Analisis Saham

Bedah Saham PBID, Bisa Jadi Koleksi di 2024

Ajaib.co.id – PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) merupakan perusahaan yang bergerak di industri plastik terpadu. Perusahaan dengan kode saham PBID ini memulai bisnis secara komersial pada tahun 1991.

Kegiatan utama bisnis PBID meliputi produksi dan pendistribusian produk kantong plastik, karung plastik bermutu tinggi, kemasan plastik dari polyethylene, polypropylene, hingga High Density Polyethylene, serta cangkir plastik, sedotan dan juga tali rafia.

Hasil produksi plastik dari PBID dipasarkan dengan merek-merek utama seperti Bangkuang, Dayana, Dayak, Cabe, Gapura, Jeruk, Liberty, PB, Pluit, Tomat, Sparta, Wayang, 222, dan 007. PBID memasok produk-produknya kepada konsumen akhir yang meliputi pasar tradisional, pasar modern, konsumen industri, hingga ekspor.

Mayoritas pemegang saham PBID didominasi oleh PT Alphen Internasional Corporindo dengan total 74,67 persen kepemilikan. Saham PBID mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa saham pada tahun 2017 dengan harga penawaran sebesar Rp850.

Saat ini harga saham PBID bergerak cukup positif, di mana pada perdagangan 30 Agustus 2024, harga saham ditutup di angka RP456 per lembar saham.

Walaupun begitu, apakah saham ini layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan fundamental perusahaan dan rencana bisnis yang akan dilakukan ke depannya? Yuk, kita bedah kinerja saham PBID.

Kinerja Saham PBID Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir

Berikut data ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan yang dapat dilihat (dalam triliun rupiah):

KomponenQ2 20242023202220212020
Total Pendapatan1,19 triliun4,70 triliun5,03 triliun4,44 triliun3,87 triliun
Beban Pokok Penjualan951,59 miliar3,84 triliun4,20 triliun3,57 triliun3,05 triliun
Laba Kotor248,11 miliar862,07 miliar828,17 miliar863,50 miliar818,68 miliar
Laba Bersih119,85 miliar374,15 miliar352,85 miliar413,89 miliar371,60 miliar
Total Aset3,10 triliun3,19 triliun3,04 triliun2,79 triliun2,42 triliun
Liabilitas517,14 miliar565,82 miliar594,33 miliar500,34 miliar498,61 miliar
Ekuitas2,58 triliun2,63 triliun2,44 triliun2,29 triliun1,92 triliun

Dilansir dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PBID berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp252,43 miliar pada paruh pertama tahun ini atau meningkat 50,82 persen yoy dibandingkan periode sama tahun lalu.

Hal ini membuat laba per saham dasar PBID tumbuh menjadi Rp33,66 per saham, dari semula Rp22,32 per saham.

Penjualan kantong plastik PBID menembus Rp2,48 triliun hingga Juni, tumbuh 5,7 persen yoy. Pasar domestik berkontribusi lebih dari 90 persen, sementara ekspor menyerap Rp51,30 miliar. Selain itu, segmen kemasan plastik menjadi backbone penjualan utama, disusul biji plastik mencapai Rp614 miliar, dan produk lainnya Rp173,5 miliar.

Beban pokok ikut terkerek mengikuti kenaikan penjualan, meskipun margin penjualan masih positif. Alhasil laba kotor tersisa Rp521,17 miliar.

Setelah terpotong ongkos penjualan hingga beban keuangan, PBID menghasilkan laba sebelum pajak menembus Rp329,62 miliar.

Balance sheet PBID akhir Juni mengalami kontraksi secara year-to-date. Jumlah utang hingga modal terpangkas tipis masing-masing menjadi Rp517,14 miliar dan Rp2,58 triliun. Sehingga aset perusahaan masih bertahan di angka Rp3,1 triliun.

Perusahaan masih menyimpan kas senilai Rp285,45 miliar, berkurang 17,98 persen dari awal tahun, akibat sejumlah keperluan dalam pos pendanaan.

Lalu, jika dilihat berdasarkan rasio keuangan, kondisi bisnis MPPA di periode Q2 2024 dalam keadaan yang cukup baik. Terkihat dari angka ROA dan ROE yang meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun data yang bisa dilihat berdasarkan ikhtisar keuangan untuk periode Q2 2021 hingga Q2 2024 dari informasi finansial perseroan:

RasioQ2 2024Q2 2023Q2 2022Q2 2021
Return on Equity (RoE)5,24%3,33%4,52%6,76%
Return on Assets (RoA)4,05%2,56%3,29%4,66%
Gross Profit Margin (GPM)20,98%16,87%18,85%21,65%
Operating Profit Margin (OPM)12,59%9,22%11,3%14,33%
Net Profit Margin (NPM)10,16%7,12%8,57%11,07%
Current Ratio (CR)464,75%528,13%306,13%361,00%
Debt to Equity Ratio (DER)21%18%30%29,00%

Riwayat Pembagian Dividen Saham PBID

Dividen saham menjadi salah satu pertimbangan investor ketika ingin membeli saham. Emiten ini termasuk salah satu emiten yang rajin bagi-bagi dividen ke pemegang sahamnya sejak pertama kali melantai di bursa. Berikut ini riwayat pembagian dividen saham PBID.

TahunDividenJenisImbal Hasil
2024160Tahunan8,33%
2023100Tahunan6,21%
2022110Tahunan6,21%
2021100Tahunan5,18%
202059Tahunan6,45%
201950Tahunan4,55%
201843Tahunan4,02%

Di tahun 2024 ini juga, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) telah membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Emiten produsen plastik kemasan ini telah membagikan dividen senilai Rp300 miliar, di mana setiap pemegang satu saham PBID akan mendapat dividen Rp160.

Dividen yang dibagikan PBID menghasilkan yield yang cukup atraktif. Dengan membandingkan dividen per saham dan harga saham terakhir saham PBID, maka dividen yang dibagikan menghasilkan estimasi yield  8,65%.

Prospek Saham PBID

Dilansir dari Bisnis.com, emiten kemasan plastik ini membeberkan strategi bisnis perseroan untuk mendorong kinerja sepanjang 2024 usai meraih Bisnis Indonesia Awards. Di mana, perseroan membidik kenaikan penjualan 10% tahun ini.

Direktur PBID Lukman Hakim mengatakan bahwa pihaknya masih optimistis terhadap outlook bisnis perseroan tahun ini, seiring dengan kebutuhan kemasan di sektor food and beverage (F&B). Adapun, PBID akan melakukan ekspansi penjualan ke wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur.

Sementara itu, laba bersih 2024 PBID menargetkan net profit margin berkisar 8% hingga 12%. Kendati demikian, Lukman mengatakan perseroan belum jor-joran untuk menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini.

Lukman menyampaikan bahwa perseroan masih memiliki utilisasi sebesar 70%, saat ini capex-nya untuk maintenance mesin dan untuk renovasi bangunan saja, kurang lebih sekitar Rp50 miliar.

Lukman juga menyampaikan bahw penjualan domestik PBID tersebar di berbagai wilayah di Indonesia meliputi wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara itu untuk penjualan ekspor, PBID mengekspor Eropa, Jepang, hingga negara-negara di Asia Tenggara.

Meski begitu, Lukman menyampaikan bahwa jumlah ekspor PBID tidak terlalu besar, masih di bawah 5% dari segi skalanya.

Mulai Investasi di Ajaib Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, obligasi, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait