Analisis Saham, Saham

Bedah Saham INCO, Hulu ke Hilir Jagoannya Nikel di 2023

Bedah Saham INCO, Hulu ke Hilir Jagoannya Nikel di 2023

Ajaib.co.id – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) merupakan salah satu produsen nikel ternama di dunia. Perusahaan memiliki konsesi pertambangan nikel di beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya Kolonodale, Bahodopi, Sorowako-Towuti, Pomala, Matano dan Suasua. Emiten saham INCO memproduksi nikel dalam matte dari bijih laterit di fasilitas penambangan dan pengolahan terpadu di dekat Sorowako, Indonesia.

INCO didirikan pada Juli 1968 sebagai anak perusahaan di bawah Vale Inco Limited dan kemudian menandatangani Kontrak Karya Awal dengan Pemerintah Indonesia pada 27 Juli 1968. Saham INCO tercatat di BEI pada 16 Mei 1990 di Papan Utama dengan harga Rp9,800 per lembar saham. Per 20 Februari 2021, saham INCO ditutup menguat 2% ke Rp6,325 per lembar.

Kepemilikan saham INCO terbagi menjadi beberapa bagian, yang paling mayoritas dimiliki Vale Canada Limited sebesar 43,79%, diikuti PT Indonesia Asahan Aluminium dengan kepemilikan sebesar 20%, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd 15,03%, dan terakhir kepemilikan publik sebesar 21,18%.

Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah naik sebesar 74% dibandingkan 6 bulan lalu. Kenaikan ini dipicu naiknya harga nikel global sehingga menghadirkan sentimen positif ke saham-saham nikel, seperti INCO dan ANTM. 

Namun, apakah kinerja keuangannya sejalan dengan sentimen positif dan kenaikan harganya? Mari kita bedah saham INCO bersama-sama. 

Kinerja Keuangan 

Emiten pertambangan mineral PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sepanjang kuartal I tahun 2021 lalu. Berdasarkan laporan kinerja yang disampaikan perusahaan, kenaikan kinerja terjadi baik dari sisi Bottom up maupun Bottom line perusahaan.

Berikut datanya (dalam ribuan dollar)

Komponen 2022 2021 2020 2019
Pendapatan US$1,17 miliar US$953,17 juta US$764,74 juta US$782,01 juta
Beban Pokok US$865,88 juta US$717,81 juta US$640,37 juta US$664,32 juta
Laba Kotor US$313,57 juta US$235,36 juta US$124,38 juta US$117,69 juta
Laba Bersih US$200,4 juta US$165,8 juta US$82,82 juta US$57,4 juta
Total Aset US$2,80 miliar US$2793,57 US$2,65 miliar US$2,65 miliar
Total Liabilitas US$345,85 juta US$340,72 juta US$303,34 juta US$332,57 juta
Total Ekuitas US$2,46 miliar US$2,45 miliar US$2,35 miliar US$2,32 miliar

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai US$ 200,4 juta sepanjang tahun 2022. Realisasi ini naik 19,80% dari laba bersih yang didapatkan pada tahun 2021 sebesar US$ 165,8 juta.

Hal ini membuat laba bersih per saham dasar INCO naik menjadi US$0.0202 dari sebelumnya US$0.0167

Melansir laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, naiknya laba bersih INCO tidak terlepas dari naiknya pendapatan. Emiten produsen nikel dalam matte ini membukukan penjualan sebesar US$ 1,17 miliar pada tahun 2022, naik 24% dari penjualan yang tercatat pada tahun 2021 sebesar US$ 953,2 juta.

Salah satu pendorong naiknya pendapatan INCO adalah harga realisasi rata-rata pada tahun 2022  yang 35% lebih tinggi dibandingkan harga tahun lalu.

Namun dengan kenaikan harga komoditas yang signifikan pada tahun 2022, INCO masih mampu mempertahankan biaya tunai di kisaran US$ 11.000 per ton.

