Analisis Saham

Pergerakan Saham KOPI, Haruskah Perseroan Menunda Proyek?

Saham KOPI
Saham KOPI

Ajaib.co.id – Harga saham KOPI masih berada di level Rp540, setidaknya sejak 26-30 April. Pergerakan tersebut dipengaruhi oleh kinerja perseroan yang harus menunda beberapa proyeknya.

PT Mitra Energi Persada Tbk merupakan perusahaan pembangkit listrik, perdagangan dan distribusi gas, pertambangan batubara, serta jasa terkait lainnya. Perusahaan ini berdiri sejak 24 Februari 1981.

Awalnya, perusahaan bernama PT Adwitiya Alembana dengan fokus bisnis periklanan yang menawarkan layanan komunikasi strategis, perencanaan media, hingga menempatkan media yang lengkap dan terintegrasi.

Namun pada 2005, perseroan mengubah bisnis utamanya menjadi perusahaan investasi dan nama berganti menjadi PT Korpora Persada Investama. Pada April 2001, perseroan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham KOPI. Meskipun BEI menghapus PT Korpora Persada Investama dari lantai bursa pada Februari 2007.

Setahun kemudian atau tepatnya Januari 2008, nama perseroan berubah lagi menjadi PT Mitra Energi Persada. Lalu perseroan melakukan merger dengan PT Aldhi Pratama Bersama yang dimiliki oleh PT Mitra Energi Buana.

Pada 2014, perusahaan melakukan Reverse Stock Split 100 : 1 dan PT Mulya Tara Mandiri (MTM) menjadi pemegang saham utama sampai saat ini. Pada 4 Mei 2015, perseroan kembali melantai di BEI dengan harga perdana Rp395.

Adapun pemegang saham per 31 Desember 2018 adalah PT Mulya Tara Mandiri dengan porsi kepemilikan 62,86%, PT Palsin Anugerah Adil memiliki 10,48%, Shizuoka Gas Co., Ltd. mempunyai 7,50%, PT Global Perkasa Investindo dengan 7,50%, dan masyarakat dengan 11,66%.

Bisnis CNG Tetap Beroperasi Saat Pandemi

Meski pandemi 2020 banyak “menghantui” kegiatan bisnis, KOPI tetap beroperasi untuk menyelesaikan fasilitas gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG), Kontan.co.id (18/09/2020).

Direktur KOPI Husni Heron menjelaskan dalam paparan publik, perseroan sedang mengagendakan ekspansi fasilitas CNG dan pembangunan masih berjalan. Untuk menyelesaikan ekspansi ini, perseroan menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp20 miliar. Dana capex berasal dari internal operasi dan pinjaman bank.

Fasilitas CNG tersebut akan membantu KOPI dalam menyalurkan gas dengan truk tangki. Kegiatan ini melengkapi penyaluran gas perseroan yang saat ini masih dilakukan dengan pipa.

Target volume penjualan gas CNG dengan truk, lanjut Husni, akan menyumbangkan sekitar 10% dari total volume penjualan eksisting melalui pipa dan memiliki dua target konsumen. Meski demikian Husni belum menginformasikan jadwal operasional fasilitas CNG.

Selain itu, KOPI juga berencana untuk memperbaiki sejumlah pipa jaringan dan menggunakan capex sekitar Rp9 miliar. Saat ini, perseroan memiliki jaringan pipa gas industri kurang lebih 25 kilometer di Sumatera Selatan. Pipa tersebut menjalankan kegiatan usaha niaga gas bumi dengan pelanggan para perusahaan remah karet (crumb rubber) serta perusahaan pulp dan kertas di daerah tersebut.

Laba Bersih KOPI Turun Drastis

Sepanjang 2020, KOPI masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan dengan Rp198,21 miliar. Angka tersebut naik secara tahunan (year on year, yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp187,97 miliar.

Namun laba bruto anjlok yoy menjadi Rp51,71 miliar, tahun sebelumnya Rp53,30 miliar. Beban usaha masih bisa ditekan menjadi Rp 43,47 miliar, periode sebelumnya Rp49,38 miliar. Sedangkan laba bersih tergerus drastis menjadi Rp 922,97 juta, padahal pada 2019 perseroan mencetak Rp6,80 miliar.

Sedangkan total aset perseroan tumbuh menjadi Rp 185,40 miliar, tahun sebelumnya Rp148,79 miliar. Dengan total liabilitas sebesar Rp 98,03 miliar, periode 2019 Rp62,16 miliar, dan total ekuitas naik menjadi Rp 87,36 miliar, sebelumnya Rp86,63 miliar.

Kinerja KOPI

Selama lima tahun ini, terhitung sejak 2016 hingga 2020, kinerja keuangan KOPI masih mampu mencetak pendapatan. Hanya saja nilainya belum stabil alias masih naik turun. Bahkan perseroan sempat mencetak rugi bersih.

Kinerja KOPI sepanjang 2020 tak lepas dari dampak pandemi. Sehingga perseroan menerapkan sejumlah kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kinerja, yaitu:

–   Melakukan penghematan biaya. Karena adanya perubahan pendapatan dari sisi volume penjualan ke pelanggan pabrik kertas meningkat, tetapi volume penjualan ke pelanggan pabrik karet merosot.

–   Menerapkan efisiensi pada semua titik operasi. Seperti menerapkan work from home (WFH). Namun perseroan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja dengan para pegawai atau memotong biaya pegawai.

Sedangkan pada 2019, perseroan menjalankan strategi bisnis:

–   Mempertahankan laba perseroan.

–   Mengembangkan peluang ke daerah yang tidak terjangkau jaringan pipa.

–   Melakukan studi kelayakan terhadap investasi bidang logistik, distribusi energi, dan pembangkitkan gas bersama dengan mitra strategis perseroan, Shizuoka Gas Co., Ltd.

–   Menambah konsumen melalui pipa dan moda CNG serta teknologi co-generation.

Adapun rasio keuangan yang dikutip dari laman Ajaib, memperlihatkan penguatan pada ROA dan ROE meski masih minus. Perseroan juga masih mampu memenuhi kewajiban finansialnya, walau liabilitasnya bertambah.

Prospek Bisnis KOPI

Bisnis energi yang dijalankan oleh KOPI memiliki prospek cerah kedepannya. Sebab, setiap manusia membutuhkan energi untuk mendukung kegiatan mereka sehari-hari. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan perseroan sebelumnya.

Perseroan menggarap studi kelayakan tentang pembangkit listrik minihidro dan ekspansi fasilitas CNG. Namun bisnis KOPI rentan terhadap faktor eksternal seperti pandemi covid-19 atau perang dagang antara dua negara besar.

Jika hal itu terjadi, bisnis KOPI akan mengalami perubahan atau harus melakukan penundaan sejumlah proyek. Perubahan tersebut memengaruhi sisi operasional maupun finansial, termasuk pergerakan sahamnya.

Layakkah Saham KOPI Dikoleksi?

Tak ada acuan dalam membeli saham. Jika investor ingin pergerakan saham tak begitu “bergejolak”, pilih saham dengan kapitalisasi pasar besar dan masuk dalam indeks LQ45. Saham KOPI tidak masuk dalam kategori tersebut.

Pada penutupan bursa Jumat, 30 April, harga saham KOPI adalah Rp540. Harga tersebut betah bersarang di KOPI sejak 26 April.

Berdasarkan histori pergerakan saham, harga KOPI tertinggi di level Rp870 dan terjadi pada 2015. Bila kondisi dunia pulih dari covid-19 dan kegiatan kembali seperti, bukan tak mungkin harga saham KOPI dan kinerjanya bertumbuh. Namun jika belum, sebaiknya investor mengalihkan dananya ke saham lain.

Disclaimer

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait