Saham

Saham Lippo Group: Sang Konglomerasi Raksasa di Indonesia

saham Lippo

Ajaib.co.id – Saham Lippo Group yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) begitu menggurita. Mulai dari Lippo Karawaci (LPKR), LPCK, hingga ke SILO merupakan sedikitnya dari total 12 perusahaan terbuka yang dimiliki oleh konglomerasi raksasa di Indonesia ini. Lalu, apa kabar dengan saham Lippo Group di pertengahan tahun 2020 ini?

Bisnis dari Lippo Group cukup beragam diversifikasinya, kamu bisa menemukan anak perusahaan grup ini diberbagai industri seperti retail, properti, hospitality and leiusure, layanan kesehatan, media and news, hingga financial services sekalipun.

Sayangnya, sempat dikabarkan harga saham dari beberapa emiten Lippo cukup tengkurap di awal tahun 2020 ini. Namun sebelum membahasnya lebih jauh, yuk ketahui dulu siapa itu Lippo Group sebenarnya.

Sejarah Singkat Lippo Group

Lippo Group didirikan dengan mengambil filosofi yang cukup menarik. Penggalan kata Li pada Lippo memiliki arti sebagai kekuatan ataupun modal. Sedangkan Po, diartikan sebagai sumber. Jika disatukan, Lippo memiliki filosofi yang begitu solid, yakni “sumber kekuatan modal”. Lippo sendiri berdiri pada tahun 1958 dengan Mochtar Riady sebagai pendirinya.

Awalnya, Lippo bergerak di industri perbankan bernama Bank Lippo. Seiring berjalannya waktu, Lippo melakukan aksi korporasi berupa pelepasan Bank Lippo di tahun 2008. Di tahun terakhirnya, Bank Lippo kemudian merger dengan Bank Niaga dan menjadi Bank CIMB Niaga.

Kala itu, Lippo Group memang melihat satu sektor yang lebih dinilai strategis, yakni sektor properti. Diinisiasi oleh James Riady, anak dari Mochtar Riady, Lippo akhirnya memperoleh banyak kejayaannya di industri ini. Oleh karena itu, CEO Lippo Karawaci, John Riady sebagai pemimpin generasi ketiga juga diharapkan bisa membuat terobosan pada Lippo Group untuk sekarang ini.

Strategi Saham Lippo Group

John Riady rupanya sudah menyiapkan beberapa strategi di tahun 2020 ini. Diketahui, pada Maret lalu, PT Lippo Karawaci (LPKR) yang ia pimpin telah melepaskan kepemilikan atas First REIT yang merupakan bisnis non-inti mereka. Paska peleasan, LPKR lalu menambahkan modal kepemilikan saham di PT Siloam Hospitals (SILO), dan juga PT Lippo Cikarang (LPCK).

Strategi dari John Riady untuk melepas aset-aset non strategisnya membuahkan hasil yang lumayan. Pasalnya, dari penjualan ini, LPKR diketahui meraup dana lebih dari Rp850 miliar. Dari sana, LPKR mendapatkan dana untuk kuasai dua emiten sekaligus.

Dua emiten tersebut seperti yang telah disebutkan, yakni Siloam Hospital dan Lippo Cikarang. Rinciannya, LPKR membelanjan 70 juta saham SILO di harga rerata Rp5,799 per lembar sahamnya. Dengan membeli 70 juta saham tersebut, LPKR menguasai kepemilikan saham SILO yang awalnya hanya 4,3% menjadi sebesar 55,4%.

Hal yang sama juga terjadi dalam pembelian saham LPCK. Tercatat, LPKR membeli 80 juta saham LPCK di harga rerata Rp600 per lembar saham. Hal tersebut membuat LPKR menguasai kepemilikan saham LPCK yang awalnya hanya 3% menjadi 84%.

John Riady mengaku bahwa strateginya ini demi membawa Lippo Karawaci mencapai posisi terbaiknya, baik itu untuk pemegang saham LPKR, pelanggan Lippo Karawaci, hingga karyawan yang mereka miliki.

Bisnis dan Perusahaan Lippo Group saat ini

Seperti yang telah disebutkan di awal, Lippo merupakan perusahaan konglomerasi yang rata-rata menjadi raksasa di tiap sektornya. Hingga sekarang ini, setidaknya Lippo memiliki 12 perusahaan terbuka, baik itu sebagai pemegang saham pengendali ataupun pemegang saham non pengendali. 12 perusahaan tersebut adalah:

  1. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
  2. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)
  3. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)
  4. PT Multipolar Tbk (MLPL)
  5. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)
  6. PT Link Net Tbk (LINK)
  7. PT First Media Tbk (KBLV)
  8. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
  9. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
  10. PT Bank National NOBU Tbk (NOBU)
  11. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD)
  12. PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI)

Saham Lippo Group Kembali Prima

Memasuki kuartal II, saham Lippo Group kembali prima. Hal tersebut terefleksikan dari performa anak-anak usaha Lippo yang harga sahamnya melonjak hingga dua digit. Saham anak-anak usaha tersebut antara lain saham Lippo Karawaci (LPKR), saham Lippo Cikarang (LPCK), saham First Media (KBLV), saham Multipolar Technology (MLPT), saham Multipolar (MLPL), dan saham Bank National Nobu (NOBU)

Jika melihat dara yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia, anak usaha Lippo yang paling gesit menanjak adalah saham MLPT yang naik sampai 53,91% ke harga saham Rp885. Setelahnya, saham First Media yang naik hingga 32,7% ke harga Rp438 per sahamnya.

Lalu, ada Nobu yang melonjak 31,34% ke angka Rp880 per saham, MLPL naik 24% menjadi Rp62, LPKR naik 22,6% ke angka Rp180, dan juga LPCK yang naik 10,24% ke angka Rp795 per lembar sahamnya. Performa ini cukup cemerlang, mengingat sekarang ini harga saham sulit untuk naik karena adanya pandemi covid-19.

Beberapa analis menilai bahwa kenaikan pesat dari harga saham Lippo disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, harga saham yang dimiliki Lippo Group cenderung murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat banyak. Kedua, timbulnya sentimen positif setelah diketahui bahwa Lippo ingin membagikan dividen dalam waktu dekat.

Demikian pembahasan mengenai saham Lippo Group. Setelah mengetahui sejarah singkatnya, profil anak perusahaannya, hingga performanya hingga Juni 2020 ini, apakah kamu tertarik untuk bermain saham di Lippo Group?

Artikel Terkait