Saham

Potensial, Ini Daftar Saham Lapis Kedua yang Wajib Dilirik

Ajaib.co.id – Saham lapis kedua atau saham second liner rupanya menunjukkan prestasi mengejutkan di tengah resesi dan pandemi yang merontokkan sejumlah saham blue chips. Berdasar data tiga bulan terakhir, saham perusahaan besar seperti Bank BCA, BRI, Bank Mandiri, Astra Internasional, Telkom, dan Unilever melorot 26-65 persen.

Sebaliknya, sejumlah nama yang ada di daftar saham lapis kedua justru jadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mereka adalah perusahaan kecil dan menengah dengan kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar – Rp10 triliun dan bisa bertahan karena biasanya memiliki inovasi, manajemen yang solid, dan memiliki aspek fundamental sebagai pendukung.

Saham lapis kedua layak dikoleksi asalkan kamu melakukan verifikasi sebelum menentukan strategi agar profit. Jangan mudah terpengaruh lonjakan harga saham tertentu atau isu-isu yang belum tentu benar mengenai kondisi pasar. Apalagi small-middle cap alias saham lapis kedua ini punya tingkat risiko yang lebih besar dari blue chips.

Bagi kamu yang tertarik untuk membuat diversifikasi portofolio, saham lapis kedua bisa dijadikan pilihan. Nah, ini dia daftar saham lapis kedua yang wajib dilirik, apa saja?

Daftar Saham Lapis Kedua yang Wajib Dilirik

MDKA, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk berpotensi masuk dalam daftar saham lapis kedua yang wajib dilirik. Ini karena emas adalah komoditas yang menonjol dan bisa menjadi penyelamat di tengah risiko resesi Amerika Serikat. Saham ini ditargetkan ada di level Rp1.700 akhir 2020.

UCID, saham PT Uni-Charm Indonesia Tbk bisa masuk dalam daftar saham lapis kedua yang bisa kamu pertimbangkan karena aktif di sektor konsumsi bahkan masuk dalam pemimpin pasar dari produk popok bayi. Popok bayi potensial di Indonesia mengingat angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya.

ULTJ, saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk juga masuk dalam daftar saham lapis dua yang bisa kamu lirik karena memiliki model bisnis antikrisis, jadi salah satu perusahaan dengan neraca keuangan yang paling likuid, dan memiliki masa depan yang cerah karena pemerintah Indonesia masih akan menargetkan kenaikan konsumsi susu masyarakat Indonesia.

Daftar Saham Lapis Kedua Potensial Tumbuh dalam Jangka Panjang

GIAA, saham PT Garuda Indonesia Tbk masuk dalam daftar saham lapis kedua yang potensial tumbuh dipengaruhi permintaan tiket pesawat domestik yang stabil walau harga tiket cenderung naik. Garuda Indonesia juga belakangan mendapatkan pinjaman dari BRI setara dengan Rp754 miliar yang digunakan untuk modal kerja perseroan dan kelancaran penyediaan jasa di tengah pandemi.

WTON, Wika Beton saham anak usaha PR Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang layak masuk dalam daftar saham lapis dua potensial karena jadi penghasil utama kontrak baru Wika.

Pertumbuhan pembangunan rumah yang menggunakan beton instan juga jadi salah satu alasan Wika Beton terus berinovasi untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Saham Wika Beton relatif murah dan memiliki price to earning satu standar deviasi di bawah rata-rata.

TBLA, saham PT Tunas Baru Lampung Tbk layak masuk dalam daftar saham lapis kedua yang potensial. Perusahaan ini memiliki rencana menambah kapasitas produksi biodiesel. Selasa 5 Mei kemarin, saham TBLA ditutup naik 2,88% di harga Rp535.

SILO, saham PT Siloam International Hospitals Tbk juga bisa masuk dalam daftar saham lapis dua yang potensial karena ada di sektor kesehatan yang jadi fokus pemerintah. Berita penutupan saham SILO juga positif dengan terus menunjukkan kenaikan. Per Selasa 5 Mei, saham SILO mengalami kenaikan 1,41% dengan ditutup di level harga Rp5,050.

EXCL, saham PT XL Axiata Tbk masuk dalam daftar saham lapis kedua yang bisa kamu pilih karena masuk ke dalam sektor industri yang tak akan goyang di masa resesi. Apalagi kini pemerintah masih menerapkan kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah yang tentunya membutuhkan konsumsi data.

Tips Sebelum Investasi Saham Lapis Kedua

Seperti yang sudah disebutkan di atas, jenis saham yang masuk dalam daftar saham lapis dua yang bertahan dan potensial biasanya memiliki fundamental bagus. Lantas, apa saja hal yang perlu diperhatikan sebelum investasi saham lapis dua?

●       Fundamental yang Baik

Analisis fundamental tentunya diperlukan jika kamu akan menjual atau membeli saham perusahaan. Hal yang perlu kamu perhatikan dalam analisis fundamental perusahaan adalah menggunakan asumsi proyeksi moderat yaitu menggabungkan asumsi pertumbuhan, risiko, dan inflasi.

●       Perhatikan Modal Bisnis Emiten

Kamu harus memperhatikan modal bisnis perusahaan penerbit saham (emiten) karena bisa saja punya strategi yang berbeda-beda. Namun hal mendasar yang bisa menjadi dasar analisis adalah pertumbuhan laba saham per lembar, pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba operasi, rasio tingkat laba dibanding besarnya modal, dan rasio tingkat hutang dibanding besarnya modal.

●       Sektor Bisnis

Kamu bisa menilai sektor bisnis dalam daftar saham lapis kedua yang potensial. Indonesia masih menargetkan pembangunan dan kesehatan sehingga dua sektor tersebut bisa kamu pilih.

Kamu juga selalu bisa memilih sektor perbankan yang akan selalu stabil dan menarik dikoleksi. Industri telekomunikasi juga bisa jadi pilihan karena menjadi layanan yang akan terus digunakan masyarakat Indonesia.

Selain investasi saham lapis kedua, kamu juga bisa berinvestasi dalam bentuk lain, yaitu reksa dana. Ajaib adalah platform investasi reksa dana yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 100% aman dan terpercaya karena investasimu disimpan langsung oleh mitra bank dan bisa ditarik ke rekening kapan saja.

Ajaib juga cocok untuk pemula karena kamu akan didampingi ahli yang akan memberikan rekomendasi reksa dana terbaik untukmu mulai dari Rp10 ribu.

Artikel Terkait