Saham

Saham Djarum yang Prospektif bagi Investor, Tertarik?

Saham Djarum yang Prospektif bagi Investor, Tertarik?

Ajaib.co.id – Saham Djarum (perusahaan rokok PT Djarum) tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Namun, bisnis Djarum Group bukan hanya rokok kretek. Ada puluhan entitas dari beragam sektor dalam daftar perusahaan grup Djarum, dan ada lima saham grup Djarum yang telah melantai di bursa.

Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi pada salah satu konglomerasi paling sukses di Indonesia ini? Mari menggali lebih dalam mengenai seluk-beluk saham Djarum.

Sejarah Djarum

Oei Wie Gwan mendirikan PT Djarum pada 21 April 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Ia mengambil alih perusahaan rokok NV Murup yang memproduksi rokok berjenama “Djarum Gramofon”. Seusai akuisisi, Oei Wie Gwan mengubah namanya menjadi “Djarum” saja.

Perusahaan ini nyaris kolaps pada era 1960-an sebelum dikelola oleh kedua anak Oei Wie Gwan, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Kepiawaian Hartono bersaudara mengantarkan PT Djarum menjadi perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia, sekaligus perusahaan induk yang membawahi berbagai usaha Djarum Group.

Djarum membeli saham mayoritas PT Bank Central Asia (BBCA) pasca krisis moneter 1997/1998. Memasuki era industri 4.0, Djarum juga masuk ke berbagai startup ternama besutan anak negeri. Daftar perusahaan grup Djarum saat ini mencakup puluhan bisnis dari sektor perbankan, perkebunan, e-commerce, telekomunikasi, properti, supermarket, dan masih banyak lagi.

Berikut ini daftar perusahaan grup Djarum yang paling menonjol:

  1. PT Bank Central Asia Tbk – bank swasta terbesar di Indonesia.
  2. PT Global Digital Niaga Tbk – operator e-commerce blibli.com.
  3. PT Hartono Istana Teknologi – produsen perangkat elektronik merek Polytron.
  4. PT Sarana Menara Nusantara Tbk – perusahaan penyedia menara telekomunikasi.
  5. PT Global Digital Prima – perusahaan modal ventura yang berfokus pada commerce, media dan entertainment.
  6. PT Global Tiket Network – agen perjalanan daring tiket.com.
  7. PT Global Media Visual – pengelola channel Mola TV.
  8. PT ALTO Network – jaringan Anjungan Tunai Mandiri ketiga di Indonesia yang memiliki lebih dari 8000 ATM.
  9. PT Grand Indonesia – operator mal Grand Indonesia.
  10. PT Supra Boga Lestari Tbk – perusahaan ritel produk segar yang mengelola Ranch Market, Farmers Market, dll.
  11. PT Hartono Plantation Indonesia – pengelola puluhan ribu hektar perkebunan dan hutan tanaman industri di Kalimantan.
  12. PT Savoria Kreasi Rasa – perusahaan FMCG yang memproduksi berbagai merek makanan dan minuman populer seperti FOX’s, Caffino, 5 Days Croissant, dan Milk Life.

Selain itu, masih banyak perusahaan lain yang berada di bawah ataupun berafiliasi dengan gurita bisnis grup Djarum.

Djarum menaruh perhatian khusus untuk bidang olahraga di samping usaha komersil biasa. PB Djarum, yang berdiri sejak 1974, telah menelurkan atlet-atlet badminton ternama berkelas internasional. Djarum juga memiliki klub sepak bola Italia Como 1907 yang saat ini berlaga di liga Serie B Italia.

Saham Djarum yang Paling Prospektif

Daftar perusahaan grup Djarum sangat panjang. Namun, hanya lima saham grup Djarum yang saat ini tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini ulasannya:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Siapa sih yang belum pernah dengar nama bank swasta nomor satu senusantara ini? Grup Djarum merupakan pengendali utama Bank BCA karena memiliki 54,94% saham BBCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan.

Saham BBCA terkenal sebagai salah satu saham multibagger paling top di kalangan investor lokal. Tren harga saham BBCA terpantau bullish sejak IPO hingga sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Rp9.450 pada Agustus 2023. Per 30 Oktober 2024, saham BBCA berada pada level Rp10.300 per lembar.

2. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Grup Djarum memiliki saham TOWR sebanyak 54,42% melalui PT Sapta Andhikari Investama dan 5% melalui PT Dwimuria Investama Andalan. TOWR merupakan salah satu pemimpin industri menara telekomunikasi independen di Indonesia. Perusahaan saat ini mengoperasikan hampir 30 ribu lokasi menara telekomunikasi di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Harga saham TOWR sempat melejit sampai mencapai ATH pada Rp1.625 pada Juli 2021, kemudian mengalami tren turun hingga saat ini. Harga saham TOWR ditutup pada Rp785 per lembar pada tanggal 30 Oktober 2024.

3. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)

Grup Djarum memiliki 70,56% saham RANC melalui PT Global Digital Niaga Tbk (BELI). RANC mengelola 70 gerai supermarket per akhir 2022, mencakup Ranch Market, Farmers Market, The Gourmet, Day2Day, Farmers Family, dan Pasarina yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Maluku.

Grafik saham RANC saat ini membentuk gunung tunggal yang cukup menarik. Setelah melantai pada 2012, saham RANC sempat mencapai ATH Rp2.700 pada September 2021. Sejak saat itu, harga saham RANC mengalami penurunan berkelanjutan sampai menyentuh level terendah Rp530 pada Oktober 2023. Harga saham RANC sedang rebound kecil sampai Rp510 pada tanggal 30 Oktober 2024.

4. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

Grup Djarum memiliki 81,90% saham BELI melalui PT Global Investama Andalan. BELI mengelola semua bisnis di bawah blibli.com yang kini termasuk sepuluh besar marketplace di Indonesia. Perusahaan juga mengendalikan tiket.com, RANC, dan beberapa bisnis niaga lainnya.

Sebagai salah satu perusahaan startup pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia, saham BELI mengalami fluktuasi tajam dari waktu ke waktu. BELI melantai dengan harga awal Rp440, kemudian langsung menyentuh ATH pada Rp510 dalam waktu singkat. Namun, harga saham BELI per 30 Oktober 2024 saat ini hanya Rp450 per lembar.

Kelima saham grup Djarum ini sama-sama prospektif bagi investor, mengingat latar belakang bisnisnya yang cukup mapan. Kamu dapat membeli saham-saham tersebut melalui Ajaib.

Rekomendasi Saham Grup Djarum

Sejumlah konglomerat berhasil memupuk pundi-pundi kekayaannya lewat pasar modal. Jejak tersebut juga bisa diikuti oleh para investor, terutama investor ritel. Salah satunya, kakak beradik Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono berhasil mendulang berkah lewat kepemilikannya di Grup Djarum. Gurita bisnis Hartono Bersaudara ini berada di beberapa sektor.

Di sektor jasa keuangan, Hartono bersaudara ini memiliki PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hartono Bersaudara tercatat menggenggam 70,75 miliar saham BBCA. Di sektor infrastruktur telekomunikasi, mereka memiliki PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TOWR). Grup Djarum menggenggam 30,31 miliar saham TOWR, yang setara dengan Rp 24,55 triliun.

Dilansir dari Kontan, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa grup konglomerasi umumnya memiliki keunggulan bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. 

Diversifikasi ini bisa memberikan keuntungan ketika salah satu sektor bisnis mengalami tekanan. Namun, jika sektor yang digeluti terlalu banyak, fokus bisnis bisa terpecah. Nico menyebut bahwa secara fundamental dan potensi valuasi di masa mendatang, saham unggulan Grup Djarum adalah BBCA.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa bagi investor yang ingin melirik saham-saham dari bisnis konglomerat, sebaiknya mencermati pergerakan saham dalam jangka panjang. 

Menurutnya, salah satu saham yang cocok untuk investasi jangka panjang adalah BBCA dari Grup Djarum, karena BBCA mampu mempertahankan pertumbuhan kinerjanya bertahun-tahun.

Saham pilihan Nafan jatuh pada BBCA dan TOWR dari Grup Djarum. Dia merekomendasikan beli BBCA dengan target harga di Rp 10.400 dan TOWR dengan target harga terdekat di Rp 820. Sementara itu, saham pilihan Nico jatuh pada BBCA dengan target harga di Rp 11.000 per saham.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait