

Ajaib.co.id – Bank MNC International Tbk dengan kode saham BABP sebelumnya memiliki nama Bank ICB Bumiputera Tbk adalah bank yang menawarkan produk dan layanan tabungan dan deposito meliputi rekening tabungan, giro; fasilitas kredit, serta treasury. Perusahaan didukung oleh 16 kantor cabang, 33 kantor cabang pembantu, 23 kantor kas, payment point, dan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perusahaan yang berdiri pada 31 Juli 1989 tersebut resmi resmi melantai di bursa pada 15 Juli 2002 dengan melakukan IPO ke masyarakat sebanyak 500 juta lembar saham di harga penawaran Rp120/lembar saham. Saham BABP berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp60 miliar ketika go public. Per 31 Oktober 2020, saham BABP dipegang oleh MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai pengendali (50,43%), Winfly LTD(19,57%). Marco Prince Corp (10,48%), dan kepemilikan publik (19,52%).
Di bawah naungan MNC Group, Bank MNC International Tbk akan disulap menjadi salah satu bank digital. Namun, seperti kita ketahui, persaingan bank digital ke depannya tidaklah mudah. Perusahaan harus bersaing ketat dengan bank-bank mini lainnya yang juga perlahan-lahan beralih ke bank digital. Bagi investor yang memutuskan untuk berinvestasi di saham BABP, bedah saham di bawah ini bisa menjadi referensi apakah saham ini memiliki prospek ke depannya atau hanya sekadar ikut-ikutan.
Kinerja Perusahaan Anjlok
Sepanjang 9M 2020, saham BABP mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,7 miliar. Angka ini anjlok sekitar 86,7% dibandingkan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp20,43 miliar. Pandemi Covid-19 dianggap menjadi salah satu faktor utama menurunnya kinerja saham BABP.
Hal serupa juga berlaku pada pendapatan perusahaan. Pos pendapatan bunga bersih saham BABP turun ke Rp290,13 miliar, menipis 3% dibandingkan pencapaian di tahun lalu sebesar Rp299 miliar. Beralih ke Dana Pihak Ketiga (DPK), saham BABP mencatatkan DPK di sepanjang 9 bulan 2020 sebesar Rp8,5 triliun, naik tipis dari pencapaiannya di tahun 2019 sebesar Rp8,4 triliun.
Kinerja Terus Menurun
Berdasarkan laporan keuangan, kinerja keuangan saham BABP terus menurun pada kurun waktu 3 tahun terakhir. Di bawah ini adalah ikhtisar keuangan perusahaan di Q3 pada tahun 2018 hingga 2020 (dalam bentuk miliar)
Komponen Laba | 2020 | 2019 | 2018 |
Pendapatan Bunga Bersih | 290 | 299 | 381 |
Laba Bersih | 2,7 | 20,43 | 79 |
DPK | 8,500 | 8,400 | 8,468 |
CKPN | 221 | 193 | 238 |
Kinerja saham BABP di tahun 2018 cukup impresif. Hal ini terlihat dengan laba bersih yang mencapai angka Rp79 miliar, naik dibandingkan pencapaian di tahun 2017. Kenaikan laba bersih yang signifikan di tahun 2018 ditopang tahap pengembangan bisnis yang sudah rampung, sehingga perusahaan bisa fokus mengoperasikan bisnis. Pada tahun-tahun sebelumnya, saham BABP masih memperbaiki pondasi bisnis untuk pengembangan jangka panjang
Beralih ke tahun 2019, kinerja saham BABP terlihat menurun terlebih pada pos laba bersih yang anjlok hampir 50% dan pendapatan bunga bersih yang ikut merosot ke level Rp299 miliar. Penyebab utama dari menurunnya kinerja perusahaan adalah operasi ditopang oleh bisnis inti, sementara kinerja tahun lalu didukung dari pencapaian recovery kredit bermasalah. Selain itu, faktor kenaikan kredit bermasalah dan kondisi ekonomi global menyebabkan likuiditas bank menjadi ketat.
Penurunan kinerja perusahaan juga berlanjut di tahun 2020. Laba bersih perusahaan rontok hampir 90% diikuti penurunan pendapatan bunga bersih ke level Rp290 miliar dari Rp299 miliar. Namun, DPK perusahaan naik berkat strategi dalam menghimpun dana murah. Perusahaan fokus pada menghimpun dana murah untuk mendukung penyaluran kredit yang berkualitas.
Lalu, bagaimana dengan rasio keuangan umum saham BABP? Berikut rangkumannya di bawah ini.
Rasio | September 2020 | September 2019 |
ROA | 0,05 | 0,27 |
ROE | 0,30 | 1,84 |
NIM | 4,29% | 4,17% |
LFR | 84,28% | 89,95 |
BOPO | 98,97% | 98,88 |
NPL | 5,52% | 5,96% |
NPL Net | 3,49% | 4,11% |
Rasio keuangan perusahaan menunjukkan tidak efisiennya perusahaan. ROA saham BABP turun 0,05% dari sebelumnya 0,27%. Sama halnya dengan ROE yang merosot menjadi 0,30%. Ini artinya perusahaan masih belum bisa menghasilkan keuntungan dari ekuitas dan aset.
Selanjutnya, NIM perusahaan tercatat naik tipis ke 4,29% dibandingkan tahun lalu sebesar 4,17%. Hal ini terjadi lantaran naiknya pendapatan bunga dibandingkan aktiva produktif perusahaan. Sementara, LFR saham BABP tercatat berada di 84,28% yang artinya rasio LFR perusahaan dikategorikan sehat karena di bawah 94%. Rasio LFD yang turun menandakan seimbangnya modal perusahaan dengan kenaikan kredit yang disalurkan.
BOPO saham sepanjang 9M 2020 tidak menunjukkan adanya perusahan yang signifikan dibandingkan tahun lalu, sehingga masih berada di angka 98,87%. BOPO yang tinggi mengindikasikan perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan dari pendapatan operasional karena harus digunakan seluruhnya untuk beban operasional. Pos NPL gross dan net perusahaan menunjukkan penurunan tipis ke 5,52% dan 3,49%. Meskipun turun, NPL di atas 5% menunjukkan tingginya kredit bermasalah perusahaan.
Meskipun dalam 3 tahun berturut-turut mencetak laba bersih, perusahaan sama sekali tidak pernah membagikan dividen ke investor. Hal ini dikarenakan saham BABP masih fokus untuk menjadi Bank Buku II beberapa tahun terakhir. Selain itu, perusahaan juga masih fokus berbenah untuk bertransformasi menjadi bank digital yang tentunya membutuhkan modal yang cukup besar.
Prospek Bisnis BABP
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Bank MNC International akan menjadi bank digital dan bersaing dengan bank-bank mini lainnya. Oleh karena itu, perusahaan mengusung slogan “Future Banking Here” yang nantinya akan mendukung aktivitas perbankan masyarakat melalui platform digital.
Perusahaan sendiri telah meluncurkan aplikasi mobile banking yang bernama Motion sejak Agustus 2020 lalu. Motion merupakan transformasi dari aplikasi mobile banking yang akan menjadi integrated banking solution bagi nasabah. Melalui aplikasi Motion, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi rekening tabungan, mulai dari cek saldo dan transfer dana, transaksi e-commerce, top up e-wallet, pembayaran, hingga transaksi kartu kredit.
Terkait strategi bisnis, saham BABP fokus memberikan kredit yang berkualitas untuk menurunkan rasio NPL yang tinggi lantaran kondisi ke depan yang penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan juga fokus mengakuisisi dana murah yang penting untuk meningkatkan margin perusahaan.
Sebagai informasi, perusahaan menggelar program Tabungan Dahsyat di tahun 2020, yaitu penawaran hadiah menarik mulai dari voucher marketplace, smartphone, hingga mobil bagi nasabah yang menabung di MNC Bank minimal Rp1,000.000. Program ini sukses besar dan mampu meningkatkan NIM perusahaan di tahun 2020.
Strategi lain yang akan dijalankan perusahaan adalah meningkatkan pendapatan fee based yang berasal dari bancassurance yang berhubungan dengan produk pinjaman, serta fee based dari transaksi valuta asing dan transaksi perbankan lainnya. Perusahaan juga tidak lupa untuk memperkuat manajemen risiko, baik secara umum maupun untuk layanan digital.
Meskipun memiliki peluang yang sama dibandingkan bank-bank lain, saham BABP membuktikan sudah selangkah di depan dengan platform digital Motion yang terus diperbarui. Selain itu, bisnisnya yang ditopang oleh grup usaha MNC membantu operasi perusahaan karena memiliki alternatif penyaluran kredit ke grup usahanya.
Sayangnya, fundamental saham BABP yang buruk bisa menjadi bumerang terhadap kinerja harga sahamnya, mengingat investor lebih tertarik dengan perusahaan yang memiliki fundamental yang sehat. Berdasarkan data RTI per Jumat (26/3/21), harga saham BABP berada di level Rp83/lembar saham, dengan PER di angka 582,78x dan PBV nya di 1,38x. Melihat PER dan PBV nya, harga saham BABP sudah tergolong sangat mahal. Investor sebaiknya menjadikan alternatif saham BABP setidaknya hingga kinerja perusahaan di tahun ini menunjukkan tren membaik.
Jadi, apa kamu tertarik untuk melakukan transaksi saham PT Bank MNC Internasional TBK (BABP)? Apapun saham yang kamu pilih, jangan lupa lakukan transaksi melalui aplikasi Ajaib!
Selain mempermudah kamu dalam membeli saham kapan dan di mana saja, Ajaib juga bisa membantu kamu memulai investasi dengan modal mulai dari Rp100 ribuan. Yuk mulai investasi sekarang di Ajaib!