Ajaib.co.id – Beberapa tahun terakhir ada istilah yang cukup sering digunakan di internet, yaitu BPJS, tetapi bukan Badan Penyelenggara Jaminan Nasional, tetapi Budget Pas-pasan, Jiwa Sosialita. Sebuah istilah untuk individu yang memiliki gaya hidup melebihi kemampuan finansial mereka. Jika kamu punya teman yang sering ke luar negeri, tetapi utangnya banyak atau salah satu keluargamu yang suka membeli barang bermerek tetapi tagihan kartu kreditnya menumpuk, bisa dipastikan mereka adalah penganut BPJS.
Mari kita akui bahwa gaya hidup melebihi kemampuan finansial sudah menjadi hal yang biasa di kehidupan sehari-hari, terlebih bagi generasi milenial. Kartu kredit, media sosial, dan peer pressure (tekanan sosial) menjadi faktor utama individu sulit untuk mengelola keuangannya. Jika kebiasaan tidak diatasi, target finansial yang kamu rencanakan tidak akan terwujud atau lebih parahnya lagi kamu tidak akan memiliki dana yang cukup untuk masa pensiun nanti.
Jika kamu tak ingin membayar tagihan selama hidup atau dikelilingi oleh utang di mana-mana, berikut lima tanda bahwa gaya hidup seseorang sudah melebihi kemampuan finansialnya beserta cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Mengeluarkan Uang Karena Peer Pressure
Masalah yang paling sering dialami individu, terutama milenial adalah mereka ingin mendapatkan perhatian dan ingin menjadi bagian kelompok tertentu. Untuk bisa menjadi bagian dari sebuah kelompok, tidak jarang dari mereka menghabiskan uang yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Selain itu, mereka juga cenderung pergi keluar yang pada akhirnya mengeluarkan uang juga bersama kelompok tersebut dengan dalih mempertahankan hubungan.
Apa yang harus dilakukan? Selagi kamu tau porsi berkumpul dengan suatu kelompok tanpa mengganggu kondisi finansial, hal tersebut sah-sah aja, tapi lain cerita jika kamu menjalani suatu gaya hidup melebihi kemampuan finansial.
Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan kelompok, misalnya rekan kerja ke sebuah kegiatan di akhir pekan dan mengharuskan mengeluarkan uang yang banyak, pertimbangkan untuk mengecek kondisi keuangan dan memastikan bahwa uang yang kamu akan habiskan tidak mengganggu anggaran lain, seperti tabungan atau investasi.
Selain itu, kamu juga harus memahami bahwa definisi mahal dan terjangkau antara kamu dan orang lain berbeda, karena setiap orang memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda. Beritahu mereka jika kondisi finansial kamu tidak memenuhi kriteria berkunjung ke tempat tersebut, jika mereka adalah orang yang mendukung kamu, mereka akan mengerti. Jika tidak, sepertinya kamu harus mencari kelompok baru yang sesuai dengan kondisi finansial.
Menggunakan Kartu Kredit Berlebihan
Masalah lain kenapa seseorang memiliki gaya hidup melebihi kemampuan finansial adalah karena bergantung pada kartu kredit. Hampir kebanyakan pekerja di usia produktif memiliki kartu kredit yang digunakan untuk membayar, mulai dari makanan, pakaian, atau biaya transportasi.
Sebenarnya kartu kredit tidak sepenuhnya memiliki efek negatif, karena jika digunakan sesuai kebutuhan akan menjadi sangat bermanfaat. Masalah finansial terjadi bukan karena individu memiliki kartu kredit, tetapi karena tidak tahu cara menggunakan kartu kredit dengan tanggung jawab. Pembelian yang dilakukan tanpa pikir panjang atau dikenal sebagai pembelian impulsif merupakan akar masalah dari tumpukan utang dan tagihan.
Apa yang harus dilakukan? Jika kamu sudah terlanjur terjerat utang kartu kredit yang cukup banyak, ini saatnya berhenti menggunakan kartu kredit dan beralih ke uang tunai. Mulai dengan mengurangi pembelian tidak penting untuk membayar utang. Kamu bisa menggunakan metode Avalanche Debt atau Snowball Debt sesuai dengan kondisi finansial saat ini.
Kamu Tidak Menabung
Menabung adalah konsep finansial yang harus diterapkan oleh semua orang di kehidupan sehari-hari. Tabungan memiliki manfaat bagi individu terlebih ketika menghadapi krisis, seperti pemecatan karena efisiensi perusahaan, membayar biaya rumah sakit, atau pengeluaran tak terduga dengan jumlah besar lainnya. Namun, sayang tidak banyak yang menyadari konsep dasar finansial ini.
Apa yang harus dilakukan? Mulai buat target finansial jangka pendek atau jangka panjang, lalu menabung. Pertimbangkan untuk mengurangi pengeluaran tidak penting dan menyisihkannya ke alokasi tabungan, investasi, atau dana pensiun. Selain itu, pastikan kamu juga memiliki dana darurat yang jumlahnya sekitar tiga hingga enam bulan total pengeluaran operasional untuk mengatasi pengeluaran tak terduga.
Mencicil Mobil
Mobil adalah salah satu investasi bagi sebagian orang, tetapi terkadang pembelian mobil justru menciptakan gaya hidup yang melebihi kemampuan finansial. Mobil memiliki nilai guna yang banyak, seperti memangkas ongkos ke kantor, mengajak keluarga berkeliling kota, atau berlibur bersama pasangan. Namun, nilai cicilan beserta bunganya yang tidak masuk akal justru menjadi senjata makan tuan bagi individu.
Apa yang harus dilakukan? Jangan mencicil mobil jika tidak mampu membelinya. Pertimbangkan kondisi finansial terlebih dahulu dan tanyakan pada dirimu apakah membeli mobil adalah ide yang tepat? Kamu juga harus mengingat bahwa biaya pemeliharaan dan biaya pajak untuk sebuah mobil akan mengambil jatah yang cukup banyak dari pendapatanmu.
Selalu Meminjam Uang
Terkadang kita butuh untuk meminjam uang dari orang terdekat, seperti rekan kerja atau keluarga untuk hal-hal yang darurat. Keputusan ini masih diterima jika uang tersebut digunakan untuk hal yang darurat, bukannya dipakai untuk pergi ke luar negeri atau membeli barang mewah. Akan sangat mengganggu jika seseorang berusaha menghindar hanya karena tidak memiliki uang untuk membayar utang.
Apa yang harus dilakukan? Jujur dengan diri sendiri dan hidup sesuai kemampuan finansial. Jangan merepotkan orang lain hanya karena kamu menginginkan suatu hal tapi tidak mampu untuk mendapatkannya. Selalu gunakan kebaikan seseorang jika kamu membutuhkan tambahan uang untuk hal yang darurat, bukan untuk membeli smartphone model baru sementara kerabat yang uangnya kamu pinjam masih menggunakan smartphone dua tahun lalu.
Sumber: 5 Signs You Are Living Beyond Your Means & How to Rectify Your Money Issues, dengan perubahan seperlunya.