Analisis Saham, Saham

Saham POWR Mulai Terkerek Naik, Cek Strategi Bisnisnya!

Ajaib.co.id – PT Cikarang Listrindo Tbk dengan kode saham POWR merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pembangkit tenaga listrik, pemasaran, distribusi, hingga agen tenaga listrik. Cikarang Listrindo yang memiliki pembangkit listrik di Cikarang, Bekasi, ini mulai beroperasi pada 1993.

Kini perseroan menjadi Independent Power Producer (IPP) yang beroperasi paling lama di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1.144 MW dan melayani lima kawasan industri terbesar dan paling berkembang.

Pada Juni 2016, perseroan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode saham POWR ini IPO sebesar Rp1.500 per lembar.

Adapun susunan pemegang saham per Januari 2019 adalah PT Udinda Wahanatama dengan porsi 30,48%, PT Brasali Industri Pratama 26,64%, PT Pentakencana Pakarperdana 26,64%, dan publik sebesar 16,24%.

Pada 2018, perseroan membangun proyek percontohan solar rooftop atau panel surya dengan 52,5 kWp. Setahun kemudian, perseroan memulai pasokan komersial sumber energi terbarukan melalui panel surya rooftop atau pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap kepada pelanggan dan menjajaki kemungkinan mengembangkan proyek percontohan pembangkit listrik energi terbarukan.

Komitmen POWR Dalam Energi Baru Terbarukan

POWR menunjukkan komitmen dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Setelah dua tahun menjajaki bidang tersebut, perseroan mengembangkan bisnis EBT, Kontan.co.id (13/11/2021).

Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan POWR Christanto Pranata mengatakan bahwa perseroan total kapasitas pemasangan panel surya tahun lalu mencapai 200 kWp. Namun pandemi covid-19 membuat bisnis panel surya berjalan lambat.

Selain panel surya, POWR menjajaki pengembangan co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik perusahaan dengan menggunakan bahan bakar biomassa. Dengan teknologi boiler CFB, perseroan melakukan pembakaran biomassa dari cangkang sawit, serpihan kayu, serta sekam kayu. Sehingga perseroan dapat mendiversifikasi bahan bakar dan menggantikan sebagian penggunaan batubara di PLTU.

Diketahui bahwa POWR mengoperasikan PLTU Babelan, Bekasi, dengan kapasitas 2×140 MW pada 2017. PLTU tersebut menggunakan teknologi boiler Circulating Fluidized Bed (CFB), yang dipasok oleh Valmet (perusahaan asal Finlandia). Dengan CFB, pembakaran batubara akan terjadi dengan kalori dan mengandung tingkat polutan yang rendah sehingga menghasilkan emisi yang lebih baik.

Pendapatan POWR Terkena Dampak Pandemi

Pendapatan POWR kuartal III-2020 terkena dampak pandemi covid-19. Pasalnya, bisnis perseroan yang menggunakan tenaga listrik ini memiliki pelanggan level besar atau kawasan industri, Kontan.co.id (13/11/2021).

Direktur Keuangan & Sekretaris Perusahaan POWR Christanto Pranata mengatakan kontribusi pelanggan kawasan industri terhadap penjualan mencapai 78%. Adapun penjualan bersih perseroan sebesar USD341,7 juta, padahal kuartal III-2019 sebesar USD439,9 juta. Salah satu penyebabnya adalah penjualan listrik turun 27,82% menjadi 2.770 GWh.

Hal tersebut imbas dari kegiatan ekonomi pelanggan dari kawasan industri yang mengalami penurunan akibat pandemi. Seperti pelanggan perseroan di kawasan industri. Mereka berasal dari berbagai macam sektor, mulai dari otomotif, elektronik, barang konsumen, tekstil, hingga data center.

Sedangkan laba bersih juga mengalami penurunan menjadi USD48,6 juta, sebelumnya USD78,8 juta. Total liabilitas turun menjadi USD648 juta, sebelumnya USD665 juta, dan total aset USD1,31 miliar atau turun tipis dari USD1,32 miliar.

Di samping itu, kontrak kerja POWR dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang berakhir ikut memengaruhi penjualan listrik. Perseroan memiliki kontrak perjanjian pembelian listrik atau power purchasment agreement (PPA) dengan PLN sejak 2996 dan berakhir 2019.

Christanto menjelaskan bahwa pihaknya telah berdiskusi untuk memperpanjang kontrak PPA dengan PLN pada 2020. Namun rencana tersebut terhambat oleh pandemi.

Meski demikian kinerja operasional POWR positif. Jumlah pelanggan kuartal III-2020 mengalami kenaikan menjadi 2.483, kuartal sama tahun sebelumnya 2.446. Tingkat loyalitas pelanggan mencapai 91%, mayoritas pelanggan telah bekerja sama lebih dari lima tahun.

Perseroan juga dapat mempertahankan susut energi dalam distribusi dan transmisi di level 0,7%. Capaian susut energi perseroan konsisten berada di bawah level 1%.

Kinerja POWR

Dari laporan keuangan POWR selama lima tahun, terhitung sejak 2015 hingga 2019, mencatatkan kinerja positif. Meskipun laba bersih pada 2018 sempat mengalami penurunan, karena perseroan melakukan proyek percontohan panel surya .

Laporan Laba Rugi 2019 2018 2017 2016 2015
Penjualan Bersih USD588 juta USD574 juta USD566 juta USD551 juta USD548 juta
Laba Kotor USD222 juta USD215 juta USD208 juta USD188 juta USD185 juta
Laba Tahun Berjalan USD114 juta USD80 juta USD108 juta USD104 juta USD80 juta

Peningkatan kinerja POWR tak luput dari strategi bisnis dari tahun ke tahun. Strategi dan aksi korporasi perseroan tersebut antara lain:

  • Pada 2017, POWR mentransformasi dan mengekspansi pembangkit dari segi kapasitas maupun lokasi. Sehingga perseroan meningkatkan total kapasitas menjadi 1.144 MW dan mendiversifikasi bahan bakar ke batubara.
  • Perseroan mengakuisisi lahan baru dan membangun jalur transmisi sepanjang 30 km di kawasan PLTU baru.
  • Pada 2018, perseroan memulai program transformasi digital, energi terbarukan, dan proyek percontohan panel surya.
  • Pada 2019, perseroan mengembangkan pembangkit listrik solar panel berbasis energi terbarukan dan menerapkan energi biomassa.
  • Divestasi pada entitas anak untuk meningkatkan fokus dan mengoptimalkan produktivitas pembangkit listrik perseroan.
Rasio 2019 2018
ROA 8,6% 6%
ROE 17,2% 12,3%
NPM 19,3% 13,7%
CR 668,3% 551,8%
DER 101% 104%

Data dari Ajaib, rasio kinerja POWR mengalami peningkatan karena perseroan sukses membukukan laba. Diketahui bahwa perseroan mampu melakukan kewajibannya.

Prospek Bisnis POWR

Dengan adanya dukungan pemerintah pada EBT (Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi), maka prospek bisnis POWR terlihat bagus pada masa mendatang. Hal itu terlihat dari strategi perseroan yang fokus menggarap EBT bahan bakar biomassa dan panel surya.

Tak berhenti pada EBT, POWR juga mulai mengincar bisnis infrastruktur kendaraan listrik. Christanto menjelaskan perseroan berpotensi membangun charging station untuk kendaraan listrik.

Oleh karena itu, perseroan proyek percontohan charging station di lingkungan internal perusahaan. Dengan demikian, perseroan dapat terus melakukan kajian cara kerja sekaligus optimalisasi stasiun pengisian listrik.

Koleksi atau Abaikan Saham POWR?

Saham POWR bisa dikoleksi oleh investor. Pasalnya, kinerja keuangan dalam kondisi baik, prospek bisnis ke depan masih terbuka luas, dan industri energi selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Harga saham POWR pada 12 Maret ditutup Rp700 dengan PER 11,64 kali dan PBV 1,14 kali. Jika dilihat dari tahun lalu, saham mulai menunjukkan penguatannya. Namun ingat, sebelum investor membeli saham, cek dulu fundamentalnya.

Kamu bisa dengan mudah mengecek fundamentalnya secara realtime melalui aplikasi Ajaib! Setelah dirasa baik, kamu bisa langsung membelinya saat itu juga di Ajaib. Mulai dari Rp100 ribu, kamu sudah bisa bertransaksi saham di Ajaib! Jadi tunggu apalagi? Yuk transaksi saham sekarang di Ajaib!

Artikel Terkait