Bisnis & Kerja Sampingan

Pentingnya Berita Bisnis untuk Perkembangan di Masa Depan

Ajaib.co.id – Berita bisnis terasa sebagai hal yang membosankan ketika kita masih kecil. Namun beranjak dewasa mungkin kamu menyadari bahwa sektor ini begitu penting untuk diketahui perkembangannya. Bahkan di tengah pandemi akibat Corona ini, tema bisnis dan keuangan terasa sangat penting bagi semua lapisan masyarakat.

Pandemi Covid-19, kebijakan New Normal sampai nama Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mungkin kerap kamu jumpai ketika menyimak berita bisnis. Berita dengan tema ini memang memiliki porsi yang cukup besar dibandingkan tema lainnya. Alasannya memang lini usaha memang memiliki peran dan pengaruh yang sangat luas bagi kehidupan manusia.

Sayangnya, bagi sebagian orang berita bisnis masih kerap sulit dipahami termasuk pula soal investasi. Salah satu alasannya karena penggunaan istilah yang belum awam. Jika pun suatu berita di dunia bisnis jadi pembicaraan masyarakat biasanya lebih karena unsur kehebohannya. Misalnya seperti skandal Garuda Indonesia yang membawa kargo ilegal pada akhir tahun 2019 lalu.

Namun sebenarnya kamu perlu lho secara rutin menyimak berita soal dunia keuangan. Paling tidak untuk sejumlah tema tertentu untuk meningkatkan wawasanmu. Apalagi jika saat ini kamu tertarik untuk terjun dalam dunia bisnis karena bisa memberikan inspirasi bagimu.

Berita Bisnis, Membosankan Namun Esensial Bagi Kehidupan Finansialmu

Siapa yang wajib mengonsumsi berita bisnis? Pasti jawaban otomatisnya adalah berita itu konsumsinya bapak-bapak! Padahal, jawaban yang benar adalah wajib dikonsumsi semua orang yang memiliki bisnis, ingin memulai bisnis, terutama entrepreneur muda. Lebih jauh lagi, berita ini wajib dipahami oleh semua orang karena pasti terkait dengan kehidupanmu.

Coba deh baca data bonus demografi dan index ketenagakerjaan. Saat ini, yang harusnya paling peduli dengan kondisi bisnis lokal maupun global, ya kaum milenial. Kenapa? Karena kaum milenial adalah mayoritas segmen usia produktif yang nantinya menjadi penentu arah perkembangan ekonomi.

Saat ini sedang terjadi booming startup yang dimotori kaum milenial, masa iya, berita bukan konsumsimnya mereka? Berita yang objektif adalah “dokter”nya bisnis, siap dengan informasi, pengamatan, analisa, ide, juga solusi. Bahkan para karyawan pun perlu mengonsumsi berita bisnis, demi mengetahui masa depan perusahaan tempatnya bekerja!

Seberapa Banyak Konsumsi Berita Bisnis yang Ideal?

Pernahkan kamu nonton serial televisi atau film yang menggambarkan bagaimana karakter pebinis memulai harinya? Kebanyakan penggambarannya adalah pebisnis yang sedang membaca koran, baik itu sambil berkendara di mobil atau menyantap sarapannya. Mungkin film memang adalah sebuah karya fiksi namun hal ini memang benar adanya.

Semua pebisnis unggul selalu menyempatkan harinya untuk membaca berita khususnya yang berkaitan dengan finansial, investasi dan dunia bisnis. Kebiasaan membaca seorang pengusaha bisa menentukan kesuksesannya karena ia sedang mengumpulkan data terbaru dan terakurat untuk riset kebijakannya.

Elon Musk, CEO sekaligus pendiri SpaceX, CEO Tesla Motors dan salah satu pendiri PayPal mengahabikan waktu untuk membaca setiap harinya setidaknya selama 5 jam, termasuk berita terbaru dunia. Sedangkan Bill Gates paling tidak menyisihkan waktunya untuk menyelesaikan membaca 1 buku setiap minggu dan melahan berbagai laporan ekonomi terbaru di untuk mengawali harinya.

Hal ini saja sudah membuktikan jika kebiasaan melahap berita dan buku memberikan hasil yang baik dalam hal kemampuan para pengusaha tersebut. Elon Musk terbukti memiliki wawasan yang amat luas dengan berbagai inovasi terbarunya. Begitu pula Bill Gates yang menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.

Sensus Ekonomi terakhir menunjukkan, entrepreneur Indonesia baru mencapai 3,1% dari jumlah angkatan kerja. Malaysia mencapai 5%, China 10%, Singapura 7%, Jepang 11%, dan Amerika Serikat 12%. Jika semua entrepreneur di Indonesia rutin mengonsumsi berita setiap hari, bayangkan betapa besar pengaruh berita bisnis pada situasi bisnis Indonesia.

Dalam wawancara terpisah, beberapa pebisnis menyatakan bahwa mereka rutin mengonsumsi berita minimal 1 jam di pagi hari ketika sarapan, lalu 1-2 jam di kendaraan menuju tempat kerja, lalu 1-2 jam di malam hari. Ideal atau tidak, faktanya pebisnis akan langsung memanfaatkan waktu luangnya untuk memonitor berita bisnis, guna mendapatkan informasi yang berguna bagi kebijakan bisnisnya.

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dalam Bisnis

Setiap berita dibuat dengan tujuan tertentu, sehingga materi penyajiannya didesain sedemikian rupa demi menggaungkan pengaruhnya. Ricardo Correa, PhD ’06GSAS, chief of the International Financial Stability Section of the Board of Governors for the Federal Reserve System menceritakan bagaimana sebuah pidato laporan bank sentral yang diliput oleh media massa bisa memengaruhi sentimen pasar terhadap kondisi ekonomi suatu negara.

Penggambaran berikutnya adalah ketika bank sentral mengkhawatirkan harga jual rumah di suatu area, lalu mereka mengemukakan argumen secara terbuka dalam sebuah liputan media masa, maka tak lama setelahnya, para pemilik rumah, bahkan calon pemilik rumah di area itu langsung mengubah perilaku bisnisnya sesuai dengan sentimen yang terjadi.

Banyak contoh lainnya ketika pemberitaan dari tokoh yang berpengaruh akan menentukan arah dunia bisnis. Misalnya saja pidato dari Gubernur The Fed, bank sentral Amerika Serikat yang bisa mempengaruhi pergerakan bursa saham. Adapula kabar soal kebijakan bisnis suatu negara yang bisa mengubah iklim usaha di wilayah tersebut.

Powerful banget ya berita itu! Karenanya jangan remehkan berita apapun, baik dari media massa ataupun media sosial. Sudah seharusnya semua pelaku usaha menyimak berbagai kabar terbaru agar bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan usahanya. Bukan hanya soal tren bisnis belaka namun juga akan regulasi dan perubahan pasar yang terjadi.

Kiat Memilah Aspek Bermanfaat Dalam Berita

Banyak aspek yang terdapat dalam sebuah berita. Data, overview, riset, analisa, ide, promosi, semua seringkali tersaji campur-aduk dalam rangkaian berita yang dikompilasi dari penjuru dunia. Sebagai bahan pengamatan, itu terasa ideal. Namun untuk dicerna sebagai bahan pemikiran bagi perumusan keputusan, kebijakan, apalagi solusi bisnis, para pebisnis harus extra hati-hati dalam memilah dan mempercayainya.

Menurut Zhi Da – professor of finance at the University of Notre Dame’s Mendoza College of Business, saat mengambil keputusan atau kebijakan, para pebisnis cenderung terpengaruh oleh keputusan pebisnis lain (influencer) sebelumnya. Pengaruh itu bisa membantu, tapi fatalnya sering juga menjerumuskan, karena kebutuhan tiap pebisnis berbeda.

Karenanya, profesional atau entrepreneur sejati harus selalu berhati-hati, rajin me-recheck dan kritis, agar bisa memilah yang terbaik. Cermati selalu aspek objektivitas, legalitas dan aktualitas dari tiap berita yang dibaca. Dengan demikian, hal ini bisa jadi pertimbangan yang matang dalam menentukan stratategi bisnis ke depannya.

Jadi, mulai sekarang jangan cuma baca berita gosip, mulailah pagi hari dengan membaca berita bisnis. Jika kamu tidak suka membaca koran, kamu bisa membacanya melalui internet ataupun media sosial lainnya. Saat ini sudah semakin mudah akses yang bisa kamu pakai untuk mendapatkan berita keuangan terbaru.

Jika kamu merasa bukan seorang pengusaha, paling tidak mengetahui berita bisnis terbaru akan membantumu mengatur perencaaan keuanganmu. Misalnya saja tren bisnis terbaru yang potensial untuk dijadikan lahan investasimu. Dengan tahu tren bisnis yang menjanjikan dari berbagai bisnis tersebut kamu akan tahu tempat yang tepat untuk menanamkan uangmu.

Kamu juga bisa lho mendapatkan update berita bisnis terbaru dari aplikasi Ajaib. Setiap hari selalu tersedia kabar terbaru yang berkaitan dengan dunia investasi dan usaha. Kamu juga bisa langsung mengeksekusi kabar yang kamu terima dengan langsung berinvestasi reksa dana lewat Ajaib.

Begitu banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan, yuk buruan install aplikasi Ajaib untuk keuangan yang lebih baik.


Artikel Terkait