Ajaib.co.id – Jika dilihat dari demografi investor di Indonesia, ada hal menarik yang cukup sayang jika tidak dianalisa. Hal semacam ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk Anda yang ada niatan investasi. Mungkin setelah membaca ulasan ini sampai selesai, keputusan Anda untuk investasi di usia muda menjadi semakin bulat.
Selama ini banyak yang masih berpikir jika investasi di usia muda kurang efektif. Maka dari itu beberapa tahun yang lalu jika dilihat dari demografi investor, rata-rata para investor di Indonesia adalah mereka yang sudah memasuki masa pensiun. Namun hal ini berbalik untuk saat ini. Perubahan tersebut bisa Anda lihat pada tahun 2019 kemarin.
Investor di Pasar Modal (SID) Didominasi Kaum Milenial
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total investor di pasar modal Indonesia atau Single Investor Identification (SID) di akhir tahun 2019 sudah mencapai angka 2,28 juta. Yang cukup mengejutkan adalah jumlah investor ternyata didominasi oleh kaum milenial atau yang berusia di bawah 30 tahun.
Meskipun jika dilihat jumlah asetnya masih kecil jika dibandingkan dengan total aset investor yang berusia di atas 60 tahun. Tetapi ini bisa dikatakan sebagai masa depan dunia investasi di Indonesia. Kenapa demikian?
Sepanjang tahun 2019, demografi investor kalangan muda atau yang berumur di bawah 30 tahun mencapai lebih dari 43,28%. Dari jumlah aset, investor yang memiliki aset terbanyak masih didominasi oleh usia di atas 60 tahun dengan total aset mencapai Rp243,49 triliun.
Meskipun dari segi jumlah, kelompok tersebut hanya sebesar 5.08%. Sementara itu posisi kedua diikuti oleh kelompok usia 51 sampai dengan 60 tahun dengan total aset mencapai Rp101,98 triliun. Atau 9,90% dari sisi kelompok usia.
Sementara itu, jika dilihat dari demografi jenis kelamin, kelompok laki-laki tercatat lebih banyak menjadi investor dibandingkan perempuan. Sepanjang tahun 2019, jumlah investor laki-laki tercatat lebih dari 53,27%. Sedangkan perempuan lebih kurang sebesar 40,43% dari total 2,28 juta.
Jika dilihat dari sisi penghasilan, investor terbanyak adalah yang memiliki penghasilan antara Rp10 sampai dengan Rp100 juta. Lalu diikuti oleh kelompok investor dengan penghasilan sebesar Rp100 sampai dengan Rp500 juta. Sementara itu posisi ketiga berasal dari kelompok investor dengan penghasilan di bawah Rp10 juta sebesar 12,69%.
Jika dirinci per instrumen investor, saham menjadi yang terbesar dengan jumlah 2,28 juta investor. Investor saham mengalami peningkatan hampir dua kali lipat atau sebesar 194% sejak tahun 2014.
Sementara itu, investor reksa dana juga mengalami jumlah peningkatan yang sangat signifikan. Bahkan peningkatannya hampir tiga kali lipat atau sebesar 345% sejak tahun 2014 menjadi sebanyak 1,5 juta investor.
Kemudian investor Surat Berharga Negara atau SBN juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Tercatat per Oktober 2019, investor BN tumbuh hingga 276% sejak tahun 2014 menjadi 304.321 investor.
Data demografi yang digunakan di sini adalah data pada 2019 lalu. Artinya untuk saat ini besar kemungkinan sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Yang menjadi pertanyaannya kemudian adalah apa alasan kaum milenial lebih memilih investasi untuk mengembangkan modalnya?
Keuntungan Mulai Investasi Usia Muda
Siapa bilang modal kecil menjadi penghalang untuk investasi. Meski modal investasi kecil, namun jika dilakukan sejak masih muda, Anda bisa merasakan banyak manfaatnya di kemudian hari. Hal ini disebabkan oleh:
Nilai aset dan kekayaan akan semakin meningkat
Investasi secara otomatis mampu meningkatkan nilai aset serta kekayaan yang Anda miliki. Aset yang dimaksud di sini tidak terbatas pada gedung atau properti lainnya. tetapi uang yang Anda miliki atau tersimpan sebagai dana investasi juga bisa dikategorikan sebagai aset.
Kategori aset seperti ini jika disisihkan untuk investasi pastinya akan berkembang semakin banyak. Dan berkembangnya aset pastinya berbanding lurus dengan berkembangnya kekayaan yang Anda miliki.
Merdeka dalam hal keuangan
Merdeka sering diidentikkan dengan kebebasan. Merdeka secara finansial bisa diartikan dengan bebas dalam hal keuangan. Dikatakan bebas karena bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari dengan kekayaan yang sudah dimiliki tanpa harus bekerja keras.
Aset yang Anda miliki jika diinvestasikan bisa mendatangkan uang yang akhirnya bisa mengisi pundi-pundi rekening semakin banyak. Dari sinilah Anda bisa menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan tanpa merasa khawatir lagi dengan kondisi keuangan yang Anda miliki.
Terhindar dari inflasi
Inflasi bisa dikatakan sebagai sesuatu yang wajar terjadi di setiap negara. Bisa dikatakan jika semua negara pasti mengalami inflasi. Meskipun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Bagaimana dengan tingkat inflasi di Indonesia?
Indonesia bisa dikategorikan sebagai negara dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi. Di sisi lain, inflasi memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perekonomian, utamanya dalam hal jual beli. Sebab bisa melemahkan daya beli masyarakat. Dan investasi termasuk salah satu cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari inflasi.
Menyiapkan masa depan yang lebih baik
Pada usia senja rata-rata penghasilan yang didapatkan akan berkurang dibandingkan saat Anda masih berada di usia produktif. Namun dengan berinvestasi sejak usia muda, bisa membantu Anda dalam mempersiapkan masa tua yang lebih cerah.
Untuk saat ini kesadaran anak muda untuk mulai berinvestasi bisa dikatakan cukup besar. Dan semua ini bukan berdasarkan dari asumsi. Tetapi disimpulkan dari demografi investor mulai dari tahun 2014 silam.