Ekonomi

Perdagangan Bebas Jadi Pemicu Perang Dagang

Ajaib.co.id – Semua orang secara sadar atau tanpa disadari sudah merasakan efek adanya globalisasi. Salah satu akibat dari globalisasi adalah adanya perdagangan bebas. Nah, dampak perdagangan bebas bukan hanya masyarakat dalam satu negara saja, tetapi seluruh masyarakat dunia.

Perdagangan bebas dilakukan dengan menjalin bentuk kerja sama dengan berbagai negara baik negara maju maupun berkembang untuk meningkatkan kegiatan perdagangan yang dapat memompa ekonomi negara. Kegiatan tersebut tentu akan membantu meningkatkan ekonomi negara, namun bisa juga memicu perang.

Perang yang dimaksud bukanlah perang dengan pertumpahan darah, lho, tetapi perang dagang dengan saling menjatuhkan harga dari negara lain. Akibat yang ditimbulkan tentu memengaruhi seluruh ekonomi secara massal. Bagaimana perdagangan bebas menjadi pemicu perang dagang? Yuk, simak artikel berikut ini:

Hasil Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas ditandai dengan adanya free trade agreement, atau perjanjian perdagangan bebas, antara dua atau lebih negara demi mengurangi hambatan impor dan ekspor di antara mereka. Mengurangi hambatan berarti barang atau jasa dapat diperjualbelikan melintasi perbatasan internasional dengan sedikit atau tanpa tarif, kuota, subsidi, atau larangan pemerintah yang dapat menghambat pertukaran.

Kebijakan perdagangan bebas dilaksanakan dengan kesepakatan formal yang berdasarkan pemahaman bersama dari negara-negara yang terlibat. Konsep kesepakatan multilateral ini mempunyai standar konsep yang baik terhadap perekonomian global yaitu, tidak adanya diskriminasi, mudah diprediksi, serta transparan.

Banyak produk yang dijual dalam pasar internasional, sehingga produk yang dipasarkan harus memiliki kualitas terbaik karena tingginya daya saing. Hal ini tentunya memicu naiknya pertumbuhan perdagangan, layanan, dan inovasi dari setiap negara. Tentunya negara kita sendiri juga memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

Di Indonesia, dampak perdagangan bebas yang diterima yaitu:

·     Terbukanya peluang investasi dari luar negeri;

·     Membuka peluang ekspor untuk pelaku usaha;

·     Meningkatkan daya saing produk lokal dengan meningkatkan kualitas produk; 

·     Memenuhi kebutuhan negara; 

·     Meningkatkan pendapatan negara;

·     Memperluas lapangan kerja.

Selain dampak positif, pasar bebas juga memiliki dampak negatif bagi Indonesia, lho. Salah satunya ditunjukkan dalam sektor pertanian yang kalah saing pada harga komoditas. Sebab harga komoditas pertanian Indonesia lebih mahal bila dibanding komoditas dari luar negeri. Kondisi ini akan memperburuk usaha pertanian dan perekonomian nasional. 

Selain itu, dampak negatif lain yang ditimbulkan adalah: 

  • Berperan dalam naiknya gaya hidup yang konsumtif;
  • Menyebabkan banyaknya produk luar negeri masuk ke Indonesia yang bersaing dengan produk lokal;
  • Menjadi bergantung pada negara maju;
  • Timbulnya persaingan tidak sehat antara negara maju dan negara berkembang.

Efek Perdagangan Bebas yang Memicu Perang Dagang

Perdagangan bebas adalah peluang bagi produsen dalam negeri untuk membuka bagian dunia lain. Bahkan, saat ini perdagangan bebas telah menjadi bagian dari sistem keuangan dan dunia investasi.

Luasnya pengaruh yang ditimbulkan akibat perdagangan bebas, membuat negara maju berlomba-lomba menanamkan pengaruhnya pada pasar internasional. Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya konflik perang dagang. 

Perang dagang adalah konflik ekonomi dengan melakukan kebijakan pembatasan impor antar-negara. Nah, pembatasan impor tersebut dilakukan dengan meningkatkan bea masuk barang, melarang barang tertentu untuk diimpor, menaikkan standar barang masuk lebih tinggi, membuat barang tertentu harus diuji lagi dan mendapat sertifikasi tambahan, dan lain-lain. Tujuannya hanya demi merugikan perdagangan negara lainnya sehingga negaranya memiliki kuasa terhadap pasar.

Perang dagang terbaru terjadi antara China dengan Amerika Serikat (AS). Saat itu, pernyataan Presiden AS, Donald Trump mengenai eskalasi bea masuk tarif impor untuk produk dari China, terutama aluminium dan baja menjadi pemicu perang dagang dengan China. Hal ini dikarenakan China mendominasi suplai baja pada pasar AS.

Nah, akibat kebijakan dari AS, China pun merespon dengan meningkatkan bea masuk tarif impor untuk berbagai produk AS, terutama kedelai, minuman anggur, dan buah.

Perang dagang antara AS dengan Cina justru berdampak perdagangan negara satu sama lain, lho. Pembatasan impor mengakibatkan inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi yang melambat. Sebab pembatasan impor mendorong kedua negara untuk mencari pasar lain.

Alhasil, kedua negara akan meningkatkan produk-produk mereka ke beberapa negara lain. Hal ini menyebabkan produsen baja dalam negeri merajai pasar lokal terganggu.

Nah, dampak dari melemahnya perekonomian AS dan China akan memberikan tekanan pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan seiring turunnya permintaan China atas produk-produk ekspor.

Perang dagang yang terjadi kemudian langsung direspon pada pasar modal. Kala perang dagang berlangsung, berdasarkan data RTI, Senin (6/5/2019), IHSG melemah 1,15 persen atau 72,48 poin ke 6.246,97. Indeks saham LQ45 turun 1,57 persen ke 981,71.

Seluruh indeks saham acuan ikut tertekan. Sebanyak 287 saham melemah dan menyeret IHSG ke zona merah. Nilai transaksi harian saham sebesar 4 triliun rupiah dengan aksi jual investor asing sebesar 383,87 miliar rupiah di pasar regular.

Efek domino yang ditimbulkan oleh perang dagang memberikan kerugian bagi semua pihak yang terlibat dalam perdagangan bebas. Bahkan, dampak tersebut juga merambah pada pasar modal yang selalu sensitif dengan isu perang dagang.

Semakin lama perang dagang berlangsung, maka semakin besar kerugian yang dialami oleh suatu negara yang terdampak langsung. Dalam pasar modal, hal ini membuat para investor banyak beralih ke instrumen investasi yang lebih aman seperti reksadana pasar uang atau obligasi.

Tentunya kamu juga tidak ingin mengalami kerugian besar akibat pengaruh perang dagang, bukan? Nah, mulailah berinvestasi lewat aplikasi investasi Ajaib, dana kamu akan dikelola oleh Manajer Investasi terbaik yang memberikan keuntungan yang optimal. Nah, tunggu apalagi? Segera miliki akun Ajaib ya. 

Artikel Terkait