Investasi

Sebelum Berinvestasi, Kenali Dulu Karakteristik Investasi

Ajaib.co.id – Ciri-ciri dan karakteristik dari masing-masing instrumen investasi tentunya memiliki perbedaan. Di mana, perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh tujuan investasi serta berapa lama jangka waktu investasi yang ingin kamu lakukan.

Inilah yang membuat karakteristik dari sebuah instrumen investasi satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Sebab, tidak semua instrumen investasi cocok untuk diinvestasikan secara jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

Oleh sebab itu, kamu perlu mencari tahu ciri-ciri dan karakteristik dari produk investasi yang ingin kamu tempatkan dananya. Hal ini bisa kamu ibaratkan seperti kamu sedang mencari tahu informasi tentang sebuah perusahaan yang sedang kamu lamar baik atau tidak untuk jenjang karirmu ke depan.

Misalnya apakah perusahaan tersebut memberikan kesempatan bagi kamu untuk memberikan pendapat, memberikan peluang pengembangan diri, dll. Mencari pekerjaan di sebuah perusahaan yang bagus juga menjadi salah satu investasi yang menjanjikan bagi karirmu dalam waktu lima tahun depan.

Jadi, tak heran ada anggapan yang mengatakan bahwa perusahaan pertama kali kamu berkarier memiliki pengaruh besar dalam jenjang karirmu dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Karakteristik Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Dalam berinvestasi hal ini pun berlaku demikian, di mana ketika kamu memutuskan untuk berinvestasi jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang. Semua jangka waktu investasi tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda antara lain:

Investasi Jangka Pendek

Bila kamu memiliki tujuan investasi jangka pendek, kamu perlu tahu bahwa jangka waktu ini sangat menuntut sebuah instrumen investasi yang memiliki sifat mudah untuk diperjualbelikan maupun mudah dicairkan. Umumnya, pilihan jenis-jenis investasi jangka pendek adalah produk investasi yang rendah risiko.

Misalnya deposito, reksa dana, dan P2P lending yang merupakan pilihan investasi jangka pendek terbaik yang bisa investor tempatkan dananya. Namun, selama pandemi Covid-19, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan, suku pinjaman, hingga suku simpanan. Inilah yang membuat tingkat return deposito saat ini hanya berkisar 5% atau kurang dari itu per tahunnya.

Sedangkan, investasi P2P lending masih menjanjikan asalkan kamu selektif dalam memilih proyek usaha yang ingin didanai. Sebab, selama pandemi masih ada potensi pertumbuhan bisnis untuk e-commerce, makanan-minuman, dan sektor kesehatan. Hasil keuntungan investasi P2P lending bisa mencapai 15% per tahunnya.

Selain P2P lending dan deposito, investor juga bisa menempatkan dananya untuk investasi jangka pendek di reksa dana. Kamu bisa melirik investasi jangka pendek di reksa dana pasar uang lantaran suku bunga acuan sedang menurun, hal ini akan mendorong kinerja pasar obligasi dan pasar uang.

Hingga akhir tahun ini, tingkat pengembalian dari reksa dana pasar sekitar 5-6%. Namun, kamu bisa menambahkan potensi keuntungan yang kamu peroleh dengan diversifikasi investasi ke jenis-jenis reksa dana lainnya seperti reksa dana pendapatan tetap, saham, dan campuran.

Untuk pembelian reksa dana untuk investasi jangka pendek, kamu bisa melakukan pembelian unit reksa dana lewat agen penjualan reksa dana seperti Ajaib.

Jadi, karakteristik investasi jangka pendek seperti deposito, reksa dana, dan P2P lending sangat cocok bagi kamu yang ingin memperoleh pengembalian hasil investasi yang lebih cepat, dan untuk memenuhi kebutuhan dana darurat.

Namun, biasanya investasi jangka pendek sangat disukai oleh investor pemula yang memiliki pendapatan yang belum pasti ataupun terbilang kecil. Sebab, penghasilan bulanan yang masih kecil membuat mereka sulit untuk menahan dananya di instrumen investasi terlalu lama untuk jangka menengah dan jangka panjang.

Investasi Jangka Menengah

Bila investasi jangka pendek merupakan investasi yang dilakukan dalam waktu kurang dari 1 tahun. Investasi jangka menengah bisa dilakukan dalam jangka waktu 1-5 tahun.

Untuk karakteristik investasi jangka menengah, kamu bisa memiliki portofolio investasi di sejumlah instrumen investasi yakni ORI, SUKRI, emas, dan reksa dana campuran.

Bagi kamu yang baru terjun dalam dunia kerja dan ingin memulai investasi untuk jangka menengah, kamu bisa memilih ORI dengan biaya investasi minimal Rp1 juta dan jangka waktu kontrak hingga 4 tahun dengan keuntungan dari bunga yang dibayarkan secara reguler dan dihitung sesuai persentase.

Sedangkan, untuk investasi emas di saat harganya sedang tinggi-tingginya mencapai lebih dari Rp1 juta/gram untuk emas jenis Antam. Investor lebih baik mempertimbangkan untuk membeli emas Antam tersebut dengan metode cicilan atau tabung emas.

Sebab, ada potensi investor untuk mengambil take profit yang bisa membuat harga emas menurun. Jadi, pembelian emas Antam secara menyicil disarankan sebagai investasi jangka menengah.

Investasi Jangka Panjang

Jenis investasi satu ini umumnya diisi dengan berbagai instrumen investasi yang berisiko seperti saham dan reksa dana saham. Investasi saham merupakan investasi yang sangat berisiko namun memiliki tingkat pengembalian yang paling tinggi dibanding jenis-jenis instrumen investasi lainnya.

Selain reksa dana saham dan saham, investor juga bisa memilih instrumen investasi untuk jangka panjang seperti emas dan properti. Semua karakteristik investasi jangka panjang merupakan produk-produk investasi yang sebenarnya memiliki kenaikan harga yang sangat lambat setiap tahunnya.

Misalnya saja, kamu berinvestasi emas Antam pada 10 Maret 2015 dalam kurun waktu 5 tahun kemudian tepatnya pada 9 Maret 2020, nilai emas yang kamu miliki naik sebesar 56% dan bila dihitung dengan harga buyback pada hari yang sama yakni 9 Maret 2020, kamu memiliki keuntungan investasi emas sebesar 42% dari Rp544.000/gram menjadi Rp776.000/gram.

Selain itu, investasi emas juga cenderung mengalami kenaikan setelah kamu memiliki emas tersebut selama lebih dari 5 tahun lamannya.

Yang lebih fenomenal adalah investasi saham untuk jangka panjang, di mana saham BBRI melesat hingga 859% dari harga Rp433 per saham pada awal tahun 2009 dan tepatnya di tanggal 7 Agustus 2019 harga saham BBRI berubah menjadi Rp4.140 per saham.

Saham BBRI adalah salah satu saham terbaik bagi investor pemula yang memiliki profil risiko rendah dan enggan mengambil risiko terlalu tinggi.

Bagi investor pemula yang ingin memulai investasi jangka panjang di saham, namun takut salah pilih saham, serta masih bingung bagaimana cara menentukan momen yang tepat saat membeli saham pilihan.

Kamu bisa mendaftarkan diri kamu sebagai investor Ajaib dan menikmati mudahnya menjadi investor saham dengan fitur-fitur pendukung seperti Alert, News Highlights, dan Competitive Rangking.

Demikianlah karakteristik yang perlu kamu ketahui ketika kamu menempatkan danamu dalam berinvestasi jangka pendek, menengah, ataupun panjang. Pilihan investasi yang sudah redaksi Ajaib jelaskan di atas adalah instrumen investasi yang bisa kamu pertimbangkan, selain itu hal yang tidak kalah penting adalah melakukan diversifikasi investasi dan menerapkan manajemen risiko.

Sebab, tidak ada produk investasi yang menjanjikan 100% bebas risiko. Sehingga, sebagai investor kamu harus siap menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi bahwa kamu mengalami kerugian sejumlah uang saat berinvestasi.

Artikel Terkait