Saham

Panduan Belajar Beli Saham Lengkap untuk Investor Pemula

belajar beli saham

Ajaib.co.id – Banyak sekali pemain baru yang berdatangan ke pasar modal, terutama berasal dari kaum milenial. Untuk investor pemula seperti ini, sangat dibutuhkan pemahaman mendasar dalam belajar beli saham dan mengenal saham itu sendiri serta pasar modal.

Hal ini bertujuan agar investasi saham yang dilakukan bisa memberikan keuntungan yang maksimal serta terhindar dari risiko pasar modal. Memang tidak mudah untuk belajar beli saham dan memahami semua ilmu mengenai saham tetapi kamu juga akan membahayakan diri kamu sendiri apabila kamu langsung menyelam ke pasar saham tanpa memiliki pemahaman mengenai belajar beli saham.

Apa itu Saham?

Sebelum bermain saham, ada baiknya kamu memahami apa itu saham? Saham disebut sebagai salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi karena di satu sisi, para investor bisa mengalami kerugian berbentuk capital loss.

Meskipun di sisi lain, para investor juga dapat meraup keuntungan hingga 20% bahkan lebih jika saham yang dipilih mengalami kenaikan. Maka itu, untuk dapat membuat strategi saham yang baik, diperlukannya belajar beli saham.

Untuk belajar beli saham, kamu harus paham definisi saham itu sendiri terlebih dahulu. Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas, yang mana dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan.

Klaim tersebut adalah aset perusahaan terkait serta berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berinvestasi dalam saham tentu saja bertujuan untuk mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya. Jenis keuntungan yang bisa didapatkan dengan berinvestasi saham terbagi menjadi dua:

  1. Capital Gain, selisih antara harga jual dan harga beli. Capital Gain terbentuk dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
  2. Dividen, pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Cara Mulai Membeli Saham Pertamamu

Lalu bagaimana cara untuk mulai beli saham? Berikut panduan untuk kamu yang masih dalam tahapan belajar beli saham:

1. Membuka Rekening Efek

Perlu diketahui, untuk bermain dalam pasar modal kamu diwajibkan untuk memiliki rekening terlebih dahulu, sama seperti ketika kamu akan memiliki sebuah tabungan. Namun ada letak perbedaannya. Jika saat kamu membuka rekening tabungan kamu akan datang ke cabang bank terkait, maka saat kamu membuka rekening efek (rekening saham) kamu akan datang ke perusahaan sekuritas.

Kamu pun juga bisa membuka rekening efek secara online yaitu melalui situs yang disediakan perusahaan sekuritas terkait. Untuk membuka rekening efek ini, biasanya kamu akan dimintai kelengkapan dokumen. Dokumen-dokumen yang biasanya dibutuhkan perusahaan sekuritas untuk membuka rekening, antara lain:

  1. Kartu Identitas, bisa berupa KTP atau Paspor.
  2. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  3. Fotokopi Buku Tabungan
  4. Fotokopi Kartu Keluarga
  5. Materai

Setelah membuka rekening, kamu akan diminta untuk menyetorkan dana. Setoran ini akan otomatis mengaktifkan rekening efek kamu. Jumlah dana setoran bervariasi tergantung perusahaan sekuritas yang kamu pilih. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah perusahaan sekuritas yang kamu pilih.

Perlu diketahui juga bahwa perusahaan sekuritas atau broker saham itu banyak jumlahnya. Di mana, biaya transaksi yang dikenakan kepada para investor berbeda-beda antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya.

Biaya transaksi di sini adalah biaya pembelian dan penjualan saham yang akan menjadi sumber pendapatan perusahaan broker yang bersangkutan. Misalnya, ada sekuritas yang menerapkan biaya 0,19 persen untuk pembelian dan 0,29 persen untuk menjual saham. Ada juga yang 0,15 persen pembelian dan 0,20 penjualan, dan lain sebagainya. Semuanya berbeda-beda tergantung sekuritas yang kamu pilih.

Selain itu, ada beberapa kriteria yang bisa kamu jadikan penilaian dalam memilih perusahaan sekuritas. Antara lain legalitas dan status resmi pengawasan oleh OJK, biaya atau beban yang ditanggung nasabah dalam setiap transaksi saham, dan fasilitas yang disediakan bagi nasabah, bisa berupa layanan aplikasi, konseling, maupun training saham.

Sudah banyak perusahaan sekuritas yang menyediakan fasilitas tersebut, seperti Sinarmas Sekuritas, Trimegah Sekuritas, BNI Sekuritas, dan lain sebagainya. Jadi, seharusnya tidak sulit untuk menemukan perusahaan sekuritas yang cocok untukmu.

2. Unduh Aplikasi dan Beli Saham

Aplikasi untuk trading saham bisa kamu unduh di situs perusahaan sekuritas terkait. Maka itu, menjadi penting untuk memilih perusahaan sekuritas yang menyediakan layanan seperti ini sehingga bisa memudahkan transaksi saham kamu ke depannya. Setelah mengunduh dan login menggunakan rekening efek milikmu, sekarang kamu bisa langsung membeli saham!

Namun, jangan terburu-buru! Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu harus belajar beli saham terlebih dahulu barulah terjun ke pasar modal. Pasalnya, tanpa belajar beli saham tersebut kamu sangat mudah terkalahkan dengan kejamnya kehidupan pasar modal. Ilmu ini nantinya akan membantu kamu dalam merancang strategi transaksi saham.

Membuat strategi ini bisa dimulai dari pertanyaan “apakah kamu membeli saham untuk investasi jangka panjang atau jangka pendek?”. Jika kamu ingin menjadi trader aktif yang bergantung kepada capital gain, maka kamu bisa menganalisis saham-saham yang kondisinya uptrend atau terus mengalami kenaikan.

Sementara itu, jika kamu lebih bertujuan untuk jangka panjang, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan blue chip. Saham blue chip adalah saham yang dimiliki perusahaan besar yang biasanya menghasilkan laba yang stabil.

Dapat dipastikan saham perusahaan-perusahaan besar ini tidak akan jatuh secara drastis di bursa. Contoh saham blue chip di Indonesia antara lain, saham Unilever (UNVR), saham Gudang Garam (GGRM), saham Bank BRI (BBRI), saham Astra Internasional (ASII), dan saham perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Pada aplikasi, akan tertampil harga per lembar untuk setiap saham perusahaan. Untuk membeli saham-saham tersebut, kamu bisa langsung klik tombol “buy” dan memasukkan jumlah lotnya. Minimal pembelian di bursa adalah 1 lot yang berjumlah sebesar 100 lembar.

Setelah klik tombol “buy” tersebut, kamu akan mendapatkan notifikasi bukti pembelian. Setelah itu, kamu bisa lanjut memantau pergerakan saham dan melakukan hal yang sama berulang ketika ada saham yang ingin kamu beli. Bagaimana, cukup seru bukan?

Memang mudah untuk mulai membeli saham dan terjun ke dalam pasar modal. Namun ingat, informasi mengenai saham berubah-ubah setiap harinya. Wajib hukumnya bagi para pelaku trading saham untuk selalu memperbarui isu-isu terkini mengenai ekonomi dan industri.

Dengan adanya info ini, kamu bisa selalu memprediksi harga saham suatu perusahaan sehingga mudah untuk kamu mengetahui saham perusahaan mana yang akan naik dan mana yang akan turun.

Nah, salah satu aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk membeli saham adalah Ajaib. Di Ajaib, kamu sebagai calon investor bisa memilih saham dan melihat beberapa perusahaan saham, serta mengecek kinerja perusahaannya dengan mudah. Bukan hanya itu, kamu juga bisa mulai untuk berinvestasi hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu.

Kamu juga tidak perlu ragu dan khawatir masalah keamanan, karena Ajaib sebagai aplikasi trading atau saham telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Sehingga seluruh dana yang kamu simpan didalamnya aman dan terjamin.

3. Disiplinlah dalam melakukan stop-loss

Ketika kamu sudah berinvestasi dan mengalami penurunan harga saham, jangan panik dan tetap tenang. Karena investasi saham ada untung dan ruginya. Sebab harga saham yang kamu beli pasti akan naik selama itu adalah saham yang memiliki prospek bisnis cerah.

Ketika melihat portofolio merah, cobalah tinjau emiten yang bersangkutan dengan seksama. Ketika penurunan disebabkan karena faktor fundamental keuangan, jangan ragu untuk melakukan stop loss.

Stop Loss sendiri adalah menentukan nilai batasan harga terendah untuk membatasi kerugian. Di mana, ketika pergerakan harga menyentuh nilai ini, maka sistem secara otomatis akan menutup order atau posisi tersebut.

4. Lakukan Diversifikasi saham

Diversifikasi investasi menjadi salah stu teknik yang digunakan investor untuk mengurangi risiko kerugian. Caranya adalah dengan membeli saham di sektor yang berbeda-beda seperti properti, perbankan, maupun consumer goods. Sehingga ketika sewaktu-waktu harga salah satu saham kamu turun akibat suatu hal, kerugiannya bisa ditutupi dari saham lain yang nilainya bergerak maju di industri berbeda.

5. Pilih saham dengan fundamental keuangan yang baik

Selain memilih saham LQ45, IDX30, atau bluechip kamu juga perlu memilih saham dengan fundamental keuangan yangbaik. Cek terlebih dulu portofolionya, rekam jejak usahanya seperti apa, dan kondisi keuangannya baik atau tidak sebelum kamu membeli saham tersebut. Dengan begitu kamu bisa menekan angka kerugian yang mungkin terjadi di masa depan dan menghasilkan return yang lebih banyak.

Artikel Terkait