Saham

Luar Biasa, Harga Saham INDF (Indofood) Sentuh Titik Tertinggi

Luar Biasa, Harga Saham INDF (Indofood) Sentuh Titik Tertinggi

Pada 17 Mei lalu, harga saham INDF (Indofood) berada di posisi terendah pada 2019, yakni di angka Rp6.000 per lembar sahamnya. Namun setelah itu, harga saham INDF langsung naik. Puncaknya terjadi pada 3 September 2019. Harga saham INDF berada di posisi tertinggi pada tahun ini, yakni Rp8.000 per lembar sahamnya. Mereka sudah meningkat hingga 33,33%.

Saham Naik Karena Gencarnya Promosi

Melonjaknya saham INDF karena mereka gencar melakukan promosi untuk mengerek penjualan di semester kedua pada tahun 2019. Meski ekonomi melambat, Direktur INDF Taufik Wiraatmadja mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di semester II masih bisa menopang pertumbuhan kinerja INDF.

Semester kedua nanti mungkin bisa tidak sebagus tahun lalu karena momentum Lebaran tahun ini full di semester pertama. Jadi tidak ada momentum yang besar di semester kedua tahun ini,” jelasnya, seperti diberitakan Kontan.

Selain itu, mereka juga memanfaatkan kontribusi dari produk premium, meski kontribusnya tidak besar. Namun hal tersebut membuat value equity mereka naik. INDF juga menggunakan jalur distribusi dari e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan lain sebagainya. Namun, seperti dijelaskan Direktur INDF Axton Salim, penjualan dari e-commerce tidak lebih dari 5%, sehingga kontribusinya masih kecil.

Beragam cara dilakukan INDF untuk promosi berbagai produknya. Misal produk Indomilk dan Milkuat yang menggunakan kartun Korea Tobot Hero dengan konsep game base untuk promosi. Sedangkan promosi lainnya juga gencar dilakukan pada produk minuman bermerek Ichi Ocha yang promosinya menggunakan konsep minuman berhadiah. Jadi di bawah tutup botolnya ada promosi dan hadiah seperti sepeda motor, uang tunai, dan lainnya.

Indofood Meluncurkan Produk Baru

Sebelum harga saham INDF berada di titik tertinggi, mereka juga telah meluncurkan 10 produk baru di paruh pertama tahun ini, yakni empat dari produk dairy yakni Indomilk, Milkuat, dan es krim Espessia. Kemudian tiga produk dari divisi nutrisi dan makanan khusus, dua dari produk Mie Instan (pop mie) dan terakhir dari produk minuman.

Untuk ekspansi bisnis, INDF menyiapkan belanja modal sebanyak Rp7 triliun tahun ini. Alokasi belanja modal ini sebesar Rp3,5 triliun, Bogasari Rp1,4 triliun, agribisnis sekitar Rp1,9 triliun dan distribusi Rp200 miliar.

Sementara itu, Direktur INDF Fransiscus Welirang menyebutkan, realisasi penyerapan belanja modal di semester I 2019 mencapai Rp2,2 triliun. “Salah satu alokasi belanja modal pada paruh pertama tahun ini adalah untuk pembangunan pabrik dalam rangka penambahan kapasitas sebanyak 1.200 ton per hari dan akan aktif beroperasi menjelang kuartal 4 tahun ini,” ujarnya.

Ekspansi selanjutnya, kata Fransiscus, INDF akan menambah kapasitas mesin sebanyak 1.500 ton per hari di pabrik Cibitung. Sampai saat ini prosesnya masih dalam masa konstruksi dan targetnya akan selesai pada 2020.

Bagaimana? Sudah mulai tertarik berinvestasi saham INDF milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk? Yuk investasi sekarang lewat Ajaib.co.id.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait