Ajaib.co.id – PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk dengan kode saham TMAS (dahulu PT Tempuran Emas) atau populer dengan nama TEMAS Line merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa pengiriman barang dalam kontainer laut sejak 17 September 1987. Layanan bisnis perusahaan adalah pengangkutan peti kemas serta pelayanan dan manajemen bongkar muat dalam skala nasional.
Sebagai pelopor dalam industri pelayaran nasional, perseroan mulai beroperasi pengiriman peti kemas dengan kapal sewaan. Seiring perkembangan bisnis, perseroan menambah unit armada kapal dan memperluas cakupan layanan. Fasilitas perseroan pada alat berat untuk mendukung kegiatan bongkar muat peti kemas adalah HMK 260E Harbour Mobile Crane (HMC), Empty Container Handler, dan Container Forklift.
Pada 2013, perseroan menambah 2.500 unit kontainer food grade untuk mengangkut makanan, minuman, dan produk farmasi dan pada 2014, perseroan menambah satu unit kapal dengan kapasitas 1.560 TEUs dan 4.000 unit peti kemas.
Pada Juli 2003, perseroan tercatat sebagai emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham TMAS. Adapun pemegang saham per Desember 2018 adalah PT Temas Lestari dengan porsi 80,84% dan publik sebesar 19,16%.
TMAS Kantongi Dana Rp26,9 Miliar
TMAS baru saja mengantongi dana sebesar Rp26,915 miliar. Dana diperoleh dari penjualan aset berupa dua unit kapal kepada PT Mentari Mas Multimoda (afiliasi perseroan) dalam rangka peremajaan kapal sekaligus mendorong kinerja tahun ini, Okezone.com (24/02/2021).
Corporate Secretary TMAS Marthalia Vigita menjelaskan total transaksi telah disesuaikan nilainya dari penilai publik. Penjualan dua unit kapal dilakukan pada 19 Februari 2020 dan 22 Februari 2021.
Dari penjualan aset tersebut, laporan keuangan konsolidasi perseroan adalah aktiva tetap berkurang serta kas dan setara kas bertambah senilai Rp26,915 miliar.
Pendapatan TMAS Merosot Karena Pandemi
TMAS merasakan efek pandemi covid-19, yaitu volume angkutan turun cukup signifikan. Alhasil kinerja keuangan pun terkoreksi. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2020 di laman perseroan, laba bersih turun drastis senilai Rp5,3 miliar, kuartal III-2019, laba bersihnya Rp101 miliar.
Di sisi lain pendapatan jasa naik menjadi Rp1,94 triliun, kuartal sebelumnya tahun lalu Rp1,78 triliun. Total aset menjadi Rp3,37 triliun (sebelumnya Rp3,26 triliun), total liabilitas Rp2,19 triliun (sebelumnya Rp2,08 triliun), dan total ekuitas Rp1,181 triliun (sebelumnya Rp1,183 triliun).
Upaya TMAS untuk meningkatkan kinerja pada 2020 adalah membeli lima unit kapal baru, merealisasikan nilai kontrak shipping sekitar Rp300 miliar sampai dengan November 2020, dan menambah kontrak baru untuk 2021, Kontan.co.id (06/12/2020).
Menurut Corporate Secretary TMAS Marthalia Vigita, strategi bisnis yang diterapkan oleh perseroan selain membeli kapal baru adalah meningkatkan sistem teknologi dan informasi (TI), meningkatkan muatan balik dari daerah karena potensinya cukup besar, serta melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan perusahaan logistik lain.
Kinerja TMAS
Kinerja TMAS sejak 2015 hingga 2019 menunjukkan kenaikannya, terutama dalam membukukan pendapatan jasa. Meski sejak 2016 hingga 2018, laba bersih sempat anjlok cukup signifikan, tetapi laba bersih pada 2019 melejit.
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | 2015 |
Pendapatan Jasa | Rp2,5 triliun | Rp2,3 triliun | Rp2 triliun | Rp1,67 triliun | Rp1,62 triliun |
Laba Kotor | Rp365 miliar | Rp228 miliar | Rp271 miliar | Rp444 miliar | Rp453,6 miliar |
Laba Bersih | Rp100,6 miliar | Rp34,8 miliar | Rp53 miliar | Rp231,5 miliar | Rp317 miliar |
Kenaikan laba bersih pada 2019 tak lepas dari strategi bisnis perseroan, yaitu:
- Perseroan berinvestasi 10 unit kontainer crane dan fasilitas pendukungnya oleh Anak Usaha PT Temas Port (dahulu PT Escorindo Stevedoring) di Pelabuhan Tanjung Priok.
- Joint venture anak usaha PT Temas Shipping dengan Mentari Line dalam pengembangan armada kapal untuk meningkatkan kinerja di tengah industri pelayaran kontainer yang sangat ketat.
Namun perseroan sedang menghadapi tantangan downtime karena armada sedang rusak dan harus ada perbaikan. Sehingga availability dari beberapa kapal tidak maksimal.
Rasio | 2019 | 2018 |
ROA | 2,8% | 1,2% |
ROE | 8% | 3,2% |
NPM | 3,7% | 1,5% |
CR | 52,8% | 43% |
DER | 178% | 166% |
Data dari Ajaib menunjukkan adanya kenaikan laba bersih perseroan memengaruhi ROA, ROE, dan NPM. Sedangkan DER yang bertambah menandakan utang perseroan pun bertambah. Sehingga kinerja keuangan perseroan dalam kondisi cukup.
Prospek Bisnis TMAS
Sejak tahun lalu, TMAS telah menambah unit kapal baru untuk mendorong layanan kontainer rute dalam negeri. Tahun lalu, perseroan membeli empat kapal dengan spesifikasi dua kapal memiliki kapasitas 2.600 TEUS (twenty foot equivalent unit) dan dua kapal berkapasitas 600-an TEUS.
Pada 2021, perseroan menambah tujuh unit kapal baru. Pembelian kapal melalui anak usaha PT Temas Shipping. Saat ini, perseroan memiliki 34 kapal dari beragam ukuran. Perseroan memiliki tiga kapal berkapasitas paling besar yaitu 2.702 TEUS dan rata-rata kapasitas kapal 758 TEUS.
Selain itu, perseroan berencana menambah kontrak baru, salah satunya tol laut. Perseroan juga menambah setoran modal menjadi Rp190 miliar ke anak usaha PT Temas Depot untuk depo peti kemas.
Pilih atau Abaikan Saham TMAS?
Karena pandemi masih berlangsung dan kinerja keuangan dalam kondisi cukup, maka untuk sementara abaikan untuk membeli saham TMAS. Kecuali investor tetap ingin berinvestasi dan yakin bahwa perseroan mampu meningkatkan kinerja keuangan.
Harga saham TMAS pada penutupan 15 Maret adalah Rp136. Namun pastikan mengecek kinerja keuangan secara detail sebelum bertransaksi. Hal itu bertujuan agar investor mendapatkan keuntungan optimal.