Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Di Masa Pandemi Covid-19

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ajaib.co.id – Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator adanya peningkatan pendapatan dalam suatu negara. Dalam masa Pandemi Covid-19, kita dihadapkan pada lesunya daya beli masyarakat akibat pembatasan sosial. Hal ini mengakibatkan banyak pemutusan hubungan kerja akibat penghematan operasional perusahaan.

Walaupun, pemerintah saat ini mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia belum dalam keadaan yang mengkhawatirkan, namun bukan berarti Indonesia dalam keadaaan yang baik-baik saja, lho. Apa saat ini kita sudah dalam keadaan terburuk? Bagaimana keadaan ekonomi Indonesia tahun depan? Yuk, baca ulasan berikut ini:

Keadaan Ekonomi di Tahun 2020

Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan menggunakan kapasitas produk nasional bruto (GNP) atau produk domestik bruto (PDB). Umumnya, pertumbuhan ekonomi identik dengan kenaikan kapasitas produksi yang direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan nasional.

Namun, selama masa pandemi Covid-19, produk domestik bruto berada pada posisi minus selama berbulan-bulan hingga pada akhirnya diumumkan bahwa Indonesia telah mengalami resesi. Dampak nyata dari pengumuman resesi tersebut adalah:

  • Banyak perusahaan bangkrut;
  • Meningkatnya jumlah pengangguran;
  • Menurunnya investasi;
  • Menurunnya daya beli masyarakat;
  • Turunnya harga pasar saham.

Kondisi resesi ditunjukkan dengan PDB yang turun di kisaran minus 0,3 sampai 5,1 persen. Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I 2020 hanya 2,97 persen, pada kuartal II minus 5,32 persen dan pada kuartal III minus 3,49 persen. Namun resesi bukan kondisi terburuk, lho. Kondisi terburuk dalam ekonomi adalah pada saat memasuki fase depresi.

Depresi ekonomi merupakan resesi ekstrim penurunan aktivitas ekonomi yang parah dan berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Depresi ekonomi biasanya ditandai dengan penurunan PDB dari level minus 14,7 persen hingga minus 38,1 persen. Biasanya depresi ekonomi bukan hanya dialami oleh satu negara saja, tetapi dialami oleh banyak negara.

Proyeksi Ekonomi Indonesia tahun 2021

Virus covid-19 menjadi pelaku utama anjloknya perekonomian dunia sehingga banyak negara saat ini berjuang untuk menemukan vaksin covid-19. Beberapa negara sudah menguji beberapa vaksin untuk menunjukkan seberapa efektifnya vaksin tersebut dalam mengatasi virus covid-19 dan mulai siap diedarkan tahun 2021.

Hal ini merupakan secercah harapan terhadap ekonomi di dunia termasuk di Indonesia. Lalu bagaimana keadaan ekonomi Indonesia setelah ditemukannya vaksin ini? Ada prediksi dari beberapa lembaga terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2021, yaitu:

1. OECD

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3 persen pada 2021 atau rebound dari perkiraan minus 3,3 persen pada 2020. Indonesia akan menjadi salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya diperkirakan sebesar 5%.

Proyeksi yang dibuat oleh OECD diasumsikan dengan penyebaran virus masih akan berlanjut dan ditangani dengan intervensi lokal.Namun, prediksi ini dibuat dengan mengasumsikan bahwa vaksin covid-19 belum tersedia pada tahun 2021.

2. ICAEW (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales)

Prediksi ICAEW memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,2 persen pada 2021. Dampak tingginya jumlah kasus Covid-19 dan cenderung terus meningkat di Indonesia mengakibatkan laju pemulihan ekonomi akan melambat. Indonesia merupakan ekonomi terbesar dalam kawasan ASEAN, sehingga proses pemulihan Indonesia akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi anggota kawasan secara keseluruhan.

Berdasarkan laporan ICAEW berjudul Global Economic Outlook Report dari Oxford Economics, pandemi covid-19 membuat kawasan Asia Tenggara mengalami perlambatan pertumbuhan terbesar sejak Krisis Moneter Asia pada 1997.

3. Bank Indonesia (BI)

Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 tumbuh sebesar 4,8 persen sampai 5,8 persen. Pemulihan ekonomi terjadi karena perbaikan ekonomi global serta stimulus fiskal yang diberikan pemerintah.

Berdasarkan pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan salah satu indikator yang menunjukkan perbaikan adalah mobilitas manusia pada sejumlah daerah telah meningkat dan angka penjualan eceran yang naik menunjukkan masyarakat mulai konsumsi.

Selain itu, indikator manufaktur Purchasing Managers’ Index (PMI) menunjukkan peningkatan pada level 50,8 pada Agustus 2020 dibandingkan pada Juli 2020 di level 46,9.

4. Pemerintah

Hampir sama dengan prediksi Bank Indonesia, Presiden Joko Widodo memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 4,5 persen hingga 5,5 persen. Hal ini akan ditopang dengan peningkatan konsumsi domestik dan investasi. Perkiraan tersebut juga tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 yang sudah disampaikan kepada DPR.

Mengutip kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa target tersebut cukup moderat mengingat saat ini kondisi perekonomian masih diliputi ketidakpastian. Menurutnya, faktor utama yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan dalam penanganan pandemi covid-19 disertai dengan kondisi pemulihan kinerja perekonomian global.

Faktor lainnya adalah melakukan upaya reformasi struktural sehingga meningkatkan kemudahan usaha. Dengan demikian akan menarik minat investor. Kondisi tersebut akan didukung oleh kebijakan fiskal yang bercorak counter cyclical, termasuk melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

5. Bank Dunia

Menurut bank dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,8 persen pada 2021. Mengutip dari kontan.co.id, Lead Economist World Bank untuk Indonesia, Frederico Gill Sander menyatakan  terdapat beberapa strategi untuk memulihkan kondisi ekonomi Indonesia antara lain memperluas program perlindungan sosial, mengatasi kesenjangan yang baru, serta mempercepat penerapan perawatan kesehatan seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu, keputusan pemerintah untuk mengalokasikan belanja dalam jumlah lebih besar pada sektor kesehatan dan perlindungan sosial, dan akan meredam dampak covid-19.

Nah, sekarang kamu sudah tahu, bahwa beberapa lembaga sudah memprediksi peningkatan ekonomi Indonesia pada tahun 2021. Menurut pendapat ahli ekonomi Sadono Sukirno, investasi memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, lho.

Nah, dengan berinvestasi dapat membantu kondisi keuangan kamu lebih baik lagi dan juga membantu negara ini pulih dengan cepat. Segera gunakan aplikasi investasi Ajaib yang menjadi wadah perantara investasi kamu dengan manager investasi terbaik dalam negeri. Tunggu apalagi? 

Artikel Terkait