar Rp3,51 triliun.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. 

Artikel Terkait