Asuransi & BPJS

Pilih Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?

Ajaib.co.id – Selain biaya kesehatan, biaya pendidikan termasuk yang paling mahal dan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, merencanakan masa depan pendidikan anak merupakan hal yang sangat penting. Apalagi, dengan laju inflasi yang mungkin akan membuat biaya pendidikan akan terus semakin tinggi sementara harga rupiah kian menurun. Dengan demikian, penting untuk menyiapkan tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan.

Sebagian orang memilih tabungan pendidikan sebagai cara mempersiapkan kebutuhan pendidikan anak di masa depan. Sebagian lagi lebih memilih asuransi pendidikan. Sekilas, mungkin Anda tidak dapat membedakan keduanya serta memilih mana yang lebih baik. Tidak perlu bingung, berikut ini adalah beberapa perbedaan dari asuransi dan tabungan pendidikan yang bisa menjadi pertimbangan Anda.

Perbedaan Tujuan Tabungan Pendidikan dan Asuransi pendidikan

Tabungan adalah simpanan uang di bank yang dapat ditambah seiring waktu untuk dimanfaatkan pada saat dibutuhkan. Ada beberapa jenis tabungan, salah satunya adalah tabungan rencana berjangka.

Tabungan pendidikan merupakan salah satu jenis tabungan berjangka, di mana tabungan direncanakan dalam jangka waktu tertentu hingga jumlah simpanan tercapai untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Tabungan pendidikan juga biasanya dilengkapi fasilitas asuransi jiwa. Sehingga apabila pemilik rekening meninggal dunia, maka ahli waris akan mendapatkan santunan.

Sementara itu, asuransi pendidikan merupakan salah satu produk asuransi yang berfokus untuk memberikan jaminan biaya pendidikan. Jaminan ini biasanya diperhitungkan hingga tertanggung mencapai perguruan tinggi. Besaran biaya yang didapatkan, akan disesuaikan dengan jumlah premi yang disetorkan setiap bulan.

Karena berbasis asuransi, maka jaminan biaya pendidikan tersebut bersifat proteksi. Sehingga, saat pemegang polis meninggal dunia atau mengalami suatu kejadian yang menyebabkannya tidak mampu membayar polis, tertanggung (anak) akan tetap mendapatkan biaya pendidikan sesuai perjanjian bahkan dengan tambahan uang santunan.

Tabungan Pendidikan Lebih Pasti, Asuransi Lebih Menjanjikan

Sama halnya dengan tabungan berjangka atau deposito lainnya, tabungan pendidikan juga mendapatkan bunga sesuai dengan ketetapan bank. Besaran bunga untuk tabungan pendidikan adalah sekitar 3-6% dikurangi potongan biaya administrasi. Tabungan pendidikan juga lebih aman dan pasti, karena setiap tabungan pendidikan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Dengan adanya jaminan tersebut, apabila selama jangka tabungan terdapat sebuah kejadian yang menyebabkan bank tidak dapat beroperasi atau mengalami masalah keuangan, maka tabungan nasabah tetap aman. Dengan demikian, nasabah tidak perlu khawatir uangnya tidak kembali.

Asuransi pendidikan tidak sama dengan tabungan. Dengan kata lain, tidak ada kepastian keuntungan yang dapat dijanjikan. Hal ini dikarenakan sebagian besar uang premi yang dibayarkan oleh pemegang polis akan diinvestasikan kembali oleh perusahaan asuransi. Sehingga, besaran keuntungan bagi pemilik polis asuransi sebenarnya sangat bergantung pada keuntungan dari investasi.

Asuransimemiliki kemungkinan imbal balik yang lebih tinggi dari tabungan pendidikan. Bahkan bisa mencapai 15% – 25% per tahun. Namun demikian, asuransi juga memiliki risiko yang sama terkena kerugian. Hal ini dikarenakan investasi dana pendidikan yang tidak menghasilkan keuntungan dan malah berbalik merugi. Pada asuransibesaran dana pendidikan yang dicairkan bisa lebih atau bahkan kurang dari yang direncanakan di awal perjanjian.

Asuransi yang resmi dan terpercaya berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun demikian, OJK bukan pihak penjamin bagi peserta asuransi. Apabila salah memilih perusahaan asuransi yang ternyata tidak dapat membayar pencairan polis, peserta asuransi harus berusaha menyelesaikan sendiri permasalahan antara peserta dan perusahaan asuransi tersebut.

Tabungan Pendidikan Lebih Fleksibel

Penentuan jangka waktu tabungan pendidikan serta asuransi pendidikan sama-sama ditentukan di awal pembukaan rekening atau asuransi. Hanya saja, jangka waktu tabungan pendidikan lebih fleksibel dengan setoran yang juga lebih kecil. Tabungan pendidikan bisa dipilih dari setoran mulai Rp 100.000 tergantung bank pembuka rekening.

Jangka waktu tabungan pendidikan juga lebih fleksibel, mulai dari satu tahun hingga puluhan tahun. Tabungan pendidikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kapan anak akan masuk sekolah dan hanya dapat dicairkan satu kali untuk setiap rekening tabungan. 

Apabila tabungan tidak jadi dicairkan, maka nasabah dapat mengajukan perpanjangan tabungan. Tapi, jika setelah dicairkan nasabah ingin meneruskan tabungan untuk jenjang pendidikan selanjutnya, maka nasabah dapat membuka kembali tabungan pendidikan baru.

Asuransi pendidikan Lebih Terencana

Berbeda dengan tabungan pendidikan, pada saat mengikuti asuransi pendidikan, maka asuransi tersebut lebih diperuntukkan bagi pendidikan anak hingga perguruan tinggi. Peserta asuransi tidak dapat menentukan sendiri jangka waktu asuransi. Lamanya jangka waktu masa pembayaran premi asuransiditentukan oleh usia anak.

Misalnya Pak Ari selaku peserta asuransi ingin membuka asuransi untuk anaknya Andi yang berusia 5 tahun. Maka, jangka waktu pembayaran premi asuransiadalah:  18 tahun (usia Andi masuk perguruan tinggi) – 5 tahun (usia Andi saat ini) = 13 tahun.

Akan tetapi, bukan berarti Andi hanya akan mendapatkan dana pendidikan saat hendak masuk kuliah saja. Sebagai perencana keuangan, pihak asuransi akan mengatur periode pencairan serta besaran dana setiap pencairan, agar kebutuhan dana pendidikan Andi dapat tercukupi hingga mencapai perguruan tinggi. Jadi, Andi akan mendapatkan dana pendidikan pada saat hendak masuk SMP dan SMA dengan besaran yang telah ditentukan.

Pada saat memasuki perguruan tinggi, selain mendapatkan sisa uang pertanggungan, Andi juga akan mendapatkan dana beasiswa setiap tahunnya selama 4 tahun (rata-rata kelulusan perguruan tinggi).

Apabila selama jangka waktu pertanggungan Pak Ari mengalami kejadian yang membuatnya tidak dapat memenuhi kewajiban membayar polis, Andi akan tetap mendapatkan haknya sesuai perjanjian. Selain itu, Andi juga akan mendapatkan santunan kematian apabila Pak Ari meninggal dunia.

Oleh karena itu, memilih perusahaan dan produk asuransi pendidikan yang tepat sangatlah penting. Perencanaan dana pendidikan pada asuransi memang lebih saksama. Namun demikian, apabila salah memilih perusahaan dan produk asuransi, maka risikonya juga lebih besar. Termasuk kemungkinan perusahaan asuransi tidak dapat membayar dana pendidikan karena bangkrut akibat salah investasi.

Artikel Terkait