Analisis Saham, Jadi Trader Handal, Saham

Mengenal Overbought dan Oversold dalam Strategi Trading

Ilustrasi analisis teknikal.

Ajaib.co.id – Dalam kegiatan trading, terutama di pasar saham, seorang trader pastinya tidak lepas dari grafik sebagai alat bantu dalam mengetahui kemana harga saham akan bergerak selanjutnya. Analisis tersebut disebut metode secara teknikal yang berguna dalam membuat keputusan apakah sebuah saham sedang overbought atau jenuh beli serta oversold atau jenuh jual.

Apa itu Overbought & Oversold?

Overbought merupakan kondisi di mana harga telah mencapai batas jenuh dari kenaikannya. Kondisi ini umumnya didahului dengan pergerakan uptrend yang sangat signifikan. Setelah kenaikan harga dirasa cukup, para trader dan investor yang sebelumnya mendorong harga dengan membuka order buy akan menutup posisi untuk mengambil profitnya. Di titik inilah harga dikatakan mengalami overbought.

Karena banyak pelaku pasar menutup posisi long dan melakukan profit taking, harga akan melemah setelah melalui level overbought. Semakin banyak trader dan investor yang mengakhiri order buy, maka semakin tajam pula penurunan harga yang terjadi setelah level overbought terlewati.

Sedangkan, oversold adalah kebalikan dari overbought. Di mana, kondisi ini mencerminkan harga yang telah mencapai batas jenuh dari penurunannya. Kondisi ini didahului oleh pergerakan downtrend yang tajam dan bisa terjadi karena sebelumnya ada dorongan sell dari para trader dan investor yang sangat besar. Ketika penurunan harga sudah dianggap terlalu ekstrim dan para pelaku pasar mendapat keuntungan dengan menutup posisi sell, di situlah oversold terjadi.

Indikator untuk Mengetahui Titik Jenuh Saham

Untuk mengetahui apakah investasi saham dalam kondisi overbought atau oversold, maka diperlukan indikator sebagai penunjuk arah atau kompas yang disebut indikator. Nah, salah satu jenis indikator yang banyak digunakan trader ialah berjenis momentum  yang dapat memberikan gambaran tingkat kejenuhan pergerakan harga.

Indikator momentum umumnya tidak menempel pada suatu chart (candlestick, line chart, bar chart) melainkan berdiri sendiri.

Biasanya terdapat di bawah work sheet dalam suatu range tertentu yang digunakan untuk menentukan kapan masuk kapan keluar.

Ada banyak indikator berjenis momentum, beberapa yang banyak digunakan dan mudah diaplikasikan ialah RSI, Stochastic, RSI, MACD, momentum, William %R, dan lain sebagainya.

Mengenal Oscillator pada Indikator Momentum

Oscillators ialah bagian dari indikator teknikal yang mengukur momentum pergerakan dan membandingkan harga saat ini terhadap range harga selama periode tertentu. Seperti pada indikator RSI bergerak di range (30,70) dan stochastic (20,80), dan lain sebagainya.

Indikator ini terletak di bawah grafik yang berguna untuk menentukan range rebound markets untuk melihat titik harga tertinggi dan terendah pada periode waktu tertentu, juga dapat menggambarkan Support/Resistance.

Grafik tradingview BBCA dalam

Jika harga cenderung bergerak di area bawah (panah hijau) kecenderungan untuk rebound ke atas cukup besar karena telah dianggap sedang di posisi rendah, sebaliknya jika harga bergerak di area atas (panah merah) maka harga berpotensi akan mengalami koreksi karena secara fluktuasi dianggap tinggi.

Indikator berjenis momentum ini sangat baik digunakan trader saat harga bergerak cenderung ke samping (sideways). Trader dapat memaksimalkan strategi buy low dan sell high, yakni membeli di dekat area oversold dan menjual di dekat area overbought.

Baca juga: Cara Baca Grafik Saham: Pasti Bisa Asal Mau Belajar!

Mengenal Istilah Divergence dalam Indikator Momentum

Divergence merupakan kondisi yang saling bertentangan atau penyimpangan. Dalam indikator bersifat momentum bisa saja terjadi kondisi harga saham mengalami penurunan tetapi indikator justru bergerak naik.

Divergence
Sumber: inbizia

Dalam kondisi terjadi divergence antara harga dan indicator (MACD, Stochastic, CCI/RSI), maka ada kemungkinan akan terjadi reversal memiliki probabilitas yang tinggi.

Dalam hal gambar di atas, meskipun trend stochastic bergerak turun, tetapi harga saham bergerak naik (higher high), dalam kondisi tersebut harga saham justru cenderung naik mengikuti trend besarnya.

Baca juga: Pentingnya Memahami Indikator Teknikal Saham bagi Pemula

Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal

Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait