Investasi

Harga Saham Mandiri Belum Stabil, Cocok Untuk Investasi?

Menabung atau Investasi? Harga Saham Mandiri Bisa Mengubah Persepsimu

Ajaib.co.id – Harga saham Mandiri mungkin bukan salah satu yang paling terjangkau. Namun jika ingin pilihan yang aman maka emiten ini bisa jadi pilihannya. Terlebih lagi dengan statusnya sebagai bank pelat merah dengan kinerja keuangan yang relatif bagus.

Kasus saham gorengan yang sempat mengguncang dunia investasi beberapa waktu lalu membuat banyak investor pemula meragu. Skandal itu jelas memberikans entimen tersendiri bagi pelaku pasar. Namun sebenarnya, kamu tak perlu khawatir jika pandai memilih saham dari emiten yang terpercaya.

Saham gorengan memang renyah dan murah namun dampaknya bisa mendatangkan penyakit dan mebuat gatal tenggorokan serta portofoliomu. Solusinya adalah bermain di saham papan atas dengan kinerja yang juga bertanggung jawab atas harga saham yang kamu miliki.

Misalnya saja saham Bank Mandiri (BMRI). Harga saham Mandiri pada perdagangan di pasar saham sesi pertama Rabu 5 Agustus 2020 ada di angka Rp5.500 per lembar. IHSG ditutup menguat tipis 8,56 poin atau 0,17% ke 5.083,56.

Total volume transaksi bursa mencapai 5,43 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,71 triliun. Sebanyak 165 saham menguat. Tapi, ada 221 saham turun harga dan 151 saham flat. Investor asing mencatat net sell Rp 245,89 miliar di seluruh pasar. Bank Mandiri mencatat penjualan bersih paling tinggi oleh investor asing hingga Rp47,5 miliar.

Harga saham Mandiri ini sebenarnya mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Bahkan pekan sebelumnya harga saham Mandiri ada di level Rp5.800. Emiten ini bahkan masuk dalam daftar saham yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing serta salah satu penopang kenaikan indeks yang terjadi belakangan ini.

Sebagai catatan, BMRI membukukan pertumbuhan laba setelah pajak sebesar 9,44 persen secara tahunan menjadi Rp7,92 triliun pada paruh pertama tahun 2020. Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income/FBI) sebesar 23,95 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp7,74 triliun.

Adapun, per 31 Maret 2020, pendapatan operasional tumbuh 13,46 persen secara tahunan, sedangkan dari sisi biaya operasional tumbuh 13,26 persen secara tahunan atau yoy dan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) tumbuh 26,19 persen yoy menjadi Rp3,4 triliun.

Sementara itu, Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba pada semester I 2019 sebesar Rp13,5 triliun atau naik 11,1% YoY. Pencapaian laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga yang naik 14,85% YoY menjadi Rp44,5 triliun dan penurunan biaya CKPN sebesar 21,28% serta diiringi dengan perbaikan kualitas kredit.

Penyaluran kredit rata-rata per semester I 2019 mencapai Rp690,5 triliun atau tumbuh 12,1% YoY. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh 2 segmen utama, yaitu corporate dan retail yang berfokus pada kredit mikro dan consumer.

Per Juni 2019 kemarin, pembiayaan segmen corporate tumbuh rata-rata 21,2% YoY dengan ending balance konsolidasi mencapai angka Rp338,4 triliun. Kemudian segmen micro banking tumbuh rata-rata 23,6% YoY. Adapun pertumbuhan segmen micro banking dengan ending balance konsolidasi bisa mencapai Rp110,4 triliun.

Harga saham Mandiri pun diharapkan masih bisa kembali dengan kinerja sektor perbankan yang juga terus menguat. Terlebih lagi dengankKebijakan penjaminan pinjaman untuk segmen korporasi non-UMKM dan non-BUMN memberikan dampak positif untuk sejumlah perbankan yang dilibatkan. Penjaminan kredit korporasi ini akan menggandeng 15 perbankan di Tanah Air dengan target kredit sebesar Rp 100 triliun hingga 2021 mendatang.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan perusahaan Indonesia, yang utamanya bergerak dalam sektor perbankan. Perusahaan ini beroperasi dengan nama Bank Mandiri yang meliputi produk tabungan, giro, dan deposito. Perusahaan ini juga menawarkan berbagai pinjaman, seperti KPR, pinjaman modal kerja, dan pinjaman investasi. Selain perbankan konvensional, perusahaan ini juga menawarkan layanan perbankan Syariah dan Asuransi.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merupakan salah satu bank plat merah dengan aset terbesar. Bagi mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia saham, kode saham Mandiri yaitu BMRI tentu sudah tak asing lagi, apalagi sahamnya termasuk salah satu yang likuid ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maka tidak heran harga saham Mandiri diprediksi akan makin meningkat.

Perbandingan Keuntungan Harga Saham Mandiri dan Deposito

Bagi generasi millenial kesadaran untuk menabung sudah lebih baik daripada generasi sebelumnya. Sebagian besar dari mereka pasti mempunyai simpanan dalam satu bank, bahkan ada yang di dua bank atau lebih. Selain faktor keamanan, mereka biasanya juga mengharapkan bunga deposito dari tabungannya tersebut.

Namun bagi yang memang ingin serius mengembangkan uangnya, deposito bukanlah pilihan yang tepat. Kenapa? Karena kamu bisa terlibat di dalam saham perbankan dan menginvestasikan uang di pasar saham untuk membuat uang bekerja lebih efektif. Banyak pilihan investasi saham perbankan yang bisa dipilih, salah satunya mungkin di Bank Mandiri, dilihat dari historis harga saham Mandiri memang menjanjikan untuk berinvestasi di Bank Mandiri.

Namun dengan kondisi perekonomian seperti yang terjadi belakangan, mungkin memunculkan pertanyaan apakah investasi saham adalah langkah yang tepat. Lebih jauh lagi, dibandingkan risiko dan peluangnya, mana yang lebih menguntungkan. Apakah harga saham mandiri atau deposito?

Coba cek perbandingannya:

Sebagai salah satu saham yang aktif ditransaksikan, tentu kamu penasaran bukan berapa kira-kira keuntungan yang didapat jika berinvestasi disaham Mandiri (BMRI) dalam kurun waktu tertentu? Saat ini harga saham Mandiri terpantau di Rp7.375 per saham. Mari kita hitung, pada 23 Januari 2009 harga saham ini tercatat pada level Rp875/saham. Jika dihitung dari selisih kenaikan harga saham, terjadi kenaikan sebesar 742.86%, tentu kenaikan harga yang cukup signifikan.

Misalnya, pada 10 tahun lalu kamu membeli 100 lot saham BMRI, modal investasi yang ditanamkan hanya senilai Rp8,75 juta. Jika kemarin harga saham Mandiri sebesar Rp7.375/saham, maka keuntungan yang bisa didapat bisa mencapai Rp73,75 juta.

Seandainya waktu itu kamu hanya punya uang Rp1 juta, maka jumlah uangmu sekarang bisa sampai Rp8,54 juta. Artinya uangmu sudah berkembang dalam 10 tahun ini. Dibandingkan dengan menabung di deposito Bank Mandiri-nya sendiri, bisa dipastikan uang kamu tidak akan bertumbuh sebanyak itu.

Pasalnya dalam 10 tahun terakhir rata-rata bunga deposito bank ditawarkan sekitar 6%. Jika diakumulasi 10 tahun, artinya uang yang ditempatkan di deposito tersebut hanya tumbuh 60%. Jauh sekali dengan investasi di saham BMRI. Dengan proyeksi harga saham Mandiri yang terus meningkat rasanya keuntungannya akan sebanding.

Jadi jelas di sini perbedaannya cukup signifikan antara menabung di bank Mandiri dan menginvestasikan uangmu di saham Mandiri. Tentunya bagi kamu yang ingin membuat uang bekerja lebih efektif, berinvestasi di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi opsi utama dibandingkan hanya menabung di Bank Mandiri.

Hasil dari tabungan tidak terlalu signifikan, memerlukan waktu yang lama untuk berkembang, belum lagi ada risiko terkena inflasi. Dibandingkan dengan investasi tentu hasilnya jauh berbeda. Hanya saja, memang masa pandemi ini perlu pertimbangan yang sedikit berbeda untuk mulai berinvestasi.

Jika deposito menjadi pilihan investasimu maka ada sejumlah aspek yang harus dipertimbangkan. Namun instrumen ini tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo karena setiap bank memiliki aturan penalti.

Besaran imbal hasil yang ditawarkan bank BUMN seperti Bank Mandiri mulai dari 4,25% untuk tenor satu bulan dan paling tinggi 5,50% untuk tenor 36 bulan. Jumlah minimal setoran deposito minimal Rp 10 juta. Jika mengambil pilihan paling tinggi, maka imbal hasil yang diterima 5,5% per tahun, tapi angka ini belum dikurangi pajak 20%, sehingga nilai return bersih sebesar 4,4% per tahun.

Namun kalau memiliki dana untuk mulai berinvestasi di pasar modal, kamu bisa memanfaatkan keuntungan lebih banyak. Apalagi dengan modal saham blue chip seperti BMRI. Kamu bisa mulai membeli saham ketika harga saham Mandiri terjangkau pada pertimbanganmu dan merasakan keuntungannya. Biar bagaimana pun, emiten perbankan terlebih dari bank BUKU IV jelas tidak akan mengecewakan.

Jadi apakah kamu memutuskan hanya menabung di Bank Mandiri atau berinvestasi di saham mandiri? Keputusan ada di tanganmu sendiri.

Artikel Terkait