Saham

Saham BNI Hari Ini Masih Lemah, Tetap Ada Harapan?

saham-bbni-hari-ini

Saham BNI hari ini, 19 Oktober 2019, tutup di level Rp7.775 per unitnya. Angka itu melemah 1,58 persen bila dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Saham yang memiliki kode di Bursa Efek Indonesia, BBNI itu memang belum beranjak naik. Di bulan September ini, saham BNI masih naik turun. Mereka belum kembali ke titik terbaiknya di tahun 2019, Rp9.850 per lembar pada 16 April silam.

Optimisme Saham BNI Hari Ini

Kendati demikian, BNI tetap optimistis kinerja mereka di lantai saham bisa bangkit. Pasalnya, mereka memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga lima persen di tahun depan. Saat ini, pertumbuhan ekonomi sudah sekitar 5,1 persen.

Direktur Keuangan BNI Ario Bimo mengatakan saat ini ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan seperti yang terjadi pada China dan negara-negara ASEAN. “Kalau misalkan ekonomi global itu turun, itu bukan berarti developing market sama emerging market itu jelek karena kita bisa memanfaatkan itu,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu, beberapa waktu lalu.

Menurutnya perlambatan ekonomi global harus dihadapi dengan optimisme. Sebab, negara berkembang bisa menuai keuntungan. “Kami optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 akan tetap kisaran lima persen,” ucapnya.

Ke depan, perseroan percaya ekonomi tahun depan masih stabil. Sebab, perseroan tidak menjadikan Bank Dunia sebagai referensi tunggal hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kita masih melihat pertumbuhan ekonomi tahun depan masih antara 5,1 dan 5,3 persen,” ucapnya.

Bimo melanjutkan, dirinya bakal bekerja sepenuh hati untuk meningkatkan performa harga saham BNI setiap harinya. Dia bakal bekerja penuh semangat, mengingat usianya masih relatif musa, 38 tahun.

Tangan Dingin Dirut BNI

Bimo sejak awal hanya berkarir di BNI. Ia bergabung dengan bank ini sejak tahun 2006 setelah menyelesaikan pendidikan magister Engineering Management dari University of Technology Sydney. Artinya, ayah dua anak ini baru 13 tahun berkarir di BNI.

Sebelum jadi direktur keuangan, Bimo menjabat sebagai General Manager BNI Cabang Tokyo (2018-2019) dan Wakil Pemimpin Divisi BUMN & Institusi Pemerintah BNI (2018).

Dengan terpilihnya sebagai direktur di usia muda, Bimo berharap bisa menjadi pemacu bagi anak-anak muda untuk semakin semangat melakukan terobosan-terobosan baru.  Menurutnya, industri perbankan membutuhkan anak-anak muda yang inovatif saat ini di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi.

Bimo tidak khawatir dengan orang-orang jika meragukan kemampuannya untuk menjabat sebagai direktur keuangan di bank BUKU IV itu.  Pria penyuka olahraga basket dan golf itu tidak peduli dengan pandangan negatif orang. “Saya tidak bisa men-drive pikiran semua orang. Jadi biarkan saja waktu membuktikan,” ujarnya.

Selama diberi tanggungjawab menangani BNI cabang Tokyo, Ario terbukti sukses meningkatkan aset BNI menjadi 868 juta dolar Amerika Serikat. Di bawah pimpinannya, aset BNI tumbuh 48 persen tahun 2018.

Di tangannya juga, lisensi BNI sub cabang Osaka ditingkatkan dari sebelumnya hanya marketing officer menjadi marketing dan pengelolaan dokumen untuk pembukaan rekening BNI Taplus.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait