Ajaib.co.id – Mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan memang tidak mudah. Namun kamu mungkin saja bekerja sesuai keinginanmu asalkan mampu meyakinkan perusahaan yang dituju. Portofolio adalah kunci untuk menunjukkan kompetensimu agar HRD kepincut.
Mencari pekerjaan adalah proses yang sulit dan memberikan tantangan tersendiri bagi semua orang khususnya fresh graduate. Kadangkala, kompetensi di dunia pendidikan atau latar belakangnya yang lain bukan jaminan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang ideal. Karena itulah tips untuk menjalani proses mencari pekerjaan termasuk lamaran, seleksi dan wawancara selalu diminati.
Salah satu senjata andalan untuk menghadapi ketatnya proses melamar pekerjaan sebenarnya adalah portofolio. Sayangnya banyak anak muda yang salah memahami pengertian portofolio dengan Curriculum Vitae (CV). Banyak pula yang tidak memahami cara membuat portofolio dengan benar dan menarik.
Hal ini amat disayangkan karena kemudian mereka tidak bisa menggambarkan skill yang dimiliki dengan tepat. Padahal berkas inilah yang bisa dijadikan bukti hasil kerja dan kemampuan pelamar untuk meyakinkan perusahaan. Jika saat ini kamu sedang bersiap mencari pekerjaan maka pastikan menyusun portofolio terbaikmu.
Membuat Portofolio Adalah Proses Penting Untuk Masa Depan Kariermu, Jangan Sampai Salah
Sejak dulu sampai sekarang, proses melamar pekerjaan adalah hal yang sulit. Pelamar wajib menyiapkan berkas yang dibutuhkan sekaligus memastikannya bisa menyakinkan perusahaan untuk merekrutmu. Berkas yang kerap dibutuhkan ialah Cover Letter dan portofolio. Bahkan belakangan portofolio dianggap lebih penting bagi calon pemekerja untuk melihat kompetensi si pelamar.
Portofolio adalah sebuah bentuk lampiran yang kerap kali diminta oleh perusahaan saat kamu melamar kerja dalam sebuah perusahaan atau instansi. Lampiran ini digunakan untuk memberikan pertimbangan kepada perusahaan perekrut terkait dengan kapasitas, kualifikasi dan kemampuan yang kamu miliki.
Pada dasarnya portofolio berbeda dengan curriculum vitae (cv) atau daftar riwayat hidup dimana kebanyakan orang suka menyalah artikan. Secara umum, portofolio adalah kumpulan dokumen yang lebih berkaitan kepada posisi pekerjaan yang kamu bidik dalam perusahaan, di mana dalam portofolio akan tercantum hasil karya yang pernah kamu buat.
Sedangkan CV lebih menjelaskan terkait data pribadi yang mendasar, seperti tanggal lahir, latar belakang pendidikan, pengalaman organisasi, hingga kemampuan dasar yang kamu miliki. Secara umum, informasi dalam CV mendeskripsikan pribadimu secara lengkap dan mendetail. Berbeda dengan informasi yang tertera di portofolio, yang lebih menunjukan kepada perekrut terkait hasil karya yang pernah kamu buat.
CV akan membuktikan terkait data pribadi dan data khususmu, sesuatu yang mungkin dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini berarti semua kegiatan dan pengalaman akademik maupun non-akademik dapat kamu lampirkan di dalam CV yang dibuat. Biasanya CV dapat digunakan berkali-kali, dan rata-rata hanya dibuat satu kali selama mendaftar kerja.
Meski demikian, isi dari CV bersifat monoton dan umum, karena mengandung informasi dasar. Sifat ini berbeda dengan portofolio yang bersifat lebih spesifik, tergantung posisi yang kamu lamar. Pada dasarnya, CV dan portofolio sifatnya saling melengkapi satu sama lain ketika proses melamar kerja.
Kamu harus berhati-hati saat menyusun portofolio untuk memastikan skill yang kamu miliki benar-benar tergambar. Pasalnya, kebanyakan HRD hanya menilai kualitas pelamar sekilas lewat berkas yang dikirimkan karena begitu banyak lamaran yang masuk. Portofolio yang panjang dan lengkap bisa kalah dengan yang pendek, ringkas namun tepat sasaran.
Kamu sebaiknya membekali diri dengan kemampuan menyusun portofolio terbaik. Harus diingat sekali lagi, portofolio adalah senjata andalan untuk membuat perusahaan tertarik padamu. Karena itu, tampilan yang terbaik agar bisa mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan selama ini.
Hal yang harus dipahami juga adalah portofolio dibedakan menjadi beberapa jenis. Kemudian ada sejumlah informasi yang wajib dimasukkan dalam berkas tersebut. Jenis portofolio juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni portofolio lamaran kerja dan portofolio desain.
Ajaib sudah menyusun panduan bagimu agar nantinya portofolio adalah tampilan terbaik untuk berbagai skill dan kompetensi yang kamu miliki.
Portofolio Lamaran Kerja
Ketika bersinggungan dengan lamaran kerja, portofolio adalah salah satu yang banyak dilampirkan dalam proses seleksi lamaran kerja. Perusahaan akan meminta portofolio kamu untuk menambah penilaian perusahaan akan skill kamu. Portofolio lamaran kerja, umumnya berisikan data diri secara singkat, pendidikan, penghargaan, pengalaman kerja dan tujuan kamu melamar ke perusahaan.
Untuk beberapa bidang, kamu ingin melamar kerja sebagai seoran penulis, maka dalam portofolio, kamu bisa menuliskan beberapa contoh tulisan kamu yang paling membanggakan atau mendapat penghargaan, pujian dan lain sebagainya.
Portofolio Desain
Dalam portofolio desain, kamu bisa menambahkan lampiran desai yang pernah kamu buat. Portofolio desain juga tidak memiliki aturan penulisan yang baku dan lebih kepada bentuk kreatif kamu. Portofolio desain umumnya digunakan bagi kamu yang melamar pekerjaan di bidang seni seperti desain grafis atau animator.
Dalam portofolio yang kamu buat, hasil desain yang pernah dipublish atau menjadi kebanggaan dalam perjalanan karir kamu, bisa ditampilkan dalam portofolio kamu. Tatalah beberapa bentuk hasil desain kamu semenarik mungkin dalam satu portofolio untuk menarik minat perusahaan terhadap kamu.
Nah, selanjutnya kamu bisa mulai membuat portofolio. Jika kamu masih bingung, bagian dalam portofolio adalah seperti ini.
- Membuat Daftar Isi
Portofolio tak ubahnya seperti dokumen yang berisikan pencapaian dan prestasi yang pernah kamu raih. Maka dari itu, dalam membuat daftar isi portofolio, kamu perlu mempermudah perusahaan secara sistematis dalam melihat karya-karya yang pernah kamu buat. Daftar isi akan memudahkan perusahaan dalam medapatkan informasi kamu dengan mudah.
- Melampirkan CV atau Resume
Meskipun merupakan sebuah hal yang berbeda, namun jika kamu diminta untuk melampirkan portofolio, maka kamu perlu mencantukan daftar riwayat hidup atau curriculum vitae (cv) dalam portofolio kamu. Hal ini dilakukan agar perekrut dapat lebih mudah melihat resume kamu sembari melihat hasil karya yang pernah kamu buat.
- Menuliskan Motivasi, Tujuan dan Pencapaian
Salah satu hal terpenting dalam pembuatan portofolio adalah dengan menuliskan tujuan dan pencapaian. Tujuan dan pencapaian sangat penting agar perusahaan mengetahui visi dan misi karyawannya kedepan. Dalam penulisan tujuan, akan dibagi dua yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
- Menuliskan Keterampilan dan Pengalaman
Keterampilan dan pengalaman adalah hal yang teramat penting karena dari apa yang kamu tulis perusahaan bisa mempertimbangkan apakah kamu merupakan kandidat yang sesuai dan cocok untuk perusahaan atau tidak.
Dalam menuliskan keterampilan dan pengalaman, kamu dapat menambahkan keunggulan kamu dalam pekerjaan untuk lebih meyakinkan perusahaan. Misalkan keahlian desain apa saja yang kamu miliki.
- Contoh Hasil Karya, Pencapaian dan Penghargaan
Dalam portofolio hasil karya yang kamu cantumkan adlaah hasil karya yang menurut kamu merupakan yang terbaik selama kamu menjalani karir. Selain itu, tuliskan pencapaian kamu selama bekerja sebelumnya ataupun penghargaan yang kamu dapatkan karena prestasi kamu.
Sebaik apapun skill dan keahlian yang kamu miliki, akan sia-sia jika portofolio milikmu membosankan dan tidak informatif. Karena itu, sebaiknya kamu selalu update portofolio milikmu agar sewaktu-waktu bisa dipergunakan. Jangan lupa juga sesuaikan dengan bidang yang kamu tuju.
Jika persiapanmu sudah maksimal, peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang dilamar akan semakin besar pula. Selamat mencoba.