Ajaib.co.id – Pasti kamu sudah tidak asing lagi bukan dengan perusahaan JAPFA? Perusahaan dengan kode saham JPFA ini bergerak di bidang pembibitan, produksi pakan dan pengolahan produk hewani. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1971 dan berhasil IPO pada 1989. Lalu bagaimana kinerja sahamnya hari ini?
Profil Singkat Emiten
PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan pakan ternak terbesar di Indonesia. Bergerak di sektor Basic Industry and Chemicals, perusahaan dengan kode saham JPFA ini sudah memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia mencapai hampir 50 tahun.
Hal ini yang menjadikan JAPFA memiliki fokus pada R&D Teknologi Pakan, Nutrisi, Hingga Kesehatan Ternak.
Produk dari JAPFA sendiri terdiri dari tiga jenis di antaranya:
- Produk Poultry yang meliputi pakan ternak ayam, DOC ayam boiler, customer and technical service, perlengkapan peternakan, pencegahan penyakit, ayam boiler komersial, hingga produk karkas ayam.
- Aquaculture yang meliputi Aqua feed, breeding, Japfa prime seafood, customer and technical services, tilapia, dan eel.
- Beef Cattle yang meliputi Santori-Produsen daging olahan.
JAPFA sendiri didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory dan produk utamanya kopra pelet. Perseroan terus mengalami perkembangan dan ekspansi hingga 18 tahun setelahnya, saham JAPFA berhasil melantai di bursa saham menjadi perusahaan terbuka.
Tepatnya di tahun 1989, saham JAPFA bisa dinikmati secara publik dengan jumlah sebanyak 4 juta lembar saham seharga Rp1.000 per lembarnya.
Market cap saham JAPFA saat ini mencapai 18 T, dengan jumlah saham terbesar dipegang oleh JAPFA Ltd sebanyak 6.148.115.716 lembar saham setara 52,43 persen dan dipegang oleh publik sebesar 5.570.098.285 lembar saham atau setara 47,50 persen, ditambah treasury stock sebesar 8.361.200 lembar saham setara 0,07% kepemilikan.
Kinerja Keuangan Mengacu pada Laporan Keuangan Terakhir
Sama halnya dengan banyak perusahaan yang mulai terdampak ekonomi di akhir 2023 dan awal 2024 ino.
Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, laba bersih JPFA merosot 34,52% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp929,71 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,41 triliun. Pada saat bersamaan, penjualan neto JPFA justru naik 4,5% ke posisi Rp51,17 triliun hingga 31 Desember 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp48,97 triliun.
Penjualan lokal sebesar Rp50,28 triliun, sedangkan ekspor Rp889,98 miliar. Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan JPFA ditopang dari pakan ternak sebesar Rp33,29 triliun, diikuti segmen peternakan komersial sebesar Rp24,88 triliun, pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen sebesar Rp7,90 triliun.
Sedangkan, segmen pembibitan unggas berkontribusi sebesar Rp6,49 triliun, diikuti budidaya perairan sebesar Rp4,58 triliun, dan perdagangan lain-lain sebesar Rp3,55 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp29,53 triliun. Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok JPFA naik 5,75% YoY ke posisi Rp43,66 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp41,28 triliun. Beban pokok terbesar JPFA disumbang dari bahan baku sebesar Rp35,77 triliun.
Alhasil, perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp7,51 triliun pada 2023, turun 2,23% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp7,68 triliun. Adapun, kas dan setara kas akhir tahun JPFA juga mengalami penurunan 17,03% YoY menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp1,81 triliun.
Ditinjau berdasarkan neraca, total aset JPFA per 31 Desember 2023 sebesar Rp34,10 triliun, naik dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp32,69 triliun. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp19,94 triliun, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp19,03 triliun. Sedangkan ekuitas JPFA naik menjadi Rp14,16 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp13,65 triliun.
Berikut ini adalah riwayat kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan saham JPFA sejak 2020 hingga kuartal 1 2024.
Komponen | Q1 2024 | Q4 2023 | Q4 2022 | Q4 2021 | Q4 2020 |
Total Pendapatan | 13,92 triliun | 51,17 triliun | 48,97 triliun | 44,87 triliun | 36,96 triliun |
Laba Kotor | 2,38 triliun | 7,22 triliun | 7,42 triliun | 7,95 triliun | 7,20 triliun |
Laba Bersih | 664,82 miliar | 929,71 miliar | 1,41 triliun | 2,02 triliun | 1,13 triliun |
Total Aset | 35,75 triliun | 34,10 triliun | – | 28,58 triliun | 25,95 triliun |
Total Liabilitas | 20,93 triliun | 19,94 triliun | 19,03 triliun | 15,48 triliun | 15,27 triliun |
Total Ekuitas | 14,82 triliun | 14,16 triliun | 13,65 triliun | 13,10 triliun | 10,67 triliun |
Sementara untuk rasio keuangan dari saham JAPFA sejak 2020 hingga awal tahun 2024 ini.
