Saham

Saham ASRI Loyo, Alam Sutra Pilih Jual Gedung

Saham ASRI Loyo, Alam Sutra Pilih Jual Gedung

Saham ASRI, kode milik Alam Sutera Realty, masih loyo. Pada 12 September, saham ASRI berada di posisi Rp316 per lemar unitnya, itu pun turun 1,86% dari hari sebelumnya.

Pasar properti memang masih loyo. Saham ASRI pun di bulan September ini sempat berada di titik rendah mereka pada tahun 2019. Pada 10 September, mereka berada di posisi Rp308 per lembar saham, titik terendah di tahun 2019.

Alam Sutera Berencana Menjual Gedung

Dengan kondisi seperti itu, Alam Sutera Realty berencana untuk menjual salah satu gedung miliknya dalam upaya menyehatkan kondisi keuangan perseroan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Direktur Alam Sutera Realty Joseph Sanusi Tjong. Dia mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk menurunkan eksposur atas utang global yang dimiliki perseroan.

Seandainya ada kesempatan aset kita bisa terjual ada beberapa inventaris yang bisa terjual dalam skala besar sambil perlahan menurunkan eksposur utang global kami,” jelasnya, beberapa waktu lalu.

Jual Aset untuk Lunasi Utang

Dengan menjual salah satu gedung mereka, Alam Sutera Realty berharap bisa melunasi utang mereka. Pada awal tahun ini, emiten berkode saham ASRI itu menerbitkan surat utang untuk menutup utang sebesar 175 juta dolar Amerika Serikat dengan bunga 11,5% yang akan jatuh tempo pada 2021.

Menurutnya, ada satu investor yang tengah menjajaki opsi untuk mengakusisi aset berupa gedung milik perseroan. Terdapat satu gedung dengan kapasitas 50 lantai yang baru terjual 15%. Artinya, masih ada potensi penjualan sebesar 85% dan itu yang tengah dilirik oleh para investor.

Ada minat untuk membeli seluruh gedung, tapi tengah kami negosiasi supaya harganya sepadan,” katanya.

Karena hal tersebut, Alam Sutera Realty juga belum memikirkan rencana untuk ekspansi ke Kalimantan Timur, yang akan menjadi ibu kota baru untuk Indonesia. Saat ini, ASRI masih akan fokus dalam peluncuran produk di kawasan Alam Sutera dan Suvarna Sutera. 

Selain itu, ASRI  juga melihat laju industri properti di semester pertama di tahun 2019 memang melambat, terutama untuk segmen komersial. Sementara saingan mereka, Ciputra sedang mengebut peluncuran produk baru di Kalimantan Timur.

Saham Turun 41% di Tahun 2019

Sebagai informasi, sampai dengan semester I/2019 emiten berkode ASRI itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,28 triliun. Jumlah tersebut turun 41% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,19 triliun. Tidak hanya itu, laba bersih perseroan juga terkoreksi sedalam 70% pada paruh pertama tahun ini menjadi Rp151,3 miliar dari posisi Rp517,3 miliar pada semester I/2018.

Sampai dengan akhir Juni 2019, emiten pengembang Alam Sutera itu baru merealisasikan marketing sales Rp1,13 triliun atau 32,5% dari target setahun sebesar Rp4 triliun. Target itu pun lebih kecil dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu sebesar Rp4,3 triliun. Adapun pada Januari-Juni 2018, perseroan bisa mengantongi marketing sales sebesar Rp2,99 triliun.

Porsi marketing sales tahun ini pun lebih didominasi oleh rumah dan tanah sebesar Rp922 miliar,apartemen Rp252 miliar, tanah komersial dan ruko Rp167 miliar dan gedung perkantoran Rp4 miliar.

Itulah beberapa fakta saham ASRI atau PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan alasan mereka sampai berencana menjual salah satu gedungnya. Apa kamu berminat untuk jadi salah satu investornya? Jangan lupa cek tren pasar dan kenali perusahaannya dengan baik sebelum kamu memulai berinvestasi di Ajaib.

Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.


Artikel Terkait