Investasi

Instrumen Investasi yang Paling Cocok untuk Diversifikasi

diversifikasi

Ajaib.co.id – Bagi sebagian orang, diversifikasi investasi adalah sesuatu yang dianjurkan karena selain bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan, strategi itu juga dilakukan dengan alasan ingin mengurangi risiko.

Perlu diingat bahwa risiko itu tetap ada, hanya kemungkinannya saja yang diperkecil. Masuk ke dunia investasi, kamu harus siap kehilangan uang secara perlahan atau tiba-tiba. Jadi, strategi yang digunakan pun harus tepat.

Beberapa investasi ada yang bagus untuk dimiliki secara bersamaan karena sifatnya yang bertolak belakang. Misalnya saja saham dan emas. Ketika harga saham turun karena krisis, biasanya harga emas akan naik. Ketika kamu mengalami kerugian di investasi saham, kamu masih bisa mendulang keuntungan di investasi emas yang berjaya ketika krisis tiba.

Untuk lebih lengkapnya, ini adalah beberapa instrumen investasi yang bisa kamu miliki secara bersamaan untuk diversifikasi.

Investasi Saham

Investasi saham dikatakan sebagai investasi yang paling menguntungkan karena bunga profit yang kamu dapatkan selalu berlipat setiap tahunnya. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan, kamu juga akan ketiban rezeki dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan bersangkutan. Seiring besarnya keuntungan, risikonya pun tinggi juga.

Investasi ini bisa membuatmu kehilangan uang dalam sekejap jika kamu tidak mengetahui bagaimana cara mengelolanya dengan benar. Untuk investasi saham sebaiknya kamu memilih emiten yang punya reputasi baik dalam manajemen keuangannya.

Jangan mencoba berinvestasi di perusahaan yang tidak jelas asal-usulnya, apalagi yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena bisa dipastikan itu adalah perusahaan bodong.

Kasus investasi bodong cukup marak di Indonesia karena masyarakatnya sendiri belum memahami investasi yang aman untuk dijalani. Biasanya investasi yang hanya modalnya murah dan mengiming-imingi keuntungan yang tidak wajar yang patut dicurigai.

Investasi Emas

Investasi logam mulia juga bisa menguntungkan untuk diversifikasi. Logam mulia berupa emas sejak dulu sudah menjadi primadona karena keistimewaannya belum pernah sirna sama sekali. Emas diakui di seluruh dunia, dan dapat ditukarkan di mana saja.

Emas juga bisa dengan mudah diuangkan. Saat ini tempat penjualan emas pun ada di sekitar kita. Kamu bisa memilih tempat jual/beli emas yang dekat dengan domisilimu.

Emas dianggap istimewa karena harganya dari dulu hingga sekarang cenderung stabil. Walaupun harganya turun, kamu tidak akan mengalami banyak kerugian. Jika harganya naik, kamu bisa mendulang banyak keuntungan.

Prinsipnya kamu membeli emas ketika harganya murah, lalu menjualnya ketiga harga tengah naik. Di saat krisis melanda dunia, harga emas cenderung menguat dan menyentuh ke level harga yang menggiurkan.

Untuk memiliki emas, kamu harus menyiapkan tempat yang aman. Jangan sampai hilang karena sudah pasti kamu akan mengalami kerugian, dan orang yang mengambilnya malah untung. Menyimpan emas di rumah tanpa menggunakan kotak khusus akan sangat berisiko.

Usahakan tempat penyimpanan emas itu hanya diketahui olehmu. Atau kamu bisa saja menitipkannya di bank, tapi kamu akan dikenai biaya penyewaan tempat. Jadi, pilih tempat penyimpanan yang sesuai dengan prinsipmu.

Investasi Properti

Jika kamu sudah punya saham dan logam mulia, tidak ada salahnya memiliki bisnis di bidang properti. Bisnis di bidang ini tidak pernah ada habisnya karena kebutuhannya dari tahun ke tahun meningkat. Selain itu memiliki bangunan yang disewakan bisa mendatangkan pemasukan walaupun kamu sedang berada di rumah saja.

Untuk bisa berinvestasi di properti kamu harus sabar karena balik modalnya yang cukup lama. Selain itu properti bukanlah sesuatu yang mudah ditukar dengan uang. Kamu harus menunggu sampai bangunan yang kamu miliki laku dibeli atau disewa oleh orang. Lalu, biaya untuk membangunnya pun cukup besar, oleh karena itu kamu harus menyiapkan dana yang banyak.

Bisnis properti yang sangat menguntungkan biasanya adalah bisnis kos-kosan di tempat yang strategis, bisnis penginapan, dan bisnis sewa rumah. Kamu bisa membangunnya sesuai dengan modal yang dimiliki. Selain itu kamu harus memikirkan biaya perawatan juga karena yang namanya bangunan juga bisa rusak karena berbagai alasan. Jika modalnya tidak cukup, tenang saja karena kamu masih bisa memilih investasi lainnya.

Investasi Obligasi

Obligasi merupakan salah satu investasi yang cocok untuk diversifikasi. Obligasi terdiri dari dua jenis, ada obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan. Obligasi dapat mendulang keuntungan besar karena penerbit obligasi akan membayar surat utang yang kamu beli melebihi dari harga aslinya. Bunga-nya pun cukup tinggi, bisa lebih dari 7 %. Tentu saja ini sangat menguntungkan.

Namun, obligasi juga punya risikonya sendiri. Obligasi pemerintah yang mungkin paling aman karena pemerintah memiliki cadangan dana untuk membayar surat utang. Tidak mengherankan jika obligasi ini yang paling banyak peminatnya. Sedangkan obligasi perusahaan yang risikonya paling tinggi karena bisa saja perusahaan gagal membayarkan surat utang pada pembelinya.