Rasio | Q1 2024 | Q4 2023 | Q4 2022 | Q4 2021 | Q4 2020 |
Return on Equity (RoE) | 4,79% | -0,09% | -0,01% | 3,65% | 6,18% |
Return on Assets (RoA) | 1,86% | 0,04% | 0,04% | 1,98% | 2,57% |
Gross Profit Margin (GPM) | 17,77% | 14,68% | 15,69% | 17,87% | 20,1% |
Operating Profit Margin (OPM) | 8,01% | 4,31% | 5,64% | 7,85% | 6,72% |
Net Profit Margin (NPM) | 4,77% | 1,82% | 2,90% | 4,51% | 2,48% |
Current Ratio (CR) | 158,49% | 161,16% | 180,63% | 200,46% | 195,50% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 151% | 151% | 149% | 127% | 136% |
Dari perbandingan rasio ini bisa disimpulkan bahwa bisnis JAPFA cukup melemah di tahun 2023. Di mana, ROA dan ROE masih berada di angka minus. Meski begitu, di kuartal 1 2024, ROA dan ROE saham JPFA berhasil menunjukkan angka positifnya.
Riwayat Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham
Pembagian dividen juga rutin dilakukan oleh JAPFA setiap tahunnya kepada para pemegang saham. Adapun jumlah dividen yang dibagikan saham JAPFA dalam beberapa tahun terakhir:
Tahun | Dividen | Jenis | Imbal Hasil |
---|---|---|---|
2023 | 50 | Tahunan | 4,57% |
2022 | 60 | Tahunan | 3,77% |
2021 | 40 | Tahunan | 1,84% |
2020 | 20 | Tahunan | 1,67% |
2019 | 50 | Final | 5,67% |
2018 | 50 | Interim | 4,95% |
2018 | 50 | Tahunan | 3,13% |
2017 | 50 | Tahunan | 3,09% |
2016 | 15 | Tahunan | 1,83% |
2014 | 10 | Tahunan | 0,85% |
2013 | 20 | Tahunan | 1,27% |
2012 | 75 | Tahunan | 1,56% |
Pembagian dividen ini rutin dilakukan setiap tahunnya dengan nilai yang relatif stabil. Akan tetapi, dalam setahun terakhir di masa pandemi ini jumlah dividen yang dibagikan harus turun. Bukan hanya itu, di tahun 2024 ini, saham JPFA juga absen membagikan dividennya setelah tahun lalu JPFA mengalokasikan Rp581 miliar dari laba bersih untuk laba. Kala itu, setiap pemegang saham JPFA memperoleh Rp50 per saham sebagai dividen.
Dilansir dari Kontan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sepakat untuk tidak membagikan dividen untuk pemegang saham. Keputusan ini telah sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 April 2024 lalu.
Menurut Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Japfa Comfeed menuturkan RUPST telah menyetujui penetapan penggunaan laba dari tahun buku 2023 untuk dana cadangan Rp10 miliar. Kemudian sisa dari laba bersih atau Rp930 miliar akan ditetapkan sebagai laba ditahan. Artinya, kami tidak membagikan dividen dari tahun buku 2023.
Prospek Bisnis JAPFA
Prospek saham emiten unggas, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) masih mendapatkan pandangan optimistis dari konsensus analis, meskipun laba bersih JPFA turun 34,52% ke Rp929,71 miliar pada 2023.
Dilansir dari Bisnis.com. konsensus data Bloomberg per 1 Maret 2024 menjelaskan bahwa terdapat 13 analis atau 72,2% merekomendasikan beli saham JPFA, sedangkan 5 analis atau 27,8% lainnya merekomendasikan tahan.
ementara itu, tidak ada analis yang merekomendasikan jual saham JPFA. Target harga saham JPFA selama 12 bulan ke depan berada di level Rp1.222 dengan harga terakhir di level Rp1.170 pada Jumat (1/3/2024). Sementara itu, peluang return atau imbal hasil JPFA sebesar 4,5%.
Adapun, konsensus analis yang mengulas dan merekomendasikan beli saham JPFA di antaranya yaitu Indopremier Sekuritas, RHB Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, hingga MNC Sekuritas.
Sementara itu, rekomendasi tahan atau hold untuk saham JPFA datang dari DBS Bank, Ciptadana Sekuritas, NH Korindo Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas. Para konsensus analis itu memasang target harga berkisar di rentang Rp1.100 hingga Rp1.900.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.