INCO membukukan EBITDA sebesar US$ 477,0 juta pada tahun 2022, naik dari EBITDA pada 2021 sebesar US$ 391,9 juta, terutama didorong oleh harga realisasi nikel yang lebih tinggi.

Hanya saja, beban pokok pendapatan INCO pada tahun 2022 meningkat 23% menjadi sebesar US$ 865,9 juta dari sebelumnya US$704,3 juta pada tahun 2021. Menurut manajemen, penyebab utama kenaikan beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batubara yang lebih tinggi.

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Tahun Dividen Jenis Imbal Hasil
2023 89,61 Tahunan 1,34%
2021 47,3 Tahunan 0,93%
2014 0,01007 Interim 3,08%
2013 0,00252 Interim 2,51%
2013 0,00252 Final 1,78%
2012 0,00252 Interim 4,80%
2012 0,0086 Final 6,48%

Tahun 2014 menjadi tahun terakhir saham INCO membagikan dividen ke investor sebesar US$100 juta, hingga akhirnya kembali membagikan dividen di tahun 2021.

Dilansir dari Katadata, emiten INCO telah membagikan dividen dengan total US$60,12 juta atau setara Rp883,76 miliar (kurs Rp 14.700) pada 31 Mei 2023 lalu. Jumlah dividen tersebut setara dengan 30% laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2022.

Menurut Chief Financial Officer Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, pemegang saham INCO menerima US$ 0,00605 (Rp 88,9) untuk setiap saham yang dimilikinya. Dalam keterangan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tersebut, dia menjelaskan pembagian dividen dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi kas perusahaan. Selain itu juga proyeksi kebutuhan belanja modal dan modal kerja untuk keberlangsungan usaha Vale Indonesia. Dengan begitu, per 28 April 2023 Dewan Komisaris telah menyetujui rekomendasi Direksi INCO untuk membagikan dividen tersebut.

Prospek & Analisis Saham INCO

Dilansir dari Liputan6, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menilai secara panjang saham INCO masih memiliki prospek positif seiring dengan adanya kendaraan listrik akan meningkatkan permintaan dari nikel. Namun, untuk jangka pendek hingga menengah perlu memperhatikan bagaimana harga nikel serta inventorynya. Sebab, pergerakan saham INCO juga bergantung pada harga nikelnya. Dari analisis tersebut, Azis merekomendasikan untuk trading jangka pendek dengan potensi upside 5-10%.

Selain itu, Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek kinerja INCO lebih ditentukan oleh pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Tanah Air. Dengan adanya investasi MIND ID ke INCO akan meningkatkan akselerasi pengembangan EV di Tanah Air dalam rangka menggenjot hilirisasi sumber mineral nikel yang jadi basis utama pembuatan baterai kendaraan listrik. Ia mengatakan bahwa prospek INCO untuk jangka panjang diyakini masih prospektif. Ini mengingat, perseroan bakal mendorong ekosistem EV secara terpadu.

Ia juga mengatakan bahwa saham INCO bisa meningkatkan added value dan kinerja fundamental perusahaan, termasuk bottom line. Perkembangan harga komoditas itu fluktuatif, ini harus segera diwujudkan hilirisasi semoga meningkatkan kinerja.

Itulah beberapa ringkasan dari saham INCO yang perlu kamu ketahui. Setelah mengetahui bahwa ada analisis yanhg merekomendasikan, apakah kamu tertarik untuk beli saham INCO? Jika iya, kamu bisa membelinya sekarang juga, dari mana saja dan kapan saja lewat aplikasi AJAIB.

Dengan Ajaib, kamu bisa membeli saham hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu dengan aman dan tepercaya. Hal ini karena Ajaib telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Selain saham INCO, kamu juga bisa membeli saham dari emiten lainnya, atau membeli instrumen investasi reksa dana. Yuk mulai investasi kamu sekarang!

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.Google Play


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait