Ekonomi

Mengenal Barang Inferior dan Esensial, Apa Perbedaannya?

Ajaib.co.id – Barang inferior dan barang esensial merupakan pengelompokan barang berdasarkan perubahan permintaan. Perubahan permintaan tersebut dipengaruhi oleh perubahan pendapatan masyarakat sendiri.

Meskipun masih dalam kelompok yang sama, barang esensial dan inferior memiliki beberapa perbedaan. Tentunya, keduanya berada di poros yang berbeda atau berseberangan. perbedaan keduanya dibahas dalam ilmu ekonomi.

Ternyata, banyak barang yang bisa dikategorikan berdasarkan kepentingannya. Untuk itu, yuk mengenal lebih jauh mengenai barang esensial dan inferior. Kamu bisa membaca mengenai kedua sifat barang ini di bawah ini, ya.

Perbedaan Inferior dan Esensial

Mengetahui perbedaan barang dari sifat kepentingannya bisa membantu perekonomian kita, loh. Informasi mengenai kedua jenis barang ini, bisa kamu jadikan pemahaman mengenai kebutuhan kamu sehari-hari. Mana barang inferior dan mana barang esensial yang perlu diadakan untuk kebutuhan kamu sendiri.

Dikelompokkannya inferior dan esensial terjadi oleh faktor permintaan dari keduanya. Jadi, esensial maupun inferior bersifat tidak mutlak.

Di satu daerah dengan daerah lainnya berbeda, pun tergantung dari konsumen pula. Bisa jadi konsumen satu menganggap barang A inferior, sedangkan konsumen lain menganggapnya bukan.

1.     Faktor Tingkat Pendapatan Terhadap Permintaan

Barang inferior merupakan barang yang permintaannya tinggi, ketika pendapatan rendah. Sehingga, barang ini tidak bersifat mutlak, tergantung dari pendapatan konsumen atau individu, serta lokasi konsumen sendiri.

Di negara berkembang, makanan cepat saji menjadi inferior, sedangkan di negara maju tidak seperti itu. Tak hanya beda negara, di daerah pun memiliki sifat berbeda meskipun masih dalam satu negara.

Tak semua masyarakat ataupun individu membutuhkan barang yang bersifat inferior. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki pendapatan serta pendapat tersendiri. Barang ini bisa digantikan dengan barang lainnya, tergantung dari pendapatan individu atau masyarakat.

Sebagai contoh, seseorang lebih memilih makan dengan lauk tempe daripada menggunakan lauk daging ayam, sebab pendapatan mereka turun. Bila pendapatan mereka naik, bisa jadi mereka memilih lauk daging ayam.

Lalu, apa itu barang esensial? Barang esensial adalah barang yang kebutuhannya sangat penting, tidak bisa digantikan dengan barang lainnya.

Apabila ketersediaan barang esensial berkurang, maka kehidupan individu atau masyarakat akan terganggu. Barang esensial diperlukan untuk kehidupan sehari-hari dan pengadaannya bersifat berkelanjutan.

Barang esensial tak sekadar mengenai makanan, pun barang-barang lainnya yang memang dibutuhkan oleh masyarakat maupun individu. Barang esensial yakni sandang, pangan dan papan.

Lebih luas lagi, barang esensial berupa beras, gula pasir, minyak goreng, susu, bahan bakar gas, sayuran, pun berupa sandang seperti kemeja, celana, rok, gamis, jilbab, dan lainnya.

Apabila inferior permintaannya tergantung pendapatan individu, maka esensial permintaannya secara terus menerus selama barang tersebut dibutuhkan. Meskipun pendapatan konsumen atau masyarakat menurun, permintaan barang esensial akan terus menerus ada.

2.     Dilihat dari Konsumen

Dilihat dari konsumen atau pengguna, barang inferior memiliki permintaan tinggi, ketika pendapatan rendah. Barang ini dibutuhkan ketika pendapatan menurun atau perekonomian sedang tidak stabil.

Kebanyakan pengguna barang ini adalah masyarakat maupun individu kelompok menengah ke bawah dengan tingkat pendapatan kecil, sehingga daya belinya pun rendah.

Dilihat dari kemudahan untuk mendapatkannya, pembeli barang inferior merupakan kelompok menengah ke bawah. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan konsumen tersebut akan mengubah untuk membeli barang dengan harga yang lebih tinggi apabila pendapatan naik.

Namun, tak semua konsumen akan beralih meskipun pendapatan mereka naik. Hal tersebut dipengaruhi oleh sifat dari individu atau masyarakat itu sendiri. Apakah mereka memang menyukai barang inferior atau tidak.

Terkadang, apa yang sudah kita konsumsi setiap harinya menjadi hal yang dibutuhkan dan memang kita sukai. Sehingga, barang tersebut akan terus kita adakan atau konsumsi.

Sebagai contoh, kamu menyukai tahu karena membutuhkan protein nabati, pun rasanya yang enak. Sehingga meskipun pendapatan kamu meningkat, kamu akan tetap mengkonsumsinya.

Tentunya, hal tersebut dipengaruhi oleh sifat kamu sendiri yang memang menyukai tahu. Selain itu tak perlu mengubah gaya hidup meskipun pendapatan meningkat.

Sedangkan barang esensial, tak melihat dari siapa penggunanya. Mau kelas menengah ke bawah maupun kelas menengah ke atas, akan tetap menggunakan barang esensial karena memang sudah kebutuhan sehari-hari.

3.     Kualitas Barang

Barang inferior biasanya memiliki kualitas lebih rendah. Hal tersebut berbanding lurus dengan harga dan daya beli masyarakat untuk barang tersebut.

Barang inferior biasanya berfungsi sebagai barang pengganti, apabila barang dengan harga tinggi tidak ada atau pengguna sedang mengalami krisis ekonomi. Pada masa ekonomi sulit, permintaan barang inferior meningkat daripada barang dengan harga tinggi.

Untuk barang esensial, dilihat dari kualitas barang bisa saja kualitas barangnya rendah pun bisa tinggi. Meskipun begitu, barang esensial tetap dibutuhkan. Adanya barang esensial dengan kualitas tinggi tergantung dari individu masing-masing serta selera konsumen.

4.     Faktor Harga

Dilihat dari harga barang inferior cenderung murah atau rendah, sebab memang barang jenis tersebut diperuntukan orang-orang yang berpendapatan rendah serta konsumen yang sedang dalam krisis ekonomi.

Berbeda dengan barang esensial yang umumnya harga bervariasi, tergantung dari kualitas barang itu sendiri. Tentu, kualitas barang yang baik harganya akan lebih tinggi daripada kualitas barang yang rendah.

Itulah penjelasan tentang barang inferior dan barang esensial serta beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan keduanya. Kamu bisa membedakan barang inferior dan barang esensial dari banyak hal.

Artikel Terkait