Untuk mengantisipasi kerugian karena membeli obligasi perusahaan, kamu harus riset terlebih dahulu perusahaan mana yang punya manajemen keuangan yang sehat. Perusahaan yang stabil biasanya akan mampu membayar semua kewajibannya.

Tips Melakukan Diversifikasi Portofolio Investasi

Ada tingkat ketidakpastian di setiap pasar keuangan. Jika kamu hanya menaruh semua uangmu di saham, akan ada risiko kerugian yang besar jika pasar saham ambruk. Hal yang sama berlaku untuk pasar properti, pasar komoditas, mata uang, dan investasi lainnya. Namun, sangat jarang pasar akan jatuh di saat yang bersamaan.

Hal yang sama berlaku untuk investasi di kelas aset yang sama. Misalnya, dua saham perusahaan yang berbeda di sektor yang berbeda berfluktuasi secara berbeda. Dengan melakukan diversifikasi, kemungkinan kerugian investasi sangat rendah.

Pastikan portofolio Anda memiliki banyak investasi berbeda

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada berbagai jenis investasi yang bisa memberikan keuntungan. Kamu bisa memilih beberapa instrumen investasi yang ada sebagai langkah awal untuk diversifikasi portofolio. Namun, jangan sembarangan memilih. Sesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu.

Profil risiko merupakan indikator kemampuan seseorang untuk menerima risiko investasi. Umumnya, dibagi menjadi 3 yaitu: konservatif, moderat, dan agresif.

Investor konservatif tidak suka adanya perubahan yang ekstrem. Mereka lebih senang jika imbal hasil yang didapatkan stabil. Investor moderat adalah mereka yang  mampu menerima risiko lebih banyak. Sedangkan investor agresif berani mengambil risiko yang tinggi untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal.

Tentukan juga tujuan investasi kamu, apakah untuk jangka panjang atau untuk jangka pendek? Misalnya, kamu ingin mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan tiga tahun lagi, maka investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan. Jika kamu berencana membeli kendaraan satu tahun lagi, maka kamu bisa menggunakan investasi jangka pendek.

Tentukan rasio setiap jenis investasi

Jika kamu sudah menentukan 3 hingga 5 jenis investasi. Selanjutnya, yang perlu kamu lakukan adalah menentukan rasio setiap produk investasi dalam portofoliomu.

Portofolio yang efektif berisi campuran berbagai jenis aset dengan karakteristik berbeda. Memadukan berbagai kelas aset bersama-sama dalam portofolio adalah salah satu teknik diversifikasi yang dapat meningkatkan keuntungan sekaligus mengurangi risiko investasi. Berikut ini contoh alokasi aset dalam portofolio investasi.

60% Saham | 20% Properti | Reksa Dana 20%

45% Saham | 10% Properti | 30% Deposito | Reksa Dana 10%

20% Deposito | 80% Reksa Dana

10% Emas | 10% Saham | 50% Reksa Dana | 30% Deposito

Sebagai seorang pemula, kamu boleh mengubah rasio tersebut hingga menemukan resep yang tepat. Semakin lama kamu berinvestasi, maka semakin banyak juga pengalaman yang akan kamu dapat. Wajar untuk bereksperimen dan mengubah kepemilikan aset.

Diverifikasikan dalam setiap jenis investasi

Selanjutnya, lakukan juga diversifikasi dalam setiap jenis investasi yang sudah kamu pilih. Misalnya, kamu memilih investasi reksa dana. Sebarkan uangmu dalam produk reksa dana yang berbeda seperti reksa dana saham, reksa dana pasar uang, dan reka dana obligasi.

Pilihlah investasi dengan tingkat pengembalian yang berbeda. Tingkat pengembalian yang besar cenderung memiliki risiko yang besar juga. Pilihlah juga investasi dalam sektor yang berbeda-beda.

Atur ulang portofolio secara teratur

Kamu harus sering memeriksa portofolio investasimu dan membuat perubahan yang sesuai dengan tujuan atau strategi keuangan serta profil risiko.

Misalnya, jika kamu melihat bahwa harga sebuah saham tertentu sedang turun, kamu bisa mengalokasikan uang lebih banyak untuk membeli saham, namun pastikan saham tersebut punya fundamental yang baik dan bukan saham gorengan. Atau misalnya, tujuan untuk membeli gadget baru sudah terwujud dengan investasi jangka pendek. Dengan begitu, kamu bisa mengalokasikan uang lebih banyak ke dalam investasi jangka panjang.

Alasan di balik diversifikasi sederhana, yaitu portofolio investasi yang terdiri dari berbagai jenis investasi rata-rata menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi dan menimbulkan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi individu dalam portofolio. Oleh karena itu, Langkah untuk mendiversifikasi portofolio investasi dalam uraian di atas bisa coba kamu terapkan.

Agar lebih mudah melakukan diversifikasi, kamu memang harus pintar mengelola modal. Mungkin kamu harus punya modal lebih banyak, tapi sebenarnya hal itu bisa diakali dengan kemampuan dalam manajemen uang. Sebelum itu kamu harus banyak belajar dari yang sudah ahlinya dan berkonsultasi secara intens.

Jika kamu ingin berinvestasi dengan modal yang lebih sedikit, coba saja berinvestasi di Ajaib. Ajaib menyediakan berbagai produk reksa dana dengan modal minim, tapi keuntungan menarik. Jangan ragu untuk menghubungi kami.

Artikel Terkait