Ajaib.co.id – Saat ini banyak orang yang mulai mencoba menjadi trader. Hal ini tidak lepas dari pengaruh media sosial dan mudahnya akses yang diberikan untuk berinvestasi. Nah, bagi yang ingin memulai menjadi trader, kamu harus mengetahui dan memahami istilah yang muncul pada saat melakukan trader.
Dengan memahami istilah tersebut, akan menambah wawasan kamu dan membantumu lebih mudah dalam melakukan trading. Nah, untuk melakukan transaksi jual beli saham, para trader harus melakukan open order. Nah, apa itu istilah open order dan apa kegunaannya dalam melakukan trading? Yuk, simak artikel berikut ini:
Apa itu Open Order?
Open order adalah bentuk pesanan untuk membeli (buy) ataupun menjual (sell) pada posisi harga yang diinginkan. Nah, artinya trader bisa menentukan target posisi harga secara langsung (instant order) sehingga trader bisa menentukan keuntungan ataupun kerugian yang terjadi berdasarkan kondisi market yang sedang terjadi.
Sebagai trader pemula, penting untuk memahami apa manfaat yang ditimbulkan dari open order. Penentuan posisi harga ini mempengaruhi jumlah permintaan atau penawaran yang ada dalam perdagangan saham, lho.
Sebenarnya semua saham bisa digerakkan harganya atau menjadi objek penggorengan, baik saham yang small cap maupun saham big cap. Namun untuk bisa menggerakkan harga saham big cap pastinya memerlukan suntikan dana yang sangat besar.
Open Order Penentu Order Fiktif
Para pelaku yang dapat menggerakkan harga saham tentu saja memiliki modal dana yang fantastis sehingga dalam dunia saham dikenal dengan sebutan bandar. Mereka sering menggerakkan saham yang berkategori small cap, saham murah, saham lapis kedua atau ketiga, atau saham yang baru IPO. Lalu, apa hubungannya dengan open order?
Untuk memilih harga yang diinginkan, para trader akan melakukan open order baik beli ataupun jual. Namun, berbeda dengan bandar, mereka akan memasang order beli atau jual yang palsu.
Caranya, bandar akan melakukan order beli atau jual pada posisi harga terbaik, namun begitu harga saham sudah hampir mencapai posisi harga order bandar, maka seketika para bandar melakukan penarikan order beli/jual atau withdraw. Hingga volume permintaan/penawaran pada harga beli/jual turun atau naik secara drastis.
Hal ini dilakukan berkali-kali agar saham tersebut terkesan saham aktif dalam perdagangan. Hal ini tentu menarik minat investor lain untuk masuk melakukan transaksi. Ketika sudah banyak investor yang masuk ke dalam transaksi, bandar akan menjatuhkan harga saham, sehingga banyak investor yang ‘nyangkut’ akibat aksi goreng saham ini. Nah, untuk itu sebagai trader pemula, penting untuk memerhatikan book order suatu saham. Book order adalah kumpulan seluruh open order jual dan beli.
Apabila dalam suatu saham terdapat order yang tebal, lakukan pengecekan terlebih dahulu karena bisa jadi ada order palsu. Untuk membuktikannya, kamu dapat memerhatikan apakah saham tersebut sering ada order besar yang tiba-tiba hilang tanpa terjadi transaksi. Memang tidak mudah untuk mengetahui apakah transaksi suatu saham memang murni akibat transaksi perdagangan atau akibat digerakkan bandar. Namun, melihat jumlah order dan memerhatikan fundamental perusahaan, setidaknya akan mencegahmu terjatuh dalam saham gorengan bandar.
Batas Waktu Melakukan Order
Dalam melakukan order, tentu ada waktu yang harus diperhatikan. Pada bursa saham, perdagangan dibatas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), lho.Hal ini tentu berbeda dalam pasar valas (forex) ataupun pasar crypto yang tidak ada batas waktu atau berlangsung sepanjang hari selama 24 jam. Artinya trader dapat melakukan order jual atau beli efek kapan saja. Namun, dalam bursa saham, waktunya telah ditentukan yaitu mulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.49.59 WIB atau waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Dalam bursa saham, terdapat beberapa jadwal perdagangan yang ditentukan berdasarkan jenis pasarnya. Nah, dalam pasar reguler, waktunya berlangsung pada sesi I atau pukul 09.00 sampai 12.00 WIB dan sesi II pada 13.30 sampai 15.49.59 WIB untuk hari Senin – Kamis. Sementara pada hari Jumat, sesi I dibuka pukul 09.00 sampai 11.30 WIB dan sesi II pukul 14.00 sampai 15.49.59 WIB.
Lalu, dalam Pasar Tunai hanya terdapat 1 sesi saja untuk melakukan trading, yaitu pukul 09.00 – 12.00 WIB untuk hari Senin – Kamis dan pada hari Jumat pukul 09.00 sampai 11.30 WIB. Sementara waktu perdagangan dalam pasar negosiasi hampir sama dengan pasar reguler, namun yang membedakan adalah waktu penutupannya yaitu hingga pukul 16.15 WIB.
Pentingnya mengetahui hal ini dalam open order agar pembelian atau penjualan tidak ditolak. Melakukan open order diluar jam perdagangan maka, sistem BEI akan melakukan auto rejection atau penolakan secara otomatis.
Nah, walaupun demikian, dalam pasar regular kamu bisa melakukan perdagangan di luar waktu yang ditentukan. Kok bisa? BEI menyiapkan waktu tambahan diluar waktu normal untuk bertransaksi sebelum pembukaan atau pre- opening dan sebelum penutupan pasar atau pre-closing.
Untuk sesi pre-opening dilakukan 2 kali yaitu, yang pertama pada pukul 08.45 sampai 08.55 WIB dan yang kedua pada pukul 08.55 sampai 08.59.59 WIB. Sesi pre-opening umumnya dimanfaatkan investor untuk mengambil posisi harga dengan memprediksi arah pasar. Artinya memprediksi pasar pada hari itu akan naik maka posisi beli yang akan dipasang, dan demikian sebaliknya.
Sementara sesi pre-closing mulai berlangsung pada pukul 15.50 hingga 16.05 WIB. Perlu menjadi catatan pada sesi ini transaksi yang terjadi hanya pada harga penutupan.
Namun, di tengah pandemi Covid-19, BEI memberlakukan aturan baru dalam waktu perdagangan, yakni sesi I dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup 30 menit lebih cepat menjadi pukul 11.30 WIB. Sementara pada sesi II, jadwal perdagangan dimulai pukul 13.30 sampai 15.00 WIB setiap harinya.
Nah, kamu sudah mengetahui mengenai kapan bisa melakukan order dan memprediksi saham gorengan lewat order, kan? Nah, tunggu apalagi? Segera miliki akun Ajaib ya.