Banking

Kurs BI Jadi Patokan Nilai Tengah Jual dan Beli Valuta Asing

kurs bi

Ajaib.co.id – Di tengah fluktuatifnya kurs valuta asing akibat hal-hal berkaitan ekonomi makro dan bencana alam, kurs BI (Bank Indonesia) berperan menjadi patokan nilai tengah yang mempermudah perhitungan laba dan pajak usaha asing. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan redaksi Ajaib berikut ini.

Istilah kurs akan paling sering kita jumpai ketika berhubungan dengan aktivitas di money changer, pembelanjaan barang impor, dan hal-hal seputar kegiatan perekonomian antar negara lainnya. Kurs berarti nilai tukar. Jadi kurs mata uang bermakna: nilai tukar mata uang, antara sebuah mata uang dengan mata uang lainnya.

Jika kamu termasuk Profesional Milenial yang sehari-harinya akrab dengan mata uang (valuta) asing, entah itu karena sering mondar-mandir ke luar negri ataupun memang hobi berinvestasi valuta asing, pasti sudah akrab dengan istilah kurs BI yang terdiri dari Kurs Jual, Kurs Beli, dan Kurs Tengah BI, dan fungsinya masing-masing dalam perdagangan pasar uang.

Investasi valuta asing, baik dalam bentuk tabungan maupun reksa dana, termasuk investasi yang cukup potensial, bahkan masih menempati posisi ke-2 terpopuler di Indonesia, setelah emas. Mungkin karena kesimpelannya. Investor Indonesia kan umumnya malas berhubungan dengan segala sesuatu yang ruwet ataupun harus banyak berpikir.

Kurs berarti nilai tukar. Karena pasar uang terdiri dari begitu banyak pemain, maka nilai tukar mata uang asing bisa jadi berbeda-beda. Karenanya, pemerintah menggunakan haknya untuk melakukan intervensi atau turut hadir dalam menentukan nilai tukar suatu mata uang di dalam negri, serta memiliki wewenang untuk mengatur keuangan negara secara makro maupun mikro, sekaligus menjaga kestabilan kurs mata uang. Kurs Bank Indonesia (BI) sendiri meliputi Kurs Jual, Kurs Bei dan Kurs Tengah.

Perbedaan Antara Kurs Jual, Kurs Beli dan Kurs Tengah

Tinggi-rendahnya kurs BI memengaruhi banyak hal di Indonesia. Mulai dari perpajakkan sampai dengan nilai tukar rupiah merupakan sedikit hal yang terdampak. Kurs Transaksi BI disajikan dalam bentuk kurs jual dan kurs beli valas terhadap rupiah, digunakan sebagai acuan transaksi BI dengan pihak ketiga seperti pemerintah. 

Kurs Transaksi BI diumumkan sekali setiap hari kerja. Titik tengah Kurs Transaksi BI antara mata uang dolar AS (Amerika Serikat) dengan mata uang rupiah menggunakan kurs referensi. Kurs ini juga dinamakan dengan istilah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

JISDOR merupakan harga spot USD/IDR, yang disusun berdasarkan kurs transaksi USD/IDR terhadap rupiah antar bank di pasar valuta asing Indonesia. Pelaksanaannya melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia secara real time.

JISDOR dimaksudkan untuk memberikan referensi harga pasar yang representatif untuk transaksi spot USD/IDR pasar valuta asing Indonesia. Kurs referesi ini mulai diterbitkan sejak 20 Mei 2013. Ketika dolar AS melemah maupun menguat atau kondisi apapun yang terjadi, masyarakat bisa menyimak kurs BI yang berlaku melalui website resminya.

Namun dalam penerapannya pula, kurs BI bisa dibagi menjadi tiga jenis antara lain:

  • Kurs Jual

Istilah ini dipakai untuk kurs BI yang digunakan saat bank menjual mata uang asing. Artinya, kurs ini berlaku saat posisi bank sebagai penjual, dan kamu sebagai pembelinya.

  • Kurs Beli

Maksudnya adalah kurs BI yang digunakan saat bank membei mata uang asing. Artinya, kurs ini berlaku saat posisi bank sebagai pembeli, dan kamu sebagai penjualnya.

  • Kurs Tengah

Kurs tengah Bank Indonesia merupakan nilai rata-rata dari gabungan antara Kurs Jual dan Kurs Beli pada periode yang sama. Setelah digabung, lalu dibagi dua, maka hasilnya adalah Kurs Tengah.

Fungsinya adalah untuk menjadi patokan nilai konversi mata uang asing, juga untuk pedoman perhitungan dan pencatatan perpajakan dalam laporan keuangan perusahaan (asing) yang beroperasi di Indonesia. Jika terjadi perbedaan nilai awal dan akhir periode, maka akan dicatat dalam Other Comperhensive Income (OCI).

Contoh Perhitungan Selisih dalam Kurs Tengah BI

Misalnya saldo awal akun kas sebuah perusahaan asal Singapura yang beroperasi di Jakarta dalam mata uang dolar adalah USD3.090, dan dengan Kurs Tengah BI Rp14.000 per USD, nilainya sama dengan Rp43.260.000.

Lalu, di akhir periode atau akhir tahun buku kas perusahaan nilai Kurs Tengah BI per US$ bergerak menjadi Rp15.500 sementara, asumsi saldo kas dan bank tetap sama, yaitu USD3.090, sehingga tercipta lah selisih kurs, dari Rp43.260.000 menjadi Rp47.895.000.

Jadi, pencatatan laporan keuangannya adalah:

Saldo awal kas dan bank: Rp43.260.000 dengan nilai Kurs Tengah BI Rp14.000 per USD.

Saldo akhir kas dan bank: Rp47.895.000 dengan nilai Kurs Tengah BI Rp15.500 per USD.

Maka selisih kursnya adalah: Rp47.895.000 – Rp43.260.000 = Rp4.365.000.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa ada penurunan nilai pada laporan neraca keuangan karena adanya pergerakan kurs, yang otomatis akan berpengaruh pada penurunan laba bersih perusahaan tersebut.

Faktor Penyebab Pergerakan Kurs BI

Kurs BI selalu bergerak. Dinamikanya tidak bisa diprediksi dengan mudah. Namun ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab pergerakan kurs BI antara lain:

  • Kebijakan dan Wewenang Kontrol Pemerintah

Dengan tujuan menjaga kestabilan ekonomi negara, baik secara makro maupun mikro, Pemerintah akan mengintervensi penetapan kurs mata uang asing agar kestabilannya terjaga.

  • Deflasi dan Inflasi

Deflasi akan membuat nilai mata uang naik, sedangkan sebaliknya, inflasi akan membuat nilai sebuah mata uang di suatu negara turun.

  • Perbedaan Suku Bunga Suatu Negara

Perubahan dan perbedaan pada suku bunga suatu negara akan mempengaruhi nilai modal. Ketika suku bunga naik, bisa dipastikan akan ada peningkatan arus masuk modal asing ke negara itu, begitu juga sebaliknya. Perubahan dan perbedaan suku bunga ini juga akan berpengaruh pada perubahan nilai tukar mata uang.

  • Aktivitas Neraca

Yang dimaksud di sini adalah aktivitas neraca pembayaran. Bila aktif, maka dapat meningkatkan nilai mata uang nasional, niai tukar yang telah ditentukan serta keterbukaan ekonomi.

  • Tingkat Pendapatan Relatif

Ketika pertumbuhan ekonomi di sebuah negara melaju pesat, biasanya kurs mata uang asing akan melemah. Ketika pendapatan riil dalam negri meningkat, permintaan mata uang asing akan meningkat pula.

  • Ekspektasi

Yang dimaksud di sini adalah ekspektasi terhadap sebuah mata uang asing di masa yang akan datang, yang pasti akan berpengaruh secara signifikan pada nilai tukar, bahkan dapat mengubahnya.

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Menjanjikan, Simak Penjelasannya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga berjaya di perdagangan pasar spot.Pada Senin (31/8/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.554. Rupiah menguat 1,01% dibandingkan posisi akhir pekan sebelumnya.

Walau apresiasi rupiah menipis, tetapi tetap tidak tertandingi di Asia. Ya, penguatan 0,44% sudah lebih dari cukup untuk membuat rupiah menjadi mata uang terkuat di Benua Kuning. Penguatan ini diprediksi masih bisa dipertahankan.

Bank Indonesia meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bertengger di level Rp 13.900 – Rp 14.700 pada tahun depan. Proyeksi nilai tukar tahun depan ini seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, angka inflasi yang rendah juga bisa menjadi faktor pendukung. Diperkirakan tahun depan inflasi berada di kisaran 3 plus minus 1 persen. Artinya target tingkat inflasi tersebut masih terkendali.

Semoga kini kamu sudah lebih mengenal seluk-beluk kurs BI beserta peran dan fungsinya, sehingga kamu bisa memanfaatkannya untuk mengoptimalkan keuntungan dalam penggunaan mata uang asing dalam menunjang aktivitas hidup sehari-hari, maupun investasi pasar uang kamu.

Jangan lupa terus diversifikasikan portfolio investasimu dengan produk reksa dana campuran yang juga melibatkan investasi pasar uang yang berintegritas, fleksibel dan menguntungkan seperti paket reksa dana campuran di Ajaib.

Dengan aplikasi mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000 dan menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan. Ajaib tetap jadi pilihan keren untuk kaum milenial!

Artikel Terkait