Saham

Mengintip Harga Saham ANDI Hari Ini, Layak untuk Dikoleksi?

saham andi hari ini

Ajaib.co.id – Setelah perusahaan perkebunan PT Andira Agro Tbk dengan kode emiten ANDI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018, belum lama ini BEI menghentikan sementara perdagangan (suspensi) daripada saham emiten ANDI tersebut. Akibat harga yang semakin anjlok dan beradai di bawah Rp50 per saham atau yang dikenal dengan saham gocap. Dengan begitu, harga saham ANDI hari ini juga mengalami penurunan terdorong penurunan IHSG akibat aksi jual saham perusahaan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BEI, tercatat sampai dengan penutupan transaksi perdagangan pada akhir Desmber tahun lalu, saham ANDI terpantau turun 25,37 persen dalam sepekan terakhir atau mengalami penurunan sebesar 69 persen selama sebulan.

Secara Year to Date (YTD), saham ANDI juga mengalami koreksi tajam hingga 75 persen pada level Rp100 per saham beberapa bulan setelah tercatat dan siap diperdagangkan. Pada pencatatan awal saat melantai di BEI, saham ANDI membuka penawaran harga saham perdana (IPO) dengan harga Rp200 per saham.

Adapaun suspensi atau penghentian sementara perdagangan pada saham ANDI dilakukan melalui pasar reguler dan juga melalui pasar tunai. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu kepada para investor ataupun bagi para pelaku pasar dalam melakukan pertimbangkan secara matang dan juga rasional terkait dengan informasi yang ada pada setiap pengambil keputusan investasi pada saham ANDI.

Adapun suspensi ini dilakukan cukup beralasan, dimana mengingat harga saham perusahaan terpantau terus-terusan melorot di dalam beberapa hari terakhir. Harga saham ini bahkan terus menerus mengalami penurunan daripada harga IPO perseroan di awal pencatatan di BEI.

Disisi lain, BEI juga mengumumkan beberapa bentuk daripada perubahan daftar efek syariah (DES) untuk periode yang terbaru yang mana terlihat ini dilakukan pada 1 Desember 2019 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang masuk di dalam konstituen daripada bentuk Indeks saham Syariah Indonesia (ISSI) yang mana ini berdasarkan daripada hasil review dari pihak OJK. Otoritas Jasa Keuangan tentunya akan melakukan review anggota ISSI selama dua kali didalam setiap tahunnya. Umumnya ini dilakukan pada bulan Mei dan juga bulan November.

saham ANDI juga masuk dalam pencatatan ISSI per tanggal 1 Desember 2019. Ini dilakukan bersama dengan 30 saham baru yang lainnya seperti misalnya dari PT Visi Media Asia Tbk atau dengan kode emiten VIVA dan juga dari PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk atau dengan kode emiten RALS. Sementara itu, terdapat 26 saham yang terpaksa dihapus pencatatannya dan keluar dari ISSI.

Seperti yang diketahui, ISSI pada awalnya diluncurkan pada 12 Mei 2011. Ini merupakan sebuah indeks komposit daripada sebuah saham syariah yang sudah tercatat di BEI. ISSI adalah bentuk daripada sebuah indikator daripada kinerja di pasar saham syariah di Indonesia.

Adapun konstituen ISSI adalah merupakan seluruh saham syariah yang sudah tercatat dalam pencatatan di BEI dan juga masuk ke dalam DES yang mana ini diterbitkan oleh OJK. Artinya, pada dasarnya BEI tidak melakukan berbagai langkah dalam melakukan seleksi pencatatan pada saham syariah yang bakalan masuk ke dalam ISSI.

Di sisi lain, dalam pergerakan saham ANDI, pada dasarnya sudah menjadi sebuah sorotan oelh BEI sejak November 2018, dimana OJK melakukan pengawasan secara ketat terhadap 9 saham yang baru melantai di papan BEI. Ini mencakup saham ANDI, MD Pictures Tbk  dengan kode emiten FILM, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk dengan kode emiten BOSS, PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk dengan kode emiten INPS dan PT Steadfast Marine Tbk dengan kode emiten KPAL.

Ini dilakukan pemantauan ketat oleh OJK mengingat harga sahamnya bergerak cukup liar atau di luar kebiasaan pergerakan harga saham yang disebut juga dengan unusual market activity atau dikenal dengan nama UMA.

Saat mengawali IPO, saham ANDI terpantau melepas 500 juta saham baru yang setara dengan 26,74 persen daripada modal yang sudah disetorkan dengan penuh oleh perseroan setelah melakukan penawaran umum. Perseroan juga tentunya menghimpun dana lebih dari Rp100 miliar melalui penjualan saham perdananya.

Meskipun saham ANDI sempat mengalami suspense saham, namun pada awal tahun ini harga saham ANDI malah melonjak 22 persen. Harganya juga sempat terpantau bergerak liar. Namun pada pekan ini tepatnya pada penutupan pasar minggu keempat bulan Maret tahun 2020, terpantau harga saham ANDI melorot tajam mencapai Rp50 per saham atau bisa disebut dengan saham gocap.

Maka dari itu sejak akhir Desember 2019 hingga saat ini saham ANDI tidak lagi diperdagangkan atau mengalami suspense dalam waktu yang tidak bisa dipastikan.

Itulah beberapa penjelasan mengenai saham ANDI dari mulai awal tercatat di papan BEI samai dengan saat ini.


 Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait