Analisis Saham

Menganalisa Saham JAPFA, Milik PT JAPFA Comfeed Indonesia

Profil Singkat Emiten

PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan pakan ternak terbesar di Indonesia. Bergerak di sektor Basic Industry and Chemicals, perusahaan dengan kode saham JPFA ini sudah memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia mencapai hampir 50 tahun.

Hal ini yang menjadikan JAPFA memiliki fokus pada R&D Teknologi Pakan, Nutrisi, Hingga Kesehatan Ternak.

Produk dari JAPFA sendiri terdiri dari tiga jenis di antaranya:

●       Produk Poultry yang meliputi pakan ternak ayam, DOC ayam boiler, customer and technical service, perlengkapan peternakan, pencegahan penyakit, ayam boiler komersial, hingga produk karkas ayam.

●       Aquaculture yang meliputi Aqua feed, breeding, Japfa prime seafood, customer and technical services, tilapia, dan eel.

●       Beef Cattle yang meliputi Santori-Produsen daging olahan.

JAPFA sendiri didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory dan produk utamanya kopra pelet. Perseroan terus mengalami perkembangan dan ekspansi hingga 18 tahun setelahnya, saham JAPFA berhasil melantai di bursa saham menjadi perusahaan terbuka.

Tepatnya di tahun 1989, saham JAPFA bisa dinikmati secara publik dengan jumlah sebanyak 4 juta lembar saham seharga Rp1.000 per lembarnya.

Market cap saham JAPFA saat ini mencapai 18 T, dengan jumlah saham terbesar dipegang oleh JAPFA Ltd sebanyak 6.148.115.716 lembar saham setara 52,43 persen dan dipegang oleh publik sebesar 5.570.098.285 lembar saham atau setara 47,50 persen, ditambah treasury stock sebesar 8.361.200 lembar saham setara 0,07% kepemilikan.

Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir

Sama halnya dengan banyak perusahaan yang terkena dampak masa pandemi, saham JAPFA berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020 harus puas mendapatkan pendapatan sebesar Rp24,93 triliun yang menyusut 8,27 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu sebesar Rp27,18 triliun.

Mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasi pada 29 Oktober 2020, pendapatan berasal dari beberapa aspek di antaranya:

●       Peternakan komersial serta pengolahan hasil ternak sebesar Rp11,12 triliun naik 4,90 persen dari sebelumnya Rp10,60 triliun.

●       Pendapatan pakan ternak Rp7,99 triliun turun 23,69 persen dari Rp10,47.

●       Pendapatan budidaya perairan sebesar Rp 2,46 triliun naik 5,57 persen dari nilai Rp 2,33 triliun.

●       Pembibitan ayam Rp 1,71 triliun terjun 28,15 persen dari Rp 2,38 triliun.

●       Pendapatan peternakan sapi Rp 983,17 miliar turun 21,42 persen dari Rp1,25 triliun

●       Pendapatan perdagangan dan lain-lain Rp 1,03 triliun melesat 95,27% dari Rp 526,24 miliar.

Sementara untuk laba periode berjalan milik saham JAPFA amblas sebesar 75,34 persen menjadi Rp257,19 miliar dari yang sebelumnya Rp1,04 triliun. Adapun kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan di kuartal ketiga tahun 2020:

Sementara untuk rasio keuangan dari saham JAPFA di kuartal ketiga tahun 2020, di antaranya sebagai berikut:

Dari perbandingan rasio ini bisa disimpulkan bahwa bisnis JAPFA cukup melemah di tahun 2020 karena masa pandemi. Di mana, ROA dan ROE yang menurun cukup signifikan dan menunjukkan kemampuan bisnis melemah dalam meraih keuntungan di sepanjang tahun 2020.

Akan tetapi, hal tersebut tampak wajar karena efek masa pandemi yang berimbas ke semua bisnis.

Riwayat Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan saham JAPFA dalam 5 tahun terakhir naik turun terutama dari sisi laba bersih. Berikut kinerja keuangan JAPFA yang dapat dilihat:

Dapat dilihat penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya, namun dari sisi laba harus menurun di tahun 2019 menjadi 1,88 T dari 2,25 T di tahun 2018.

Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham

Pembagian dividen juga rutin dilakukan oleh JAPFA setiap tahunnya kepada para pemegang saham. Adapun jumlah dividen yang dibagikan saham JAPFA dalam beberapa tahun terakhir:

Pembagian dividen ini rutin dilakukan setiap tahunnya dengan nilai yang relatif stabil. Akan tetapi, dalam setahun terakhir di masa pandemi ini jumlah dividen yang dibagikan harus turun.

Prospek Bisnis JAPFA

Untuk meraih pendapatan yang lebih baik lagi di tahun 2021, saham JAPFA menerapkan berbagai strategi dan rencana bisnis yang tepat. Di mana, JAPFA optimis meraih pertumbuhan sebesar 10 hingga 15 persen di tahun 2021.

Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait penyeimbangan pasokan ayam yang memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan.

Sebagai bentuk upaya menumbuhkan kinerja di tahun 2021, JAPFA akan menggenjot sektor penghiliran yang meliputi pembesaran kapasitas fasilitas dari produksi daging olahan, peningkatan pemasaran, hingga penjualan langsung kepada konsumen. Ditambah dengan adanya akuisisi PT So Good Food oleh perseroan.

Pihak JAPFA juga menilai masa pandemi yang masih melanda ini menjadi salah satu tantangan bisnis. Oleh karena itu, perseroan juga menambah kinerja dengan membentuk pusat pembiakan induk udang di Indonesia melalui anak perusahaannya PT Suri tani Pemuka yang bekerja sama dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV.

Ditambah dengan tahap pengembangan bisnis melalui jaringan distribusi secara digital yang bekerja sama dengan perusahaan e-commerce yaitu Ralali.com. Dengan begitu, jangkauan produk JAPFA dapat lebih luas lagi ke berbagai konsumen.

Kesimpulan Berdasarkan Harga Saham

Untuk kinerja saham JAPFA di bursa saat ini mulai naik dalam seminggu terakhir. Per Jumat 11 Februari 2021, PER dan PBV dari saham JAPFA ada di level 52,49 kali dan 1.69 kali sehingga layak untuk dipilih sebagai emiten dengan kinerja keuangan baik dan prospek bisnis yang menjanjikan di masa mendatang.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait