Ajaib.co.id – Literasi keuangan khususnya investasi jangka pendek di Indonesia terus meningkat di kalangan anak milenial. Bukan hanya sadar akan fungsinya namun para anak muda ini juga mulai aktif untuk memulai investasinya. Ada berbagai instrumen keuangan yang sebenarnya tersedia namun ada beberapa investasi paling populer yang kerap jadi favorit.
Kesadaran untuk berinvestasi tumbuh karena milenial sadar bahwa kehidupan semakin sulit. Dengan harga kebutuhan yang terus meroket maka tidak bisa hanya sekedar mengandalkan penghasilan saat ini saja. Belum lagi jika ada kebutuhan mendadak yang perlu dana besar seperti biaya pengobatan atau menikah.
Untuk memenuhi kebutuhan finansial inilah maka berinvestasi menjadi salah satu solusi. Menjadi pemodal dianggap sebagai salah satu cara terbaik mengembangkan uang dalam jangka waktu panjang. Potensi pengembaliannya dinilai cukup menguntungkan meskipun memang ada risiko yang harus ditanggung.
Menjadi investor relatif lebih mudah dibandingkan berwirausaha untuk meningkatkan penghasilan. Meskipun bisnis memang cara jitu untuk menumpuk kekayaan namun butuk persiapan yang matang. Selain itu, tidak semua orang mampu menjalankan usaha dengan segala naik dan turunnya.
Sedangkan jika berharap pada suku bunga tabunganmu maka jelas itu hanya lah mimpi di siang bolong. Suku bunga yang ditawarkan lembaga perbankan di Indonesia hanya berkisar 0,5% sampai 2% per tahun. Jelas bukan besaran yang menjanjikan apalagi jika dibandingkan dengan laju inflasi.
Karena itu, akan lebih baik jika kamu memilik salah satu jenis investasi terbaik dan menunggu hingga hasilnya bisa dinikmati. Mungkin kamu tak akan kaya seketika itu pula namun progresnya jelas dan terpercaya.
Investasi Populer Sesuai Generasinya
Dalam dunia finansial, investasi bukanlah sesuatu yang asing. Namun, bagi anak milenial alias Gen Y, kata investasi menjadi hal baru bahkan belum banyak dimengerti. Generasi ini masih begitu awal dengan istilah investasi jangka pendek, investasi berjangka, ataupun investasi jangka panjang.
Hal ini wajar saja karena kaum millenial yang lahir di rentang tahun 1990 sampai awal 2000 ini memang baru mencapai stabilitas finansial. Ketika baby boomers alias orang tua mereka sudah lebih dulu mapan, generasi Y masih di terlalu muda maka generasi X saat ini sedang bergulat dengan tantangan ekonomi.
Anak-anak yang lahir ketika teknologi mulai dirintis ini memiliki ciri-ciri internet savvy namun juga masih menguasai prinsip konvensional. Generasi muda yang lahir pada tahun milenium ini memeliki keunggulan sekaligus kelemahan. Sehari-hari mereka harus menghadapi persaingan tinggi namun tetap bisa menerapkan prinsip tradisional.
Hal ini juga berlaku dalam dunia investasi. Kaum millennial diuntungkan dengan wawasan akan produk investasi kekinian yang berkembang dengan bantuan teknologi misalnya saja trading forex atau reksa dana. Namun generasi millennial tetap bisa menyadari kekuatan akan instrumen investasi lawas seperti emas dan deposito.
Ada banyak sekali pilihan instrumen investasi seperti investasi properti, investasi emas, investasi saham atau banyak lainnya. Setiap jenisnya punya karakter masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuanganmu. Hal yang perlu diperhatikan tentunya adalah kemampuanmu untuk mengurus dan memiliki investasi pilihanmu.
Misalnya saja bagi generasi baby boomer, properti dan lahan adalah bentuk investasi terbaik dengan potensi pengembalian dan keuntungannya. Namun di era sekarang, rasanya ini tidak sebanding karena paling tidak kamu harus mengeluarkan tenaga atau dana untuk membayar orang mengelolanya.
Beberapa orang mempertimbangkan untuk membeli emas sebagai investasi. Terlebih lagi kabar harga emas yang naik seketika beberapa waktu lalu. Hal yang harus dipertimbangkan adalah kamu butuh tempat aman untuk menyimpan logam mulia milikmu itu. Jika tidak punya paling tidak harus menyewa safe deposit box, belum lagi jika mempertimbangkan bahwa kenaikan harga emas sebenarnya relatif lambat.
Beda karakter memiliki pengaruh yang berbeda pula bagi investornya. Biasanya ini tergantung pada tujuan investasi yang ingin dicapainya. Biasanya, investasi kerap digunakan untuk memenuhi tujuan keuangan jangka panjang, tapi ada efeknya, yakni kerugian bila tidak tepat dalam memperhitungkan. Namun, ada pula investasi jangka pendek yang juga bisa dimiliki oleh generasi milenial.
Bahkan banyak yang mulai berinvestasi dalam instrumen jangka pendek ketika baru mulai belajar berinvestasi. Hal ini untuk melatih diri mengalokasikan dananya sekaligus merasakan nikmatnya hasil investasi. Selain itu, bagi anak milenial yang ingin memutar uang dengan hasil menguntungkan dalam waktu singkat, pastinya investasi jangka pendek menjadi solusi.
Apa itu Investasi Jangka Pendek?
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang memiliki jangka waktu pendek atau sekitar 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga maksimal 3 tahun. Di mana, investasi ini memiliki risiko yang rendah. Bahkan, mayoritas investasi yang masuk kategori ini cenderung memiliki nilai yang konsisten terus mengalami kenaikan meski dalam jumlah kecil.
Rekomendasi Investasi Jangka Pendek untuk Milenial
Apa saja investasi yang populer untuk kamu yang merasa generasi milenial? Yuk, lihat di sini.
1. Deposito
Deposito ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menabung. Namun, dalam deposito, kamu tidak bisa setiap waktu mengambil uang yang sudah didepositokan. Selain itu, kamu sudah harus menyiapkan dana yang cukup besar di awal untuk didepositokan. Semakin besar uang yang kamu simpan maka semakin besar pula imbal hasil yang bisa dinikmati.
Bunga deposito biasanya ditawarkan lebih tinggi dari bunga tabungan. Ketika kamu menggunakan produk deposito maka akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga tersebut. Intinya, semakin besar dana deposito yang dimiliki, maka semakin besar juga bunga yang bakal didapat.
Perlu diketahui juga kalau keuntungan bunga akan terkena pajak dengan jumlah tertentu. Pajak dalam deposito akan dikenakan bila nasabah mempunyai tabungan di atas Rp7,5 juta. Persentase pajaknya sebesar 20 persen. Sedangkan bila deposito masih di bawah Rp7,5 juta, tidak akan dikenakan pajak.
Dalam sebuah deposito, kamu bisa menentukan berapa lama jangka waktu untuk menyimpan uangmu. Biasanya, durasi deposito ini bersifat jangka pendek. Deposito dianggap cocok untuk para pemula yang ingin memilih instrumen investasi karena minim risiko. Jika memiliki dana yang menganggur dan tidak tahu cara terbaik mengelolanya maka sebaiknya didepositokan saja. Apalagi jika kamu mudah tergoda rayuan sale atau penawaran liburan ke luar negeri.
2. Peer to Peer Lending (P2P Lending)
Peer to peer lending sangat asing di telinga anak milenial dan masih terbilang jauh lebih muda dibandingkan dengan dua instrumen investasi sebelumnya. Namun keberadaanya mulai populer seiring dengan banyaknya masyarakat yang kesulitan akses pinjaman dan pihak masyarakat lain yang ingin menjadi pemodal.
Dengan peer to peer lending, kamu berkesempatan untuk berinvestasi pada kebutuhan peminjam, kepada peminjam manapun yang kamu pilih. Ada beragam platform yang tersedia di Indonesia. Nominal investasi dan keuntungan yang ditawarkan pun berbeda-beda. Ada yang Rp1.000.000, ada yang Rp5.000.000, bahkan ada juga yang Rp100.000.
Untuk setiap pinjaman yang diberikan, kamu selaku investor akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang ditetapkan. Namun biasanya akan ada sejumlah biaya atau potongan yang dikenakan tergantung dari platform yang kamu gunakan.
Investasi peer to peer lendingpun memungkinkan kamu untuk memiliki jenis investasi jangka pendek yang bisa dicoba mulai dari sekarang. Namun, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda apabila menerapkan efek compounding, di mana bunga dari imbalan hasil investasi yang kamu dapatkan terus-menerus diinvestasikan kembali.
3. Reksa Dana
Investasi reksa dana merupakan jenis instrumen yang wajib dimiliki anak milenial. Pasalnya, investasi ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan produk lainnya. Misalnya saja dalam hal permodalan, reksa dana memerlukan biaya yang paling bersahabat.
Membeli reksa dana di aplikasi Ajaib saja hanya perlu mengeluarkan dana Rp10.000. Kamu bisa mendapatkan produk investasi yang menguntungkan. Selain itu, berinvestasi reksa dana memberikan kemudahan bagi orang awam sepertimu.
Keberadaan manajer investasi yang handal dan berpengalaman memastikan danamu dikelola dengan optimal. Tak perlu bingung memutuskan langkah investasimu karena sudah berada di tangan yang berpengalaman. Reksa dana juga sekaligus memberikan peluang untuk diversifikasi yang merupakan langkah aman dalam berinvestasi.
Tiga jenis investasi di atas adalah investasi paling populer yang kini berkembang di kalangan anak milenial. Namun di kalangan investor sendiri saat ini juga investasi reksa dana semakin dikenal dan dianggap sebagai jalan baru mendapatkan kebebasan finansial. Terlebih lagi investasi ini memiliki keunggulan dengan adanya manajer investasi yang mengelola uangmu.
Apapun jenis investasi yang kamu pilih segera lah mulai melakukannya untuk hasil yang lebih baik pula. Kamu bisa berinvestasi lewat aplikasi Ajaib jika ingin terjun dalam dunia saham maupun reksa dana di Indonesia.
Tips Investasi Jangka Pendek
Umumnya, investasi jangka pendek tidak membutuhkan banyak analisis. Hanya beberapa instrumen saja yang membutuhkan riset lebih mendalam. Lalu apa yang harus kamu lakukan untuk investasi jangka pendek?
1. Pilih instrumen yang kamu pahami
Hindari untuk berinvestasi pada instrumen yang belum kamu kenal atau pahami. Jika kamu belum mengenalnya, cobalah pelajari dan kenali terlebih dulu. Saat ini ada banyak media yang bisa kamu gunakan untuk mempelajari instrumen investasi, misalnya saja Ajaib yang menyediakan berbagai informasi mengenai investasi dan tips berinvestasi.
2. Mulai dengan dana kecil
Meski risiko investasi jangka pendek rendah, sebaiknya jangan langsung memulai dengan dana besar. Mulai dengan dana kecil atau dana minimal. Saat ini investasi bisa dilakukan dengan modal mulai Rp10.000. Selain itu, pastikan kamu hanya menggunakan uang “menganggur”. Sehingga, investasimu tidak akan mengganggu kebutuhanmu.
3. Pilih instrumen dengan return tinggi
Tujuan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Jika memungkinkan, cobalah cari instrumen investasi yang menawarkan return tinggi. Ada beberapa investasi jangka pendek yang risikonya tinggi, jadi pastikan kamu benar-benar memahaminya sebelum menanamkan dana yang kamu miliki.
4. Lakukan diversivikasi dengan investasi jangka panjang
Return investasi jangka pendek umumnya memang kecil. Namun, kamu bisa tetap mendapatkan untung maksimal dengan memadukannya dengan investasi jangka panjang. Diversifikasi portofolio kamu sebaik mungkin dan pastikan nilainya tetap positif dan di atas inflasi.
Itulah beberapa hal mengenai investasi jangka pendek yang perlu kamu ketahui. Apapun investasinya, jangan lupa investasikan sekarang juga dana yang kamu miliki melalui Ajaib!