Bisnis & Kerja Sampingan

Break Even Point (BEP) dan Kompensasi pada Karyawan

break even point

Ajaib.co.id – Break Even Point (BEP) mungkin adalah istilah yang cukup asing untuk kamu. Padahal, kata ini cukup sering diaplikasi di dalam bisnis. Lalu, apa maksud dari kata ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis? Simak ulasan berikut ini.

Setiap menjalankan bisnis, setiap pengusaha pasti memiliki caranya sendiri dalam membangun sebuah bisnis. Tentunya dalam membuat bisnis pasti ingin berhasil dong. Tapi kira-kira apa sih indikator keberhasilan tersebut? Bagaimana sih seseorang bisa mengalami kesuksesan dalam bisnis?

Ada yang mengatakan bahwa bisnis yang sukses adalah ketika sebuah perusahaan atau bisnis telah bisa mencapai kemandirian atau mampu menghasilkan uang banyak, dan lain sebagainya.

Namun perlu diingat bahwa tidak ada rumus yang pasti mengenai keberhasilan dalam suatu bisnis karena dalam suatu bisnis pasti akan mengalami kerugian atau keuntungan.

Keuntungan atau laba akan didapatkan apabila jumlah pendapatan lebih besar daripada seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Sementara kerugian adalah sebuah kondisi dimana seluruh hasil pendapatannya tidak mampu menutup biaya produksi yang dikeluarkan.

Lalu bagaimana caranya kita tahu bahwa bisnis yang kita jalankan itu merupakan bisnis yang sukses? Nah, oleh karena itu Ajaib ingin membagikan salah satu indikator yang bisa membuat bisnismu dapat meraih kesuksesan.

Apa itu Break Even Poin?

Tentu saja dalam berbisnis kita semua menginginkan laba dan tidak menginginkan terjadinya kerugian, karena itu kamu memerlukan salah satu indikator kesuksesan satu ini, yaitu Break Even Point. Apa itu Break Even Point?

Break Even Point atau BEP adalah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan.

Break Even Point sering juga disebut titik impas yang artinya keadaan ketika perusahaan berada pada titik tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Keberadaan BEP sangat penting bagi sebuah perusahaan.

Hal ini dikarenakan BEP dapat digunakan untuk menetapkan target penjualan selanjutnya demi memperoleh keuntungan usaha. Karena itu, untuk kamu yang merupakan pebisnis pemula, kamu wajib tahu cara menghitung BEP secara tepat dan akurat.

Sebelum mengetahui cara menghitung BEP secara tepat dan akurat, ada baiknya kamu mengenal jenis-jenis BEP yang ada terlebih dahulu. Secara jenis, BEP dibagi menjadi dua, yaitu BEP unit yang penghitungan Break Even Point-nya dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah penjualan produk, dan BEP penjualan yaitu penghitungan BEP yang dinyatakan dalam harga penjualan (Rupiah).

Komponen Dalam Perhitungan Break Even Point

Dalam menghitung BEP, terdapat beberapa komponen yang perlu kamu ketahui. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan dalam segala kondisi, walaupun perusahaan sedang tidak menjalankan proses produksi. Biaya ini meliputi  gaji karyawan, biaya sewa gedung, serta biaya penyusutan.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang bergantung pada besaran jumlah produksi atau jumlah barang terjual sehingga sifatnya dinamis. Misalnya saja, jika jumlahnya meningkat, maka biaya variabel pun akan bertambah.

3. Harga Penjualan (Price)

Harga penjualan merupakan harga jual per unit dari barang atau jasa yang telah diproduksi.

Rumus Perhitungan BEP

Setelah mengetahui jeni-jenis BEP dan komponen-komponennya maka kamu bisa menghitung BEP dengan menggunakan rumus BEP berikut.

Menghitung BEP Unit: BEP = FC : (P – VC) Menghitung BEP Penjualan: BEP = FC : (1 – (VC/P))

BEP: Break Even Point

FC: Fixed Cost

P: Price

VC: Variabel Cost

Salah satu manfaat dari menghitung Break Even Point adalah kamu jadi mengetahui berapa kira-kira harga jual minimal yang harus Anda tentukan agar tidak mengalami kerugian. Jika kamu menghitung tanpa menggunakan BEP, bisa jadi harga jual yang kamu pasang nanti jadi terlalu rendah sehingga kamu akan mengalami kerugian.

Dengan melakukan penghitungan pada BEP, kamu juga bisa mengira-ngira berapa banyaknya jumlah unit yang harus kamu diproduksi agar total keuntungan yang kamu dapatkan bisa menutup biaya pengeluaran.

BEP juga memiliki fungsi seperti dapat mengetahui dampak pada laba jika biaya tetap menggantikan biaya variabel, menentukan perubahan laba jika harga produk diubah, dan menentukan jumlah kerugian yang bisa diperkecil jika penjualan mengalami penurunan.

Bagaimana Menerapkan BEP secara Efektif?

Perusahaan harus secara konstan memantau break even point, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan BEP agar efektif adalah dengan menganalisis biaya dengan meninjau semua biaya tetap, untuk melihat apakah ada yang bisa diimprovisasi.

Selain itu juga lihat biaya variabel untuk mengetahui apa ada biaya yang dapat dihilangkan, karena hal itu akan meningkatkan marjin dan mengurangi break even point. Kamu juga bisa melakukan analisis margin, dalam hal ini perhatikan dengan seksama margin produk, dan dorong penjualan produk dengan margin tertinggi, hal ini juga membantu mengurangi break even point.

Kamu juga bisa menggunakan outsourcing agar mengubahnya menjadi biaya variabel per unit, dan selanjutnya melakukan penetapan harga dengan meningkatkan harga secara bertahap selama hal tersebut bisa diterima oleh pelanggan.

Dalam menentukan kesuksesan bisnismu selain mengetahui mengenai BEP, kamu juga harus mengetahui bahwa keberhasilan sebuah bisnis tidak terlepas dari sumber daya manusianya.

Kita semua tahu bahwa semua orang pasti memiliki harapan untuk memperoleh imbalan atas upaya yang telah mereka lakukan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi tempat mereka bekerja, sehingga hal ini menjadi penting.

Kenapa demikian? Karena jika ada karyawan yang tidak memperoleh upah yang memadai, maka akan ada hal-hal seperti berkurangnya rasa tertarik pada diri karyawan akan pekerjaannya, mogok kerja, hingga resign dan mencari pekerjaan lain yang memberikan tawaran kompensasi lebih tinggi.

Nah, jika sudah terjadi hal seperti itu mengingat kompensasi yang perusahaan kamu berikan kalah saing dengan perusahaan lain maka beberapa karyawan akan keluar. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya turnover dimana kamu harus mengeluarkan uang lebih untuk perekrutan baru dan pelatihan karyawan baru dan bisa merugikan perusahaan kamu.

Kesimpulannya adalah, selain harus mengetahui titik impas (BEP) perusahaan untuk menentukan target penjualan selanjutnya agar keuntungan bisa diraih, kamu juga perlu memberikan kompensasi yang sesuai untuk karyawan agar bisnis yang kamu lakukan bisa sukses di masa mendatang.

Artikel Terkait