Investasi

Kurs JISDOR Menguat dan Investasi Menguntungkan di 2020

kurs jisdor

Ajaib.co.id – Kurs JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) merupakan kurs referensi mata uang rupiah (IDR) terhadap dolar Amerika Serikat (US). Penyusunannya berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik. Informasinya secara berkala bisa diakses di situs resmi Bank Indonesia.

Kurs rupiah memiliki dampak yang berlapis dan bukan hanya sekedar menetukan nilai tukarnya terhadap valuta asing saja. Bahkan, kurs JISDOR ini memiliki dampak yang sangat signifikan akan iklim investasi. Untuk memahaminya lebih jauh, cek penjelasan Ajaib soal kurs referensi ini.

Adapun, kurs ini sendiri disusun melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia secara real time. Meski demikian kurs referensi ini hanya tersedia pada hari kerja, Senin-Jumat, pukul 10.00-16.00 WIB.

Dalam sejarahnya, JISDOR dirilis pada 20 Mei 2013, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, dengan nilai Rp9.760 (9,76 rupiah baru) untuk US$1. Patokan ini berfungsi untuk mereferensikan harga pasar yang representatif pada transaksi spot USD/IDR. Dapat dikatakan bahwa melalui kurs JISDOR, pelaku usaha dan investor mengetahui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. menguat atau melemah.

Penetapannya sudah dilakukan secara sistematis. Seluruh bank devisa yang melakukan transaksi spot USD/IDR antar bank USD/IDR dalam rentang waktu yang ditentukan menjadi kontributornya. Kemudian dalam prosesnya datanya berupa transaksi spot aktual antar bank USD/IDR. Metode perhitungannya yakni rata-rata tertimbang (Weighted Average) berdasar volume transaksi.

Fungsi Kurs JISDOR Untuk Iklim Investasi Nasional

Kurs JISDOR atau disebut juga sebagai kurs referensi dihadirkan dalam rangka mendukung pendalaman pasar valas domestik. Hal ini melihat diperlukan adanya referensi harga spot USD/IDR yang akurat mencerminkan harga pasar.

Sebelumnya, informasi harga USD/IDR tersedia hanya berdasarkan kuotasi bank, yang merupakan minat beli atau minat jual yang ditawarkan oleh bank, yang belum tentu terealisir dalam transaksi. Karena tidak didasarkan pada transaksi aktual, kuotasi harga dapat memberikan informasi harga yang kurang akurat, bahkan bisa menimbulkan asimetri informasi, yang pada gilirannya menyebabkan pembentukan harga tidak efisien di pasar.

Sehubungan dengan itu, diperlukan keberadaan referensi harga spot USD/IDR yang kredibel guna mendukung upaya pembentukan harga yang efisien di pasar. JISDOR diumumkan tepat pukul 10.00 WIB pada website Bank Indonesia. Data tersebut akan tersedia setiap hari kerja, dalam hal ini tidak termasuk Sabtu, Minggu, hari libur nasional, atau hari lain yang ditetapkan sebagai hari libur.

Kurs referensi tidak bersifat mandatory. Kurs referensi diharapkan dapat memberikan informasi yang kredibel sebagai acuan bagi pelaku pasar keuangan dalam melakukan transaksi. Di samping itu, kurs referensi menjadi alat monitoring dan asesmen Bank Indonesia dalam membentuk pasar valas agar berkembang secara sehat dan mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap gejolak pasar.

Sebelum ditetapkannya JISDOR sebagai kurs acuan atau referensi yang aktual, perdagangan dengan valuta asing dilakukan dengan berdasarkan pada tiga referensi yang umum digunakan di pasar domestik.

Ketiga referensi tersebut, yakni:

  • Kurs USD/IDR yang dilaporkan pada Bloomberg dan Reuters. Kurs ini tidaklah statis, karena tergantung pada bank yang melakukan kuotasi terakhir, sehingga nilainya bisa saja mengalami perubahan setiap saat. Referensi ini disebut juga sebagai Kurs Penutupan Reuters/Bloomberg atau mark to market yang pengumumannya dilakukan pada pukul 16.00 saat penutupan pasar.
  • Kurs BI, yaitu nilai tukar USD/IDR yang diumumkan oleh BI berdasarkan transaksi valuta asing yang dimulai pada pukul 09.30 hingga 09.50. Referensi ini umumnya digunakan oleh perusahaan perbankan atau non-bank baik dengan maupun tanpa banknote.
  • Kurs tengah BI atau kurs neraca, yaitu nilai tukar USD/IDR yang ditentukan oleh BI untuk kepentingan laporan keuangan perusahaan.

