Ajaib.co.id – Apakah kamu bosan dengan lingkungan kantormu saat ini? Ataukah lelah menghabiskan banyak waktu untuk perjalanan pulang pergi rumah ke kantor? Keinginan untuk memulai hidup baru di luar Jakarta atau setidaknya menjelajahi suatu negara pasti pernah muncul di benakmu di saat lelah bekerja. Ada banyak destinasi negara yang mungkin menjadi pilihan untuk kamu memulai lembaran baru.
Amerika Serikat bisa menjadi opsi, tapi sayangnya di beberapa kota besar, waktu yang dihabiskan untuk berangkat dan pulang dari kantor masih banyak, bagaimana dengan Australia? Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia ini menjadi salah satu destinasi populer bagi individu untuk memulai hidup baru di negara baru. Namun, Apa yang harus dilakukan untuk migrasi ke Australia?
Sebelum memutuskan untuk pindah, banyak hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan dan kamu siapkan, seperti riset tentang Australia untuk membantu kamu sedikit memahami negara yang nantinya akan kamu tinggali. Selain itu, hal-hal lain yang berhubungan dengan kelangsungan hidup kamu juga harus menjadi perhatian sebelum kamu memutuskan untuk migrasi ke Australia.
Kenapa Individu Migrasi ke Australia?
Dari banyak negara dan benua, Australia menjadi salah satu negara populer bagi individu di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan Australia menawarkan kehidupan bekerja dan pribadi yang seimbang dan didukung dengan salah satu sistem edukasi terbaik di dunia, jika kamu ingin melanjutkan studi sambil bekerja.
Untuk migrasi ke Australia cukup mudah, selain karena penduduk negara tersebut mayoritas menggunakan Inggris untuk bahasa sehari-hari, banyak penduduk Indonesia yang juga tinggal dan bekerja di sana, seperti di Brisbane, Melbourne, atau Perth yang berada di Australia barat. Jadi keputusan untuk pindah ke Australia merupakan opsi yang tepat karena kamu tidak akan merasa terlalu asing sebagai pendatang baru.
Dari kota-kota yang ada di Australia, Melbourne dan Sydney adalah kota yang kepadatannya lebih rendah dari Jakarta, tapi tetap menghadirkan kesan kota metropolitan. Perth dikenal sebagai kota yang tenang, tapi beberapa tahun terakhir popularitasnya meningkat sebagai destinasi wisata. Jika kamu menyukai kopi, Melbourne merupakan kota yang terkenal akan budaya kopi dengan coffee shop yang jumlahnya tidak terhitung tersebar di penjuru kota.
Namun, apakah pindah ke Australia akan meningkatkan taraf hidup kamu dan apakah mampu melengkapi semua kebutuhan untuk hidup lebih baik yang didamba-dambakan selama ini?
Sistem Edukasi Australia
Jika kamu pindah ke Australia sebagai orang tua yang memiliki anak, masa transisi tidak akan membuat mereka tertahan lama, sebab tahun ajaran baru dimulai dari bulan Januari, di tingkat dasar hingga yang tersier. Kebanyakan siswa sekolah menengah yang pindah ke Australia kerap kali ditemukan lebih memahami Matematika dan Sains dibandingkan teman-teman sebayanya. Yang perlu diperhatikan adalah, di pendidikan Australia, siswa berkebutuhan khusus mendapat dukungan yang lebih baik dari institusi pendidikan.
Untuk pendidikan tingkat tinggi (SMA), murid-murid di Australia cenderung menyelesaikan kelas 12 di saat umur mereka mencapai 17 tahun, sehingga seorang anak dapat melanjutkan pendidikan ke universitas, yang tentunya juga dimulai pada bulan Januari. Untuk tingkat sarjana, dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 tahun untuk bisa selesai kemudian bisa memilih untuk melanjutkan bekerja atau mengambil gelar postgraduate (S2).
Cuaca dan Iklim di Australia
Cuaca di Australia berbanding terbalik dengan negara-negara di belahan Bumi Utara, misalnya Amerika Serikat. Jadi bersiap-siaplah untuk menjalani Hari Natal yang terik dan musim dingin di bulan Juni.
Musim dingin di Melbourne dianggap lebih keras dibandingkan di Perth, Brisbane, atau Sydney yang basanya cukup ringan. Untuk musim panasnya, tidak ada kota yang tingkatnya panasnya lebih rendah, semua kota di Australia ketika musim panas betul-betul panas dengan suhu bisa mencapai 40 derajat. Penduduk Indonesia yang memutuskan untuk migrasi ke Australia tentu akan senang dengan udara yang lebih kering yang dimiliki Australia, sebab mereka tidak perlu khawatir akan berkeringat setelah selesai mandi.
Biaya Hidup di Australia (Melbourne)
Sama seperti di negara-negara lain, biaya hidup di Australia bervariasi tergantung di mana kamu menetap. Jelas, tinggal di kota kecil seperti Newcastle akan membebani dengan sebagian kecil dari apa yang harus dijalani, sebut saja Sydney.
Biaya rerata hidup berikut ini berdasarkan data Numbeo.com merupakan biaya hidup di pusat Kota Melbourne yang memiliki komunitas besar warga negara Indonesia. Jika kamu memperhatikan banyak warga Indonesia yang memutuskan untuk menjadi warga tetap dan tinggal di pinggiran kota dengan biaya hidupnya jauh lebih rendah.
Jika dihitung di tahun 2020 dengan nilai tukar mata uang AUD $1 adalah Rp9.702, berikut adalah rinciannya. Untuk biaya makan di restoran terjangkau, kamu harus mengeluarkan uang sekitar Rp156.000, seloyang roti 500 gram seharga Rp25.000, 12 butir telur Rp38.000, daging sapi 1 kg seharga Rp132.785, biaya menyewa apartemen dengan satu kamar tidur di pusat kota sekitar Rp17.000.000 atau jika memutuskan untuk membeli apartemen di pusat kota, kamu bisa mengeluarkan uang sekitar Rp84.143.171.
Kemampuan yang Dibutuhkan di Australia
Warga negara Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bekerja di Australia. Beberapa pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan sebagai referensi jika kamu memutuskan migrasi ke Australia, antara lain akuntan, mekanik motor, arsitek, manajer proyek, pekerja pengasuh anak, teknisi pendingin ruangan, tukang roti, koki, dokter gigi, terapis, hingga guru.
Prosedur Migrasi ke Australia
Setelah semua riset sudah kamu lakukan, yang kamu harus lakukan selanjutnya adalah menyiapkan berkas penting untuk tinggal di Australia sesuai dengan tujuan menetap hidup, salah satunya adalah untuk mengajukan permohonan Visa Australia.
Jika kamu ingin pindah ke Australia untuk mendapatkan visa bekerja sementara, kamu harus mencari pekerjaan di Australia dan meminta perusahaan untuk memberikan sponsor. Bagi yang ingin memiliki bisnis & kerja sampingan di Australia, kamu membutuhkan visa bisnis, dan terakhir visa independen bagi yang ingin pindah tapi belum memiliki pekerjaan, kamu bisa mengikuti tes keterampilan dan harus lulus untuk mendapatkan visa ini.
Sumber: Migrating to Australia – Cost of Living, Annual Salaries and Taxes, dengan perubahan seperlunya.