Consumer goods disebut-sebut sebagai salah satu sektor yang sedang naik daun di awal 2020 ini. Apakah reksa dana pilihanmu mengandung saham consumer goods?
Wajib bagi kamu yang berinvestasi di reksa dana untuk mengetahui informasi pengelolaan dana kamu. Informasi ini ada dalam fund fact sheet, yaitu laporan yang diterbitkan oleh fund manager, berisi tentang produk investasi apa saja yang telah dibeli menggunakan dana kamu.
Bila yang kamu beli adalah reksa dana saham (equity funds), kamu perlu tahu bagaimana kinerja saham-saham yang dipilih oleh fund manager kamu. Fund fact sheet, biasanya satu halaman, juga berisi informasi mengenai jumlah dana kelolaan (gabungan jumlah dana kamu dan investor lainnya yang membeli produk reksa dana tersebut).
Bagaimana sih kinerja saham-saham consumer goods (barang konsumsi) belakangan ini? Penting lho, karena kinerja yang lalu adalah indikator untuk kinerja ke depan.
Price-Earnings Ratio (P/E ratio) dari saham-saham yang termasuk dalam JAKCONS (Jakarta Consumer Goods) berada di titik terendah sejak 2012. P/E ratio mengukur tingkat harga saham relatif terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih per saham.
Grafik Price-Earnings Ratio Saham JAKCONS Terendah Sejak 2012:
P/E ratio yang tinggi berarti investor menilai perusahaan yang bersangkutan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih yang tinggi pula di waktu yang akan datang. Sehingga minat investor untuk beli saham perusahaan tersebut juga lebih tinggi. Berlaku sebaliknya dengan P/E ratio yang rendah.
Apa saja saham-saham yang berada di dalam JAKCONS (Jakarta Consumer Goods) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Pasti kamu familiar dengan nama-nama perusahaan berikut: Unilever Indonesia (produsen sabun mandi Lux, sabun cuci Rinso, dan es krim Walls); Indofood CBP (produsen Indomie); dan Mayora Indah (coklat Beng-Beng).
Coba deh kamu lihat di bawah ini perusahaan-perusahaan JAKCONS dengan market kapitalisasi di atas 18 triliun rupiah. Ternyata, di antara mereka, P/E ratio tertinggi dipegang oleh Unilever.
Berikut Tabel Market Cap, P/E Ratio, dan Gross Margin:
Grafik P/E Ratio Unilever Dari Tahun ke Tahun:
P/E ratio Unilever emang selalu tinggi. Dalam 10 tahun terakhir, selalu berada di atas 30. Bahkan P/E ratio saat ini di 43.5, walaupun ini masih lebih rendah dari ratio di periode 2015-2017 (seperti terlihat pada grafik di atas).
Tapi lihat juga, secara revenue growth tahunan (pertumbuhan nilai omset perusahaan), Unilever adalah yang terendah dari 5 perusahan di atas, karena memang perusahaan ini sudah sangat meluas penjualannya (jenuh) dan stabil loyalitas konsumennya. Tentunya kalau revenue growth perusahaan pesaing terus-menerus lebih tinggi, maka pelan-pelan pangsa pasar Unilever akan tergerus secara bertahap.
Secara Gross Profit Margin (atau marjin laba kotor setelah dikurangi biaya pokok produksi), Unilever memimpin dengan angka 51%. Ini menunjukkan Unilever yang sudah mencapai skala ekonomi yang tinggi sehingga lebih efisien, karena memang mereka yang paling besar total nilai jualannya.
Nah, kita sudah membahas keadaan perusahaan-perusahaan JAKCONS secara fundamental. Bagaimana kalau secara teknikal? Ini untuk mengukur pergerakan harga sahamnya sudah cenderung jenuh jual atau jenuh beli.
Grafik RSI 14 Hari Saham JAKCONS:
Berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI) 14 hari, harga saham-saham JAKCONS berada di kisaran 50,8 dari skala 1-100 poin. Artinya harga saham-saham JAKCONS berada di kisaran area normal atau netral. Poin 30 atau lebih rendah mengindikasikan bahwa harga saham dalam kondisi oversold (jenuh jual), sementara poin 70 atau lebih tinggi mengindikasikan overbought (jenuh beli).
Sementara saham Mayora Indah dan Unilever Indonesia, seperti tampilan dibawah ini, sudah mendekati area jenuh jual, tepatnya berturut-turut berada di poin 35,2 dan poin 38,6, mengindikasikan saham ini mulai memiliki kecenderungan secara teknikal untuk bergerak naik. Sebaliknya saham jenuh beli memiliki kecenderungan untuk bergerak turun. Grafik RSI 14 Hari Saham Mayora:
Grafik RSI 14 Hari Saham Unilever:
Kalau kamu pegang reksa dana saham, ayo check fund fact sheet-nya, apakah dana kelolaan produk reksa dana kamu ada yang diinvestasikan di saham-saham JAKCONS atau tidak. Kenali lebih baik reksa dana agar kamu lebih percaya diri untuk berinvestasi.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.