Penentuan ketiga referensi tersebut tidaklah didasarkan pada transaksi aktual, sehingga dinilai kurang akurat, yang bisa berakibat kerugian salah satu pihak yang bertransaksi menggunakan valuta asing.

Di sisi lain, pasar membutuhkan kurs acuan atau referensi yang benar-benar akurat atau setidaknya mendekati akurat karena didasarkan pada transaksi aktual. Sebab itulah, BI menerbitkan JISDOR sebagai kurs referensi yang akurat.

Kurs JISDOR sangat dirasakan manfaatnya oleh para investor valuta asing. Namun bagi pemain baru mungkin masih harus memahami lebih jauh akan sejumlah kurs yang berlaku dalam perdagangan valas. Banyak yang kerap salah paham akan kurs JISDOR dan kurs tengah BI.

Harus dipahami jika dalam perdagangan mata uang terdapat istilah Kurs Jual dan Kurs Beli. Kurs jual adalah harga bank menjual mata uang asing. Sedang kurs beli adalah harga bank membeli mata uang asing. Kedua jenis kurs tersebut tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan perusahaan, terutama neraca yang menyajikan data tentang kekayaan dan kewajiban perusahaan.

Untuk menjawab permasalaha itu maka BI menetapkan kurs tengah, yakni membagi dua jumlah kurs jual dengan kurs beli. Sekarang, BI sudah tidak menerbitkan kurs tengah lagi. Kurs tengah sudah diganti dengan Kurs JISDOR dan Kurs Transaksi BI.

Kurs JISDOR adalah kurs referensi yang sudah dijelaskan di atas. Sedang Kurs Transaksi BI merupakan kurs jual dan kurs beli valas terhadap rupiah. Kurs Transaksi BI ini digunakan sebagai acuan transaksi BI dengan pihak ketiga seperti pemerintah.

Kurs Referensi (JISDOR) digunakan sebagai titik tengah Kurs Transaksi BI USD/IDR. Jadi sekarang kurs tengah BI sudah tidak digunakan lagi, sebagai gantinya kurs JISDOR digunakan sebagai referensi perdagangan dengan mata uang asing dan pencatatan nilai tukar mata uang asing dalam laporan keuangan perusahaan.

Dalam dunia keuangan, kekuatan ata uang rupiah juga ditentukan oleh level kurs JISDOR yang berlaku. Ambil contoh ketika pada Juli lalu kirs JISDOR mengalami penguatan. Kala itu, kurs ini berada di Rp 14.614/US$, menguat 0,37% dibandingkan hari sebelumnya.

Catatan ini kemudian berhasil membuat rupiah sebagai mata uang paling tangguh di Asia pada perdangan hari itu. Selanjutnya kamu akan kerap mendapati hubungan antara kurs ini dengan posisi rupiah dan nilai tukarnya dengan mata uang negara asing lainya.

Rupiah Diprediksi Menguat di 2020

Menurut CNBCIndonesia.com (12/12/2019), Zach Pandl, analis Goldman Sachs, memprediksi bahwa rupiah berpeluang menguat pada 2020. Ia memperkirakan penguatan rupiah diperoleh dari untung yield yang nilainya relatif tinggi. Stabilitas makro ekonomi dalam negeri yang kian membaik juga ikut berpengaruh pada rupiah

“Anda memiliki pertumbuhan stabil. Anda punya pemerintahan cukup baik dan bank sentral yang terus mempertahankan nilai tukar mata uang supaya selalu stabil,” kata Zach.

Zach juga mengatakan situasi global stabil yang membaik akan membuat rupiah semakin menguat. Jika kondisi dunia membaik, pelaku pasar tak ragu untuk masuk ke aset berisiko sekaligus yang memberikan imbal hasil relatif tinggi.

Tak hanya Goldman Sachs, Fitch Solutions meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rata-rata pada level Rp13,650. Prediksi sebelumnya berada pada level Rp14,500 per dolar AS, CNBCIndonesia (24/02/2020).

Sedangkan kurs referensi JISDOR pada 12 Februari menyentuh Rp13,659 per dolar AS. Kurs JISDOR ini menguat sejak awal 2020. Meski sempat melemah pada awal Februari, tetapi tidak signifikan.

Prediksi Fitch Solutions

Fitch Solutions memprediksi faktor yang memengaruhi penguatan rupiah, masih berdasarkan CNBCIndonesia. Pertama, pasar membaik. Kondisi pasar yang semakin baik akan berpengaruh pada banyaknya Penanaman Modal Asing (PMA) sekaligus memperbaiki Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Termasuk kondisi global antara AS dan Tiongkok, jika keduanya mencapai kesepakatan perdagangan.

Kedua, menarik investasi asing. Presiden Joko Widodo telah mereformasi dalam menarik minat investor asing pada awal Januari 2020. Buktinya Uni Emirat Arab berinvestasi di Indonesia sebesar USD22,89 miliar atau sekitar Rp315 triliun.

Ketiga, defisit transaksi berjalan. Jika defisit transaksi berjalan atau current account deficit menunjukkan perbaikan, nilai rupiah akan menguat. Diperkirakan defisit transaksi berjalan 2020 adalah 2,4 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Rupiah akan menunjukkan penguatannya jika semua faktor di atas. Namun penguatan berlangsung enam bulan pertama 2020. Memasuki 2021, kemungkinan rupiah akan terdepresiasi. Nilai rupiah rata-rata pada level Rp13,800 per dolar AS.

Hal tersebut, salah satunya, disebabkan oleh kebijakan Bank Indonesia (BI). Fitch memprediksi BI akan menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) sampai 4,5 persen. Efeknya, yield obligasi terhadap AS pun berkurang, investasi asing menurun, dan rupiah melemah.

Investasi Menguntungkan di 2020

Penguatan kurs JISDOR di 2020 harus kita tanggapi secara serius. Hal ini cocok buat yang ingin investasi pada instrumen yang menguntungkan. Apa saja investasinya?

  • Investasi Emas

Emas masih menjadi investasi yang menguntungkan. Memang investasi ini tak memberikan imbal hasil. Namun selisih harga ketika membeli dan menjualnya bisa sangat signifikan. Dengan catatan, kamu menjualnya pada tahun kelima.

Investasi ini cocok digunakan untuk rencana jangka panjang. Minimal lima tahun. Di samping itu, harga emas cenderung naik.jika ingin investasi emas, pilih emas batangan atau biasa disebut logam mulia. Karena nilai jualnya lebih tinggi dibanding emas perhiasan.

Beli emas di tempat terpercaya. Seperti PT Antam, Pegadaian, bank syariah, atau toko emas terpercaya. Sebaiknya beli dalam pecahan kecil, misalnya satu atau gram. Karena mempermudah saat kamu menjualnya dibandingkan membeli dengan pecahan 10 gram ke atas.

  • Investasi P2P Lending

Industri financial technology yang kian berkembang, ikut memengaruhi cara orang berinvestasi. Salah satunya investasi melalui platform peer-to-peer (p2p) lending. Investasi p2p lending mempertemukan antara debitur dan kreditur.

Bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan dana, tidak berasal dari bank, dapat mengajukan pinjaman di platform tersebut. Sebagai lender (kreditur), kamu akan memperoleh imbal hasil sekitar 12-25 persen per tahun.

Sebelum menanamkan modalmu di p2p lending, pelajari lebih lanjut profil peminjam (debitur). Pastikan pula bahwa penyelenggara p2p lending telah terdaftar sekaligus berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

  • Investasi Reksa Dana

Investasi reksa dana khususnya portofolio pendapatan tetap menjadi primadona sepanjang 2019. Portofolio ini memberikan imbal hasil 10-30 persen per tahun. Kemungkinan hal itu masih berlanjut pada 2020.

Tertarik? Segera buka rekening reksa dana di bank penyedia reksa dana, Manajer Investasi, atau melalui marketplace reksa dana. Salah satunya di Ajaib.

Di Ajaib, kamu dapat membandingkan portofolio yang cocok dengan profilmu. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran. Mulailah investasi reksa dana dengan modal Rp10,000.

  • Investasi Savings Bond Ritel

Savings Bond Ritel (SBR) merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau negara. Pada umumnya, negara menerbitkan surat utang untuk mendanai proyek pembangunan.

Dengan berinvestasi di sini, kamu ikut membangun serta mendukung program negara. Imbal hasil yang ditawarkan 6,3 persen untuk SBR009. Imbal hasil tersebut lebih tinggi daripada bunga deposito yang saat ini makin menipis.

Untuk berinvestasi di SBR, kamu harus mengeluarkan modal minimal Rp1 juta. Bahkan kamu bisa mencairkan modal lebih awal dengan fitur Early Redemption. Miliki SBR melalui bank yang telah ditunjuk pemerintah atau di laman Kementerian Keuangan. Pilih investasi yang mana?

Artikel Terkait