Investasi

Robert Kiyosaki Kenalkan Enam Peraturan Dasar Berinvestasi

Robert Kiyosaki Kenalkan Enam Peraturan Dasar Berinvestasi

Ajaib.co.id – Robert T Kiyosaki, nama yang sudah tak terdengar asing lagi bagi kalangan investor atau pengusaha. Ada begitu banyak pemikirannya yang bermanfaat. Dalam berinvestasi, misalnya, ia mengemukakan enam peraturan dasar berinvestasi. 

Mengenal Profil Robert Kiyosaki

Robert Toru Kiyosaki lahir 8 April 1947 yang merupakan seorang penulis buku laris mengenai keuangan pribadi atau investasi. Kiyosaki adalah seorang penulis buku-buku laris mengenai keuangan pribadi atau terkait investasi. Ia juga dikenal sebagai pebisnis di Amerika Serikat (AS), investor, pembicara motivasi, dan aktivis sadar keuangan. Sebelum menggapai tangga kesuksesan seperti sekarang, Kiyosaki telah mengarungi pasang-surut kehidupan, terutama dari aspek ekonomi. 

Kiyosaki terkenal karena bukunya Rich Dad, Poor Dad. Totalnya ia telah menulis 15 buku. Buku Robert Kiyosaki yang menjadi best seller berjudul Rich Dad Poor Dad, The Rich Dad’s CASHFLOW Quadrant, dan Rich Dad’s Guide to Investing, telah menjadi 10 buku terlaris secara berkesinambungan di The Wall Street Journal, USA Today serta New York Times.

Peraturan Investasi Versi Robert Kiyoshi

Enam peraturan dasar berinvestasi yang dicetuskannya merupakan buah pemikiran dari pengalaman dan wawasannya yang luas. Apa sajakah enam peraturan dasar berinvestasi tersebut?

1. Mengetahui jenis pendapatan dari investasi yang dipilih

Banyak orang masih beranggapan gaji adalah sekadar pendapatan. Bagi mereka, yang penting masih mendapat gaji rutin setiap bulannya. Nah, menurut Kiyosaki, ada tiga jenis pendapatan, yakni:

Pendapatan AktifGaji yang diperoleh tiap bulan tersebut merupakan pendapatan aktif. Tapi, apakah itu sudah cukup? Bila dilihat dari sudut pandang asset, mengandalkan gaji bulanan saja berpotensi belumlah cukup untuk menambah aset secara cepat.
Pendapatan PasifPendapatan di luar dari gaji bulanan atau pekerjaan utama kamu bisa dikategorikan sebagai pendapatan pasif. Pendapatan pasif bisa berasal dari berbagai sumber, misalnya properti dan royalti. Lebih spesifik, kamu memiliki tempat kos untuk anak kuliah atau pekerja.
Pendapatan InvestasiPendapatan ini diperoleh dari hasil investasi yang kamu tanamkan, contohnya surat berharga pasar uang dan pasar modal. 

Bagaimana pandangan Kiyosaki terhadap tiga jenis pendapatan tersebut? Menariknya, menurut Kiyosaki, bila ingin kaya secara materi, kamu bisa bekerja untuk pendapatan pasif. Analisa Kiyosaki cukup beralasan.

Pasalnya, pendapatan aktif biasanya akan dikenakan pajak yang cukup tinggi. Akibatnya, sulit untuk membangun kekayaan hanya dari pendapatan normal. Sebaliknya, pendapatan pasif merupakan pendapatan dengan pajak terendah serta yang paling mudah untuk menjadi kaya.

2. Mengonversikan pendapatan aktif menjadi pendapatan pasi

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa sulit untuk membangun kekayaan hanya dari pendapatan normal. Maka, konversikanlah pendapatan aktif menjadi pendapatan pasif. Bagaimana caranya?

Caranya tidak rumit-rumit amat kok. Kamu harus mau dan bisa menyisihkan sebagian pendapatan utama untuk dialokasikan ke dalam beberapa produk investasi atau bisa juga sebagai modal untuk usaha.

3. Fokus dan bersiap mengambil kesempatan

Banyak orang yang mencoba untuk memprediksi atau memproyeksi atas apa yang terjadi di masa depan. Tapi, menurut Kiyosaki, itu bukanlah cara yang tepat.

Kiyosaki menilai, fokus pada tujuan dan selalu waspada dengan apa yang sedang terjadi serta bersiap mengambil kesempatan lebih tepat untuk dilakukan. Fokus dan senantiasa menyiapkan diri ini akan terbantu dari banyaknya ‘jam terbang’ kamu di dunia investasi.

Bertambahnya pengetahuan atau wawasan juga dapat membantu kamu fokus dan senantiasa siap. Tak dipungkiri, dana tambahan juga berperan di sini. Dana tambahan inilah yang bisa dimanfaatkan saat datangnya kesempatan.

4. Investor sebagai aset atau liabilitas

Mana yang lebih tepat berisiko: investasi atau investor? Banyak yang akan menjawabnya adalah investasi. Ya, anggapan investasi itu berisiko telah dikenal luas di masyarakat.

Tapi, menurut Kiyosaki, justru investor lah yang berisiko. Memang, sejumlah investor mendapat keuntungan besar. Namun, tak sedikit pula yang kehilangan banyak uang.

Investor yang baik adalah investor yang harus menyukai risiko. Ia harus pandai mengendalikan emosi dan menambah kekuatan mental agar tidak bertindak gegabah dalam menyikapi instrumen investasi yang sedang anjlok.

Alih-alih panik, investor yang baik adalah investor yang memiliki berbagai strategi dalam beragam situasi.

5. Mengevaluasi risiko dan keuntungan

Sebelum berinvestasi, orang akan mempertimbangkan keuntungan dan juga risikonya. Ini wajar saja. Bukan monopoli investor saja yang bisa melakukan hal tersebut.

Hal ini mirip dengan teori manajemen portofolio, yakni bentuklah portofolio yang efisien. Maksudnya, jika kamu mampu memilih investasi yang berisiko sama, tetapi keuntungan yang lebih besar, maka pilihlah investasi tersebut dibanding investasi yang berisiko.

Inilah inti dari mengevaluasi risiko dan keuntungan. 

6. Deal yang baik akan menarik uang

Negosiasi yang bagus akan mendatangkan uang. Tapi, itu bukanlah hal yang mudah. Sesuatu yang tidak mudah itu sebenarnya adalah tantangan bagi investor. Sekali lagi, pengalaman dan wawasan mendalam dapat menentukan negosiasi. 

Ngomong-ngomong pengalaman, Kiyosaki tidak selalu memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam berinvestasi. Ia pernah berinvestasi kondominium dengan return yang ‘biasa-biasa saja’.

Sekalipun tidak mendapatkan banyak uang dari investasi tersebut, ia bertambah pintar karena pengalaman membuatnya semakin cerdas. Seperti yang banyak orang katakan, pengalaman adalah guru terbaik.

Kiyosaki mengingatkan untuk selalu fokus dengan kesempatan yang ada di depan mata. Dengan begitu, kamu selalu siaga dan mempunyai persiapan diri yang baik. Jika selalu siaga dan senantiasa dalam mode ‘stand by’, kamu berpeluang akan menemukan deal yang baik sehingga uang akan menemukan kamu atau sebaliknya, kamu yang akan menemukan uang.

Pernahkah kamu merenungkan, mengapa dengan pendapatan yang sebenarnya sudah cukup memadai, kondisi keuangan kamu belum beranjak naik atau merasa ‘segitu-gitu saja’? 

Menurut Robert Kiyosaki, perbedaan mendasar antara orang super kaya dengan orang-orang yang berisi kantong rata-rata adalah pada cara berpikir atau mindset.

Cara berpikir akan mempengaruhi seseorang dalam memutuskan sebuah tindakan dan pilihan. Cara berpikir juga berpengaruh besar pada gaya kerja seseorang. Seseorang bisa saja, secara tidak sadar, telah bekerja yang sangat melelahkan, bekerja keras, atau bekerja cerdas. 

Jadi, sebelum hendak menerapkan enam peraturan dasar berinvestasi dari Kiyosaki, ubahlah terlebih dahulu mindset kamu.

Artikel Terkait