Banking

Marak Penipuan OTP, Kode OTP Adalah Hal yang Rahasia

Ajaib.co.id – Dalam sistem keamanan kita mengenal adanya OTP. OTP adalah berupa kata sandi sekali pakai untuk melakukan login atau transaksi di sistem komputer dan perangkat digital lainnya.

Bukan hanya orang gaptek saja yang berisiko mengalami aksi kejahatan, melainkan setiap orang di luar sana juga memiliki risiko yang sama jika tidak merahasiakan kode OTP atau one time password saat bertransaksi.

Contoh sederhana dari penggunaan kode keamanan ini adalah saat kamu hendak membeli suatu makanan atau minuman di pusat perbelanjaan. Seperti diketahui, mayoritas dari merchant yang ada di pusat perbelanjaan pasti sudah menerima pembayaran secara digital yakni menggunakan aplikasi pembayaran seperti GoPay, OVO, ShopeePay, dan sebagainya.

Saat pembeli hendak membayar makanan atau minuman tersebut, pembeli perlu men-scan barcode dari aplikasi pembayaran yang digunakan lewat fitur scan. Lalu, pembeli perlu memasukkan jumlah nominal uang yang ingin dibayarkan. Setelahnya, aplikasi pembayaran yang digunakan akan mengirimkan kode OTP ke pengguna yang berisikan 4 atau 6 digit angka.

Kode ini bisa dikirimkan lewat email atau nomor HP ke pengguna, namun jika nomor HP milikmu sudah terhubung dengan aplikasi pembayaran tersebut, kamu tidak perlu input kode keamanan tersebut karena sudah otomatis tercatat di aplikasi pembayaran. Ini adalah salah satu cara kerja dan contoh kode OTP untuk menjaga keamanan data pengguna saat melakukan transaksi.

Jangan Salah Ngerti, Kode OTP adalah Hal yang Berbeda dengan PIN

Di kalangan masyarakat, banyak orang yang masih menganggap bahwa OTP itu sama dengan PIN. OTP adalah singkatan dari One Time Password, di mana kode keamanan ini akan terus diperbarui oleh penyedia layanan. Hal ini tentunya berbeda dengan penggunaan PIN, di mana PIN dibuat oleh pengguna layanan seperti PIN kartu kredit dan kartu debit.

Kode keamanan yang kamu input ke dalam suatu sistem komputer bisa dikatakan sebagai OTP bila memenuhi karakteristik berikut ini:

·      Hanya dapat digunakan untuk sekali saja. Umumnya, pengiriman OTP hanya berlaku selama 5 menit saja. Jika lebih dari waktu tersebut kode OTP tidak valid, untuk mengatasinya pengguna perlu minta kode OTP kembali ke penyedia layanan.

·      Kode OTP bisa berupa karakter atau dalam bentuk angka yang biasanya berjumlah 4 atau 6 digital angka.

·      Penggunaan paling sering dijumpai di masyarakat untuk transaksi online lewat aplikasi digital atau transaksi perbankan m-banking.

·      Bersifat rahasia.

Berdasarkan karakteristik yang sudah redaksi Ajaib jabarkan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kode OTP adalah sebuah sistem keamanan ganda untuk memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan oleh perangkat dan pengguna yang sudah sesuai. Sedangkan, PIN adalah keamanan pertama, dan OTP merupakan keamanan kedua.

Bila kita analogikan, kita bisa menggambarkan bahwa PIN itu seperti kunci mobil, dan OTP bagaikan kunci pengaman mobil tambahan misalnya alarm, kunci setir, dan sebagainya.

Ingat OTP Hanya Mengurangi Risiko Kejahatan, dan Bukan Menghilangkannya 100%

Hilangnya uang di aplikasi pembayaran dan rekening tabungan bisa dikarenakan kamu kurang berhati-hati dalam merahasiakan kode OTP yang kamu terima. Dengan begitu, hal ini bisa menjadi jalan mulus bagi para pelaku kejahatan untuk memeras uang yang kamu simpan di aplikasi pembayaran maupun rekening.

Kode OTP yang kamu gunakan untuk bertransaksi lewat aplikasi digital dan perbankan. Sebenarnya, tidak bisa menghilangkan risiko kejahatan melainkan hanya untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut.

Salah satu alasan mengapa modus OTP kerap terjadi di Indonesia adalah karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham literasi instrumen keuangan. Berdasarkan data OJK pada 2019, tingkat literasi digital di masyarakat Indonesia hanya sebesar 38,3%, dan kewaspadaan masyarakat terhadap kejahatan elektronik masih relatif rendah yakni sebesar 36,2%.

Data ini bisa menunjukkan bahwa modus penipuan OTP yang marak terjadi di Indonesia dikarenakan masyarakat Indonesia masih minin edukasi terkait pentingnya bertransaksi secara aman lewat digital. Ini dia penyebab modus penipuan OTP di Indonesia:

·      Masyarakat tanpa sadar sering mengakses data keuangan lewat jaringan internet publik, misalnya masyarakat mengakses jaringan Wi-Fi yang ada di pusat perbelanjaan dan fasilitas publik lainnya.

·      Memasang atau mengunduh aplikasi yang tidak terpercaya.

·      Tidak berhati-hati dengan link yang dibagikan lewat SMS atau e-mail yang berisikan seperti nomor rekening, nomor kartu kredit, nomor telepon, alamat email, hingga informasi nama ibu kandung.

Jika pelaku kejahatan sudah mengetahui informasi-informasi tersebut, pelaku akan lebih mudah untuk membobol rekening dan aplikasi digital milikmu.

Cara Mengatasi  Penipuan Kode OTP

Agar terhindar dari potensi kejahatan penipuan OTP, milenial harus tahu bagaimana cara untuk menjaga kode OTP milikmu tetap aman saat bertransaksi. Berikut ini adalah tipsnya:

·      Tetap Teliti

Cari tahu kebenaran dari pihak-pihak yang menghubungimu. Misalnya kamu sebagai salah satu nasabah dari Bank BCA. Pastikan, bahwa nomor telepon yang menghubungi kamu itu memang benar, jika kamu dihubungi lewat email atau akun sosial media.

Kamu perlu mencari tahu apakah itu memang akun resmi mereka atau bukan. Untuk mengetahuinya, kamu bisa mengunjungi situs resmi mereka di internet.

·      Pastikan Bahwa Kode OTP Hanya Kamu yang Tahu

Kode OTP bukan untuk disebarluaskan kepada orang lain, melainkan kode keamanan satu ini hanya boleh diketahui oleh kamu satu-satunya saat hendak bertransaksi lewat perbankan atau aplikasi digital.

·      Ganti Password PIN

Ubahlah password secara berkala agar akun bank dan aplikasi digital yang dimiliki tidak mudah untuk diretas oleh pelaku kejahatan. Tips membuat PIN yang baik adalah berisikan kombinasi 6 digital angka, dan tidak disarankan untuk membuat PIN angka secara berurutan atau angka selang-seling.

·      Cepat Tanggap

Jika kamu mengalami kehilangan kartu debit dan kartu kredit segera laporkan hal ini dan block kartu tersebut. Sedangkan, untuk aplikasi digital kamu bisa block layanan tersebut jika ponsel pintarmu hilang.

Tips-tips yang sudah dijelaskan di artikel ini bisa milenial terapkan untuk menjaga kerahasiaan kode OTP saat bertransaksi secara digital. Apabila kamu menemukan adanya aktivitas yang mencurigakan, alangkah baiknya langsung mengubungi call center dari pihak penyedia layanan bersangkutan untuk diberikan arahan lebih lanjut terkait dengan hal apa yang perlu kamu lakukan.

Artikel Terkait