Perencanaan Keuangan

Pengertian Hemat Bukan Berarti Pelit Lho, Ini Dia Alasannya!

pengertian hemat bukan berarti pelit

Ajaib.co.id – Di luar sana masih banyak orang yang salah persepsi tentang pengertian hemat itu seperti apa. Mereka banyak yang menganggap bahwa orang hemat sama saja dengan orang pelit. 

Orang hemat memang dikenal bukanlah sosok yang royal dalam hal pengeluaran. Sehingga, orang-orang hemat identik dengan kata “pelit”. Walaupun begitu ada beberapa hal yang harus diluruskan tentang persepsi tersebut.

Pelit dan hemat merupakan kedua kata yang memiliki makna yang berbeda. Orang-orang hemat umumnya tahu kapan mereka harus benar-benar mengeluarkan uang yang dimiliki untuk suatu hal. Sedangkan, orang pelit sebenarnya juga tahu kapan mereka harus mengeluarkan uang namun setiap keluar uang selalu merasa berat hati.

Orang pelit biasanya senang berdalih dirinya adalah si hemat, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Simak di sini perbedaan yang paling mencolok antara hemat vs pelit yang perlu kamu ketahui.

Pengertian Hemat dan Pelit Saat Berinvestasi

Ada yang bilang bahwa hemat itu pangkal kaya, tentunya peribahasa ini seringkali kita dengar saat masih sekolah dulu. Tapi apa batas antara hemat dan pelit dalam mengelola keuangan?

Ketika seseorang memiliki kebiasaan untuk berhemat, pasti mereka memiliki lebih banyak simpanan uang yang bisa dialokasikan untuk sesuatu hal yang bersifat produktif. Misalnya uang yang disisihkan setiap bulannya tersebut bisa digunakan untuk menabung dan investasi.  

Namun, bila hanya sekedar menabung dan investasi tentunya orang lain di luar sana pun juga bisa. Ada satu hal yang tidak boleh dilupakan ketika kamu berhemat dan menggunakan uangmu tersebut untuk investasi dan menabung yakni rutin dan konsisten.

Rutin dan konsisten menjadi kombinasi terbaik yang perlu kamu terapkan agar peribahasa “hemat pangkal kaya” bisa direalisasikan oleh milenial zaman now. Mengatur keuangan tidak bisa didapat tanpa dua hal ini

Bagaimana dengan orang pelit? Si pelit pun juga memiliki simpanan yang cukup banyak namun mereka sering takut bahwa uang yang digunakan nanti untuk menabung dan investasi hilang tanpa jejak begitu saja. Memang harus diakui risiko menjadi seorang investor adalah harus rela kehilangan uang sewaktu-waktu akibat berbagai hal seperti naik-turunya harga, inflasi, dll.

Inilah kesulitan jadi orang pelit saat berinvestasi. Untuk hal-hal yang pasti saja mereka enggan untuk mengeluarkan uang, bagaimana jadinya bila uang yang digunakan tersebut untuk perencanaan masa depan dan belum tahu proyeksi ke depannya akan menjadi seperti apa?

Hal ini menjadi gambaran bahwa orang pelit menyimpan uang tanpa tujuan. Sedangkan, bagi si hemat umumnya memiliki tujuan yang jelas mengapa menyimpan uang tersebut. Misalnya untuk diinvestasikan di saham atau reksa dana sebagal bekal masa depan nanti.

Kini, kamu bisa berinvestasi tanpa ribet dengan aplikasi Ajaib yang menawarkan saham dan reksa dana yang bisa kamu investasikan dalam satu aplikasi. Daripada uang yang kamu tabung digunakan untuk hal-hal tidak semestinya. Alangkah baiknya, kamu latih dirimu dengan membiasakan kebiasaan investasi sejak dini mulai dari hal terkecil dahulu misalnya berinvestasi di instrumen investasi minim risiko seperti reksa dana dengan biaya awal Rp10 ribu di Ajaib. 

Itulah perbedaan antara orang hemat dan orang pelit yang perlu kamu ketahui saat berinvestasi. Kalau kamu tipe investor yang mana nih?

Orang Hemat Memiliki Tujuan untuk Kepentingan Bersama 

Hal yang membedakan selanjutnya antara orang hemat dan orang pelit adalah dari sisi orientasi dan tujuan. Orang hemat umumnya memiliki tujuan untuk keperluan dan kepentingan bersama orang-orang yang ada di sekitarnya misalnya teman-teman dan keluarganya. Sedangkan, orang pelit seringkali dicap sebagai sosok yang cuma mau untung sendiri.

Misalnya ikut jalan-jalan bareng teman namun tidak mau patungan untuk membayar biaya transportasi dan sebagainya. Hal ini sangat identik dengan kebiasaan orang pelit yang hanya ingin menebeng saja dengan orang lain untuk meraih apa yang menjadi tujuannya. Bahkan, tak jarang kita melihat bahwa orang pelit sedikit agak licik dalam hal persahabatan dengan teman.

Tentunya berbeda dengan orang hemat. Walau membutuhkan waktu panjang untuk memilih barang, membeli barang, sampai mempertimbangkan harga, si hemat biasanya memiliki kemampuan untuk membedakan mana pengeluaran yang perlu dan mana yang bisa dihemat.

Contohnya, ketika kamu mengajak teman-temanmu untuk sama-sama bermain futsal. Kamu dan teman-temanmu akan saling patungan sama rata untuk membayar uang sewa lapangan tersebut. Misalnya harga sewa lapangan tersebut Rp200.000 dan yang bermain ada 10 orang berarti masing-masing pemain membayar Rp20.000. 

Ini adalah contoh persahabatan dari orang-orang yang tergolong hemat. Mengapa? Karena kamu mengundang teman-temanmu dengan saling berbagi rasa dan tidak ada satu pun pihak yang dirugikan. Ini adalah pengertian hemat dalam hal persahabatan yang bisa menunjukkan apakah kamu adalah orang yang hemat atau orang pelit.

Cara Mengubah Kebiasaan Pelit Menjadi Hemat

Orang pelit juga bisa merubah sikapnya dengan mengubah cara pandang mereka tentang uang. Kamu bisa membantu menjelaskan kepada mereka bahwa di dunia tidak ada satu pun hal yang abadi atau bertahan selama-lamanya.

Kamu bisa memberikan tips bagi mereka untuk menggunakan uang tersebut misalnya untuk membahagiakan orang-orang tercinta di rumah seperti orang tua. Tidak ada salahnya untuk menggunakan uang yang disimpan untuk mengajak orang tua jalan-jalan ke luar negeri sehingga sedikit banyaknya kamu sudah melakukan diversifikasi beban stres yang dimiliki kepada orang lain. Karena orang pelit lebih rentan dan berisiko terkena stres, studi ini dikeluarkan oleh Queensland University of Technology (QUT) di Brisbane, Australia.

Bagi kamu yang pelit, mulai pikirkan dan merencanakan masa depan, serta gunakan uang yang kamu simpan untuk hal-hal yang produktif dibanding hanya menyimpannya di celengan atau tabungan biasa tanpa adanya tujuan. Kamu bisa merencanakan keuangan untuk masa depan sebagai bekal dana pensiunmu nanti dengan berinvestasi di saham atau reksa dana saham lewat Ajaib. 

Hidup hemat, bukan berarti menghindari investasi keuangan. Kebiasaan berinvestasi juga merupakan salah satu bentuk diversifikasi keuangan yang sangat baik sebagai pelindung nilai kekayaan seseorang.

Artikel Terkait