Ajaib.co.id – Begitu banyak yang telah terjadi di awal tahun 2020 ini. Banyak saham-saham yang akhirnya anjlok karena diterpa krisis-krisis yang terjadi. Namun, LPKR saham PT Lippo Karawaci Tbk masih tetap tangguh. Mengapa bisa begitu?
Apakah kamu tertarik dengan dunia saham dan berminat untuk berinvestasi di saham? Saham memang menjadi primadona di antara instrumen investasi lainnya. Banyak investor yang senang untuk berinvestasi di saham dibandingkan instrumen lain. Salah satunya karena peluang keuntungan yang didapatkan dari saham cukup besar. Namun, ini sebanding pula dengan risikonya. Semakin besar keuntungan yang bisa didapatkan, semakin besar pula risiko yang bisa saja kamu hadapi di kemudian hari.
Masuk ke dalam dunia saham berarti kamu harus belajar tentang seluk beluk saham. Mulai dari cara investasi, mempelajari risiko yang ada, hingga mengetahui apa saja jenis saham yang dijual di pasaran. Sebagai milenial yang cerdas tentunya tidak sulit bagi kamu untuk mendapatkan informasi dan menggali pengetahuan mengenai hal-hal tersebut.
Apalagi jika kamu memang berniat untuk masuk ke dunia saham. Ilmu-ilmu dasar ini akan sangat berpengaruh terhadap keputusan kamu saat sudah benar-benar melakukan investasi saham. Strategi yang kamu buat pun akan banyak dipengaruhi oleh seberapa dalamnya ilmu investasi saham yang kamu miliki.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu hal yang perlu kamu ketahui sebelum berinvestasi di saham adalah jenis saham yang dijual di pasaran. Ada banyak sekali jenis saham dengan kode unik masing-masing yang mewakilkan nama perusahaannya, salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Siapa yang tidak pernah mendengar Lippo Karawaci? Perusahaan yang berbasis di Indonesia ini utamanya bergerak pada bidang pengembangan properti. Bisnis perusahaannya sendiri pun berfokus pada empat pilar utama, yaitu properti, perawatan kesehatan, pengelolaan aset, dan perniagaan. Bisnis properti Lippo Karawaci terdiri dari pengembangan dan penjualan properti perumahan, perniagaan, industri ringan, serta taman memorial yang kemudian diklasifikasikan menjadi pengembangan perkotaan dan pengembangan terpadu skala besar.
Kemudian, pilar perawatan kesehatan meliputi pengoperasian sejumlah rumah sakit dengan nama “Siloam Hospital’ di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali, dan Tangerang. Pilar perniagaannya pun diwakili oleh pengoperasian sejumlah hotel dan mal pada beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Medan, dan Surabaya. Perusahaan dengan kode saham LPKR ini mengoperasikan hotel berbintang lima pada kota-kota tersebut dengan nama Hotel Aryaduta.
Kemudian pada pilar pengelolaan aset, Lippo Karawaci juga mengoperasikan First REIT, yaitu wali amanat investasi properti perawatan kesehatan. LPRK juga mengoperasikan LMIR Trust, yaitu wali amanat yang berkaitan dengan retail. Pada pasar modal, LPKR saham tergolong dalam industri Jasa Konstruksi. LPKR saham juga masuk ke dalam sektor Barang Modal. Dengan jenis ekuitas ORD, hingga Maret 2020 jumah karyawan LPKR yang tercatat berjumlah 10.584 karyawan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Lippo Karawaci merupakan salah satu perusahaan properti terbesar yang sahamnya tercatat di BEI dengan total aset US$ 4 miliar per September 2019 dan kapitalisasi pasar US$ 1,2 miliar per 31 Oktober 2019.
Performa LPKR Saham di Awal Tahun 2020
Pada Februari 2020, LPKR kembali merilis obligasi bernilai US$ 95 juta. Obligasi ini merupakan tambahan dari obligasi yang diterbitkan pada bulan Januari sebelumnya yang bernilai sebesar US$ 325 juta. Mengacu dengan laporan keuangan LPKR pada kuartal 3 tahun 2019, LPKR memiliki utang obligasi sebesar Rp 11,36 triliun yang akan jatuh tempo pada 2022. Utang ini terdiri dari obligasi yang diterbitkan oleh Theta Capital senilai US$ 150 juta dengan bunga senilai 7% per tahun. Melalui dana obligasi yang dikeluarkan Januari dan Februari inilah yang nantinya akan digunakan untuk membayar utang yang akan jatuh tempo pada 2022 tersebut, tepatnya pada 11 April 2022.
Binaartha Sekuritas melalui analisisnya, Nafan Aji, mengatakan bahwa LPKR saham telah mencatat penurunan rasio utang terhadap ekuitas pada sekitar tahun 2016-2017. Hal ini memungkinkan LPKR untuk menerbitkan obligasi demi menjaga kesehatan perusahaan. Terlebih lagi adanya pelonggaran kebijakan moneter dari Bank Indonesia yang membuat pasar properti bisa mengoptimalkan kinerjanya dan diperkirakan akan membaik di tahun ini.
Hal tersebut tentu saja membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi di bidang properti. Saham LPKR juga terus mengalami peningkatan penjualan yang didorong oleh penjualan inventaris serta percepatan proses konstruksi properti yang sedang dibangun.
Dilansir dari Kontan.co.id, LPKR tahun ini mengincar peningkatan pendapatan sebesar 8,1% hingga 21,62% dari realisasi tahun sebelumnya. Realisasi tahun 2019 pun melebihi target yang ditentukan. Jika ditotal, pendapatan LPKR bisa sampai Rp2 triliun hingga Rp2,25 triliun. Jika berjalan sesuai rencana, LPKR diprediksi akan meluncurkan properti residensial di kawasan Karawaci, Kemang, dan St Moritz Puri untuk mengejar target pendapatan ini. LPKR juga terus menyelesaikan proyek lainnya yang telah berjalan seperti Holland Village, Lippo Office Thamrin, Embarcadero, Village Manado, Millenium Village, dan Kemang Office.
Secara umum, sektor properti diprediksi akan tetap cerah di 2020 ini yang sejalan dengan tren penurunan suku bunga. Inilah salah satu faktor yang membuat aset pengembang properti mengalami kenaikan. Selain itu, LPKR yang juga mampu membuat inovasi di berbagai produk properti juga menjadi salah satu alasannya, termasuk Meikarta yang menjadi salah satu proyek besar LPKR.
Saham LPKR juga kuat apabila dilihat dari sisi teknikal fundamental. Strategi bisnis yang jitu dengan terus meningkatnya permintaan pada sektor properti memberikan sinyal positif bagi kinerja LPKR di tahun 2020. Dapat dibilang saham LPKR memiliki potensi bisnis yang cerah dan cocok untuk peluang investasi jangka panjang maupun jangka pendek.
Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di saham LPKR? Ingat, sebelum benar-benar memulai investasi di saham, kamu harus mengetahui seluk-beluk mengenai saham itu sendiri, ya! Jangan sampai kamu salah langkah dan justru menghadapi risiko yang tidak mampu kamu hadapi. Carilah informasi lengkap mengenai perusahaan termasuk riwayatnya di pasar, supaya kamu bisa menggunakan informasi tersebut sebagai bagian dari strategi kamu. Selamat berinvestasi!