Ekonomi

Laba Ditahan, Apa Saja Latar Belakang yang Mendasarinya?

Sumber: Freepik

Ajaib.co.id – Dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan tertentu, sering tertera laba ditahan atau retained earning. Laba ditahan tidak selalu merupakan keinginan manajemen perusahaan, tapi bisa juga sesuai perjanjian tertentu. Yang pasti, keputusan laba ditahan dilakukan dengan latar belakang tertentu. 

Apa yang dimaksud dengan laba ditahan itu sendiri? Laba ditahan merupakan laba kotor yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau entitas bisnis. Laba kotor ini belum diperhitungkan untuk dibagikan ke berbagai pihak yang berhak menerimanya. 

Tidak selamanya keputusan retained earning berdasarkan keinginan manajemen perusahaan atau entitas bisnis semata. Keputusan laba ditahan juga dapat dilatarbelakangi oleh perjanjian yang telah disepakati sebelumnya oleh pihak-pihak berkepentingan.

Misalnya pemilik perusahaan atau pemegang saham. Meski tertahan, pemilik perusahaan atau pemegang saham dapat dengan gamblang mendapatkan rincian dana dari laba yang berhasil dibukukan.

Hal ini karena retained earning tetap dihitung oleh akuntan perusahaan sebagai arsip data. Data inilah yang kemudian akan dijadikan bagian materi dalam penyusunan laporan tetap keuangan. Artinya, secara deviden, pemilik perusahaan atau pemegang saham tetap memiliki dana dan keuntungan sebesar nominal yang digelontorkan.

Memang, retained earning biasanya untuk tujuan tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut adalah beberapa latar belakang suatu perusahaan atau entitas bisnis menerapkan kebijakan retained earning.

  • Perubahan struktur organisasi

Salah satu hal yang melatarbelakangi keputusan perusahaan untuk menahan laba ialah terjadi perubahan struktur organisasi dalam perusahaan itu sendiri. Lebih spesifik, perubahan tersebut menyangkut sumber daya manusia atau orang yang menduduki jabatan strategis, seperti direksi.

Jajaran manajemen yang baru memerlukan adaptasi dan penyesuaian diri untuk menunjukkan kinerjanya dalam mengelola keuangan perusahaan. Latar belakang retained earning karena perubahan struktur organisasi ini lebih dimaksudkan untuk menjaga stabilitas kerja di tengah perubahan manajemen.

Di samping itu, laba ditahan juga bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya praktik-praktik yang tidak diinginkan, misalnya kecurangan, dari perubahan struktur organisasi.

  • Adanya kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya

Laba ditahan bisa juga dilakukan dengan latar belakang terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan harus memperbaiki terlebih dahulu laporan keuangan tersebut sampai valid.

Bila sudah diperbaiki, perusahaan itu baru memperhitungkan kembali nilai laporan retained earning dengan benar. Perbaikan laporan keuangan periode sebelumnya semakin urgent jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik karena menyangkut dana masyarakat luas. 

  • Penyesuaian nilai rupiah dari periode sebelumnya

Penyesuaian nilai rupiah yang berubah pun dapat melatarbelakangi keputusan retained earning. Pasalnya, naik-turunnya nilai tukar rupiah akan mempengaruhi hasil perhitungan laba perusahaan.

Perubahan nilai rupiah makin terasa penting bila perusahaan tersebut sering menggunakan mata uang asing dalam menjalankan berbagai kegiatan operasionalnya, misalnya membeli bahan baku dari luar negeri.

  • Perubahan metode perhitungan

Perubahan lainnya yang bisa mendorong terjadinya retained earning ialah metode perhitungan. Metode perhitungan ini, misalnya, berubah dari sebelumnya bersifat bulanan menjadi mingguan. Perubahan ini akan menimbulkan kesulitan tersendiri.

Bila akuntan tidak teliti dalam menganalisa dan menyusun metode perhitungan yang berubah ini, maka berpotensi terjadi salah kalkulasi. Sebagai bentuk kehati-hatian, akuntan dapat merekomendasikan untuk menahan hasil modal yang ada.

  • Perubahan prinsip akuntansi dari periode sebelumnya

Selain metode perhitungan, perubahan prinsip akuntansi juga bisa memicu retained earning. Apalagi bila perubahan prinsip akuntansi dari periode sebelumnya cukup mencolok bila dibandingkan yang digunakan saat ini. Prinsip akuntansi yang berbeda dapat menghasilkan nilai laba yang berbeda pula.

Di samping latar belakang, retained earning juga memiliki sejumlah fungsi tertentu, seperti di bawah ini. 

  • Menjadi sumber dana cadangan

Salah satu fungsi retained earning ialah dapat menjadi sumber dana cadangan. Dana cadangan makin krusial dalam kondisi penuh ketidakpastian seperti pandemi COVID-19 saat ini.

Dana cadangan itu, misalnya, bisa digunakan untuk membayar pesangon karyawan karena perusahaan terpaksa melakukan berbagai efisiensi akibat tergerus pandemi COVID-19. Tapi, pengalokasian dana cadangan ini tetap mensyaratkan manajemen untuk mengetahui arah penahanan laba dan konsekuen saat menahannya.

Sebagai modal pengembangan bisnis dan usaha

Selain sebagai sumber dana cadangan, laba ditahan juga bisa berfungsi untuk keperluan pengembangan bisnis serta usaha perusahaan. Pengembangan bisnis ini cukup luas cakupannya. Pengembangan bisnis tidak hanya selalu merujuk soal pengembangan gedung, melainkan juga soal penambahan sumber daya manusia, lahan, alat dan sebagainya.

Membantu pembayaran utang 

Utang tak selamanya bermakna negatif. Suatu perusahaan bisa memanfaatkan utang untuk berbagai hal, seperti ekspansi. Jika sudah mendekati jatuh tempo, maka perusahaan bisa menggunakan laba ditahan untuk membayar utang perusahaan.

Dengan memanfaatkan laba yang masih disimpan, para akuntan perusahaan bisa mengalokasikan pembayaran utang dengan tepat waktu. Perusahaan juga bisa menggunakan laba ditahan bila memiliki jumlah utang yang lumayan besar. Selain itu, pembayaran utangnya sendiri tidak akan mengusik sumber dana lainnya sehingga perputaran dana utama perusahaan bisa aman.

Modal investasi lanjutan

Laba ditahan bisa juga menjadi investasi yang menguntungkan bagi perusahaan. Investasi ini bisa berupa diversifikasi produk atau peremajaan mesin guna membantu kinerja operasional perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Memang, laba ditahan terkait dengan pembagian jumlah dividen, terutama pada perusahaan terbuka. Bila ada laba ditahan, maka biasanya tidak ada pembagian dividen. Artinya, pemilik modal, pemegang saham, atau investor belum bisa menikmati laba yang diraih oleh perusahaan.

Namun, itu hanya berlangsung sementara. Bila dikelola dengan baik, laba ditahan bisa dinikmati di masa depan. 

Sumber: Apa Itu Laba Ditahan? Berikut Pengertian, Fungsi, Faktor, dan Cara Penghitungannya dan Laba Ditahan : Pengertian, Manfaat Dan Cara Menghitungnya